x

guru penggerak

Iklan

Hasmawati, S.Pd

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 23 November 2021

Rabu, 9 November 2022 18:28 WIB

Perlunya Kolaborasi demi Pendidikan yang Berpihak Pada Murid

Untuk mencapai tujuan dibutuhkan partisipasi aktif orang-orang yang terlibat di dalamnya. Kolaborasi menjadi salah satu hal penting untuk bisa mencapai tujuan itu.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pada saat ini saya sedang mengikuti pendidikan calon guru penggerak angkatan 7 Kabupaten Kolaka Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2022.  Lolos dari seleksi ketat sebagai calon guru penggerak merupakan suatu kesyukuran tersendiri. Sebagai calon guru penggerak tentunya harus ada nilai-nilai yang harus diwujudkan untuk dilaksanakan dalam setiap gerakan yang bernilai positif untuk terwujudnya pendidikan yang berpihak pada murid.

Guru Penggerak adalah pemimpin pembelajaran yang menerapkan merdeka belajar dan menggerakkan seluruh ekosistem pendidikan untuk mewujudkan pendidikan yang berpusat pada siswa. Salah satunya nilai-nilai guru penggerak yang perlu di terapkan adalah kolaborasi.

Mengapa harus kolaborasi?.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berdasarkan pengalaman saya mengajar di SMPN 7 Kolaka Utara, kolaborasi merupakan nilai-nilai guru penggerak yang harus diterapkan untuk mengembangkan sekolah. Saya berada dalam ekosistem yang besar, dimana sekolah memiliki visi, misi dan tujuan yang akan di capai. Dalam pencapaian ketiga hal tersebut membutuhkan kolaborasi dari seluruh warga sekolah dan pihak-pihak lain yang terkait. Kemudian Visi, misi dan tujuan sekolah mempunyai target untuk dicapai. Oleh karena itu membutuhkan tenaga yang besar untuk melaksanakan sesuai dengan waktu yang ditentukan. Melalui kolaborasi diharapkan tujuan dapat akan dicapai tepat waktu dan hasilnya sesuai dengan harapan.

Karena kolaborasi adalah proses bekerja sama untuk menelurkan gagasan atau ide dan menyelesaikan masalah secara bersama-sama menuju visi bersama.  Seringkali kita menemukan sebuah kegiatan tidak terlaksana dengan baik karena terlalu percaya diri dengan kemampuan kita dalam mengelolahnya sendiri. Tujuan kolaborasi adalah mengembangkan produktivitas, yaitu kemampuan orang untuk menyelesaikan tugas-tugasnya secara efesien. Untuk meningkatkan produktivitas membutuhkan kerja sama dari banyak orang dalam kegiatan, terutama pemimpin dan sumber daya manusia (SDM).

Adapun manfaat kolaborasi yang dapat dirasakan adalah guru memiliki pengetahuan, pengalaman, dan keahlian yang dihimpun menjadi satu dalam kolaborasi sehingga dapat dimanfaatkan secara optimal. Melalui kolaborasi Guru  mampu mengembangkan keterampilan untuk bekerja sama menyelesaikan tugas dan saling berinteraksi dengan rekan guru lainnya, berbagi ide dan bertukar pengalaman. Sehingga memberikan keterampilan baru bagi guru lainnya dan berdampak positif terhadap kinerja sekolah.

Seperti kegiatan kolaborasi yang saya lakukan pada proses pembelajaran mata pelajaran Bahasa Inggris kelas IXb dalam tugas projek “Prosedural text, cara membuat makanan tradisional”. Saya berkolaborasi dengan rekan guru dengan mapel yang sama dan mengajar di tingkatan kelas yang sama yaitu kelas IXa. Dalam pelaksanaan tugas projek itu kami berkolaborasi antara kelas IXa dan IXb. Adapun pengalaman yang saya rasakan adalah tugas projek yang diberikan lebih dapat selesai tepat waktu karena kerja sama yang dilakukan oleh kedua kelas tersebut. Mulai pengumpulan bahan, proses pembuatan dan penyajiannya.

Sehingga saya berpendapat bahwa semakin banyak pihak yang terlibat dalam sebuah kolaborasi, maka permasalahan yang dihadapi akan semakin cepat di selesaikan karena melibatkan banyak orang yang bekerja menyelesaikan masalah dengan cepat, tepat dan tuntas. Karena satu orang berpikir dengan banyak orang tentulah berbeda hasil pemikirannya.

Sebagai  guru saya harus mampu untuk meningkatkan kemampuan dalam menjalin kolaborasi dengan guru lain dan komunitas sekolah. Seringkali guru merasa nyaman dengan kondisi saat ini, datang ke sekolah, mengajar, terus pulang. Rasa nyaman ini mengakibatkan guru malas untuk berbuat, karena di pikiran mereka tugas utama guru hanya mengajar saja. Tidak perlu lagi melakukan ini dan itu. Hal ini akan menjadi salah satu penghambat dalam proses pembelajaran, karena rasa nyaman tidak akan memberikan perkembangan atau pelajaran yang berarti. Maka sudah saatnya guru keluar dari zona nyaman untuk berkolaborasi bersama dengan yang lain.

Dalam pelaksanaan kolaborasi, saya berusaha berkomunikasi yang jelas dengan menggunakan bahasa dan pemilihan kata yang tepat untuk dibicarakan dengan orang lain karena terkadang kesalahan bertutur kata akan menimbulkan komunikasi kurang lancar bahkan menimbulkan ketersinggungan.  Di samping itu dalam kolaborasi, saya memanfaatkan perkembangan teknologi dengan menggunakan alat komunikasi yang modern, seperti HP, laptop dan menjalin komunikasi melalui facebook, WA, zoom meeting, google meet dan lain-lain. Jadi kolaborasi itu tetap dapat terlaksana walaupun terhalang oleh jarak.

Hal yang menurut saya sebagai  guru sangat penting dalam kolaborasi yaitu perlu mengenal dengan siapa berkolaborasi. Sehingga dengan mengenal rekan kerja, saya akan lebih tahu apa dan dengan siapa bekerja. Bergabung dalam sebuah komunitas merupakan salah satu cara mengembangkan kolaborasi. Baik itu lingkungan sekolah, luar sekolah dan masyarakat.

mengembangkan kolaborasi. Baik itu lingkungan sekolah, luar sekolah dan masyarakat.

Pada akhirnya tujuan program guru penggerak dapat di capai yaitu :

  1. mengembangkan diri dan guru lain dengan refleksi, berbagi dan kolaborasi secara mandiri.
  2. Memiliki kemantangan moral, emosi dan spiritual untuk berperilaku sesuai kode etik.
  3. Merencanakan, menjalankan, merefleksikan, dan mengevaluasi pembelajaran yang berpusat pada murid dengan melibatkan orang tua.
  4. Berkolaborasi dengan komunitas untuk mengembangkan sekolah dan menumbuhkan kepemimpinan murid.

Mari bergerak bersama melakukan perubahan dalam pendidikan. Pendidikan merupakan ujung tombak untuk menanamkan nilai-nilai kemanusiaan yang berpengaruh pada peradaban manusia. Oleh karena itu tidak ada kata "Nanti" jika bisa dikerjakan sekarang mengapa harus menunda.

 

Ikuti tulisan menarik Hasmawati, S.Pd lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu