Portugis Meminta Maaf atas Pembunuhan Massal di Mozambik pada 1972

Selasa, 4 Oktober 2022 12:54 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Portugis secara resmi meminta maaf kepada Mozambik atas kekerasan yang terjadi dalam peristiwa pembunuhan massal Wiriamu yang terjadi pada 16 Desember 1972. Peristiwa ini merupakan pembunuhan massal terhadap 400 warga sipil tak bersenjata oleh tentara Portugis yang terjadi dalam Perang Kemerdekaan Mozambik (1961-1974).

Perdana Menteri Portugis, António Costa mengatakan pembunuhan massal Wiriamu merupakan peristiwa mengerikan yang terjadi hampir 50 tahun lalu. Sebagai kepala pemerintahan, ia meminta maaf kepada para korban pembunuhan masal Wiriamu. Costa menyebut peristiwa ini sebagai kejadian yang tidak termaafkan dan mencemarkan sejarah Portugis.

 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selama bertahun-tahun Portugis menolak untuk mengakui peristiwa pembunuhan massal Wiriamu. Peristiwa ini sendiri pertama kali diungkap oleh media Inggris pada 1973.

 

Sejumlah pihak memuji langkah yang diambil oleh Perdana Menteri Costa. Antropolog dan sejarawan Maria Paula Meneses, seperti dikutip dari Publico, mengatakan langkah sang perdana menteri merupakan sebuah tindakan yang berani. Langkah ini sejalan dengan kebijakan negara-negara Eropa lainnya untuk membentuk komisi kebenaran dan rekonsiliasi tentang kejahatan perang.

 

Namun Meneses mengatakan masih banyak peristiwa pembunuhan masa lampau yang harus diakui oleh Portugis. Beberapa peristiwa sejenis, seperti yang terjadi di India dan Brasil, masih meninggalkan tanda tanya. Ia menambahkan persoalan kolonial memiliki kaitan erat dengan kekerasan dan pengrusakan, juga penghancuran terhadap sejarah masyarakat tanah jajahan.

 

Dukungan terhadap langkah Costa juga ditemukan di media sosial. Seorang pengguna Twitter, Joao Patricio, misalnya, mengatakan pengakuan dan permohonan maaf terhadap peristiwa Wiriamu merupakan sebuah kebanggaan bagi saya karena ini menghormati momentum dekolonisasi dalam transisi pemerintah Portugis yang demokratis dan menjunjung tinggi jabatan kepala pemerintahan.

 

Pengguna Twitter lain, Ze Nabo juga menyambut langkah yang diambil oleh Costa dan tidak akan melupakkannya. Ia menambahkan peristiwa ini bermula dari operasi Marosca yang digagas oleh tokoh Mozambik, Chico Kachavi dan berujung pada terjadinya peristiwa pembunuhan masal Wiriamu. (sumber : globalvoices.org)

 

Bagikan Artikel Ini
img-content
Teguh V. Andrew

Pengabar Berita Internasional. Dikurasi dan ditulis oleh Jurnalis Warga Teguh V. Andrew

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler











Terpopuler di Peristiwa

img-content
img-content
Lihat semua