Tempuh Jalan Pintas, Negara-negara Anggota Protes Manuver Komisi Eropa
Kamis, 29 September 2022 17:02 WIB![img-content](https://img.tempo.co/indonesiana/images/all/2022/09/29/f202209291358072.jpg)
Komisi Eropa menginginkan percepatan proses penyelesaian kerjasama dagang dengan kelompok perusahaan asal Amerika Selatan, Mercosur. Namun sejumlah negara Eropa berupaya mencegah upaya itu karena dianggap tidak memenuhi prosedur yang benar alias menempuh jalan pintas.
Komisi Eropa menginginkan percepatan proses penyelesaian kerjasama dagang dengan kelompok perusahaan asal Amerika Selatan, Mercosur. Namun sejumlah negara Eropa berupaya mencegah upaya itu karena dianggap tidak memenuhi prosedur yang benar alias menempuh jalan pintas.
Ketimbang menempuh proses ratifikasi di Uni Eropa yang memakan waktu lama dan berat karena membutuhkan persetujuan dari parlemen setiap negara Eropa—dan juga parlemen di tingkat regional—Komisi Eropa sedang berunding dengan beberapa pimpinan perusahaan Mercosur di Brasil, Argentina, Uruguay, dan Paraguay. Tujuannya, seperti diungkap dua perwakilan Komisi Eropa, untuk membagi perjanjian menjadi bagian-bagian kecil.
Pembagian perjanjian dagang ini berarti Komisi Eropa hanya meminta persetujuan di level menteri dalam Dewan Uni Eropa dan Parlemen Eropa. Upaya ini diharapkan Komisi Eropa akan mempercepat implementasi kesepakatan, bahkan sekalipun jika persetujuan akhir dari 38 negara mengalami penundaan.
Negara-negara anggota Uni Eropa telah meminta Komisi Eropa untuk mempresentasikan kesepakatan dengan grup Mercosur sebagai kesepakatan campuran yang mengharuskan semua parlemen negara-negara Eropa untuk memberikan persetujuan. Prancis dengan terang mengatakan kesepakatan Uni Eropa, Meksiko, dan Mercosur adalah kesepakatan campuran dan menganggap upaya yang dilakukan Komisi Eropa adalah upaya untuk menghindar dari kewajiban.
Namun anggota parlemen Eropa, Sara Matthieu mengecam langkah Komisi Eropa yang dianggap tidak demokratis. Jika Komisi Eropa menganggap perjanjian dagang besar ini memiliki dampak yang besar dan perlu didiskusikan di antara negara-negara Uni Eropa, serta parlemen-parlemen negara, mengapa tidak menempuhnya sesuai dengan prosedur yang ada.
Perjanjian Uni Eropa dengan Mercosur adalah kesepakatan yang kontroversial. Sejumlah negara Uni Eropa, parlemen Eropa, dan aktivis telah memperlihatkan kekhawatiran tentang tingkat deforestasi di hutan hujan Amazon, khususnya di Brasil. Sementara para petani di Eropa juga khawatir dengan produksi barang dari Amerika Selatan yang akan membanjiri pasar. Beberapa parlemen negara-negara telah tegas menolak perjanjian itu.
Juru bicara Komisi Eropa mengatakan sekarang belum ada negosiasi yang berjalan dan pihak eksekutif Uni Eropa sedang melakukan pekerjaan teknis untuk menyelesaikan sebagian dari proses kesepakatan, termasuk merevisi draf dokumen hukum. Komisi Eropa juga mengatakan dasar hukum akan ditentukan pada tahapan berikutnya. (sumber: politico.eu)
![img-content](https://img.tempo.co/indonesiana/images/profile-default.jpg)
Pengabar Berita Internasional. Dikurasi dan ditulis oleh Jurnalis Warga Teguh V. Andrew
0 Pengikut
![img-content](https://img.tempo.co/indonesiana/images/all/2024/05/06/f202405062153569.jpg)
Argentina Gunakan Pendekatan Strategis untuk Mengembalikan Kepulauan Falkland dari Inggris
Selasa, 7 Mei 2024 07:41 WIB![img-content](https://img.tempo.co/indonesiana/images/all/2024/01/01/f202401012344378.jpg)
Setelah 52 Tahun Berkuasa, Ratu Denmark Turun Tahta karena Masalah Kesehatan
Selasa, 2 Januari 2024 14:01 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler