x

Iklan

sucahyo adi swasono

Pegiat Komunitas Penegak Tatanan Seimbang (PTS); Call Center: 0856 172 7474
Bergabung Sejak: 26 Maret 2022

Jumat, 12 Agustus 2022 13:04 WIB

Biarlah Mengalir Menurut Sejarah

Sang kstaria perwira yang hampir sempurna. Tega tak dinyana, menghabisi anaknya sang laskar muda. Melangkahi kuasa Tuhan yang menciptakannya. Biadabkah?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Heboh ..?

Memang ..!

Tak bisa dipungkiri dan dielakkan

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lalu, apa hendak dikata?

Semua 'tlah terjadi dalam bingkai warta cerita

Kita hanya menyaksikannya dari hembusan

Bukan dari mata kepala nyata

dar ... dor ... dar ... dor ...

Terkulai sang laskar muda pengawal negara

Menghantarkannya menuju peraduan kekal selama-lamanya

Tragis, memang

Sadis, iya jua

Yang kita dengar, kita rasakan

Sebagai anak bangsa yang masih bernurani dan bernorma

Seperti tak percaya, namun nyata adanya

Sang kstaria perwira yang hampir sempurna

Tega tak dinyana, menghabisi anaknya sang laskar muda

Melangkahi kuasa Tuhan yang menciptakannya

Biadabkah?

Kembalikan jawabnya pada logika waras manusia

Kita hanya bisa menduga tabir sebabnya

Tak perlu mencampuri urusannya

Sandiwara sedang menggelinding dimainkan

Oleh aktor-aktor antagonis anak negeri

Dalam skenario penuh rekayasa dusta menganga

Di ujung penantian saat ini kita berada

Menyambut putusan akhir dari sang arif bijaksana

Bersabarlah, biarlah mengalir menurut sejarah seperti apa

Karena kita hanya bisa bersuara, tak punya daya dan kuasa

Dan, biarkanlah sejarah yang akan menjawabnya ...

 

Kota Malang, Agustus di hari kedua belas, Dua Ribu Dua Puluh Dua. 

 

 

 

 

Ikuti tulisan menarik sucahyo adi swasono lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler