x

Bumi Manusia

Iklan

Elpida Fathi Garwita

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 10 April 2022

Rabu, 26 Oktober 2022 11:55 WIB

Mengkaji Singkat Novel Bumi Manusia Karya Pramoedya Ananta Toer

Novel Bumi Manusia Karya Pramoedya Ananta Toer yang terbit pada tahun 1980-an, yang menceritakan kehidupan pascakolinial Belanda dan rakyat Pribumi.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Novel Pramoedya Ananta Toer yang berjudul "Bumi Manusia" dengan cerita resminya adalah gambaran tentang hubungan sosial antara masyarakat Jawa dan Eropa atau sebaliknya antara kelas atas (borjuasi) dan kelas bawah (proletariat). Telah didefinisikan bahwa sastra sosiologi sebagai studi objektif dan ilmiah tentang manusia dalam masyarakat. Keterkaitan sosial sastra dalam penciptaan karya sastra tentunya tidak lepas dari pengaruh budaya tempat karya sastra itu dibuat.

Sastra bukanlah sesuatu hal yang kosong. Sastra merupakan ciri khas kebudayaan Indonesia pada masa yang bersangkutan. Karya sastra bersifat representatif karena dunia dalam karya sastra dapat berfungsi untuk melihat keadaan masyarakat tempat karya sastra itu lahir dan dibesarkan. Sastra juga merupakan fakta sosial atau cermin kehidupan masyarakat. Hal ini menjadi alasan sederhana bahwa karya sastra dan realitas sosial masyarakat tidak dapat dipisahkan, karena karya sastra itu sendiri muncul dari berbagai perubahan realitas masyarakat tersebut.

Novel merupakan salah satu karya sastra yang memegang peranan penting dalam sebuah karya sastra. Novel ini ditulis dalam bentuk esai yang berbentuk prosa artistik. Esai berbentuk naratif dan prosa. Sedangkan fiksi adalah karangan cerita yang berbentuk rekaan atau yang dibuat-buat, contohnya yakni cerpen dan novel. Namun fiksi juga identik dengan sebutan novel.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Novel Bumi Manusia merupakan novel yang penting karena dapat menggambarkan suasana sosial yang pada akhirnya menjadi cikal bakal gerakan nasional kemerdekaan. Berdasarkan pembacaan novel ini berlangsung pada awal abad ke-20. Tahun-tahun itu merupakan tahun perimbangan yang tidak menentu antara keadaan masyarakat dan negara kolonial.

Novel “Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer” yang terbit pada tahun 1980-an ini menceritakan tentang, kehidupan seorang pria bernama Minke, seorang siswa sekolah menengah di HBS Surabaya dengan pengantar dalam bahasa Belanda. Minke adalah satu-satunya siswa Indonesia diantara siswa-siswa Belanda. Sebagai keturunan Priyai, pemerintah kolonial memberinya kesempatan untuk mencari ilmu disana.

Sementara itu seorang gadis bernama Annelies, dia adalah seorang Bunga Desa Surabaya, yang terkenal dengan kecantikan dan kepolosannya. Annelies sangat termotivasi dan ingin menjadi pribumi seperti Nyai Ontosoro, tidak seperti kakaknya Robert Mellema yang sangat membenci rakyat pribumi. Oleh sebab itulah pernikahan Minke dan Annelies tidak disetujui.

Novel Bumi Manusia dapat digolongkan sebagai novel yang menggambarkan ideologi feminis pascakolonial. Gerakan ini didasarkan pada gagasan bahwa pengalaman perempuan berada di bagian pertama. Feminisme pascakolonial mengatakan bahwa sementara perempuan di negara berkembang mengalami penindasan gender, mereka juga mengalami penindasan lintas negara, etnis, ras, dan agama. Fokus utama aliran ini adalah peran kolonialisme dalam penindasan perempuan.

Novel Bumi Manusia ini sangat direkomendasikan untuk dibaca, karena sangat menarik bagi kalangan para mahasiswa maupun masyarakat yang lainnya. Novel ini juga sudah berhasil difilmkan, yang rilis dibioskop pada 15 Agustus 2019 yang diproduksi oleh Falcon Pictures yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo dan sampai saat ini film Bumi Manusia dapat disaksikan secara legal melalui Klik Film atau Netflix.

Ikuti tulisan menarik Elpida Fathi Garwita lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu