x

Iklan

Okty Budiati

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 30 Juli 2022

Senin, 14 November 2022 06:20 WIB

Mahapurana

Ini hanyalah catatan ekspresi distopian dari sisi dunia kegelapan dan gerilya dunia bawah tahan membentur mekanisme yang pada akhirnya menawarkan sifat puitis untuk metamanuskrip dan masa depan; manusia dan budaya sewujud sastra peradaban. Dan, hidup hanyalah tentang duka kesedihan hingga keterasingan.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

daun daun menguning mencacah umpat; bermusim

seekor kumbang emas kehitaman menatap sederhana

di lorong gorong gorong dengan siul menantang nyaring

"pecahkan segala suntuk, tantang kutukan tembikar!"

 

mengalir kesadaran yang tersesat sesaat.....

 

dan mereka menepi berbaris menunggu suapan berlendir

satu per satu menghitung pundi pundi organik di balik rompi

malam panjang sahut menyahut di antara gemuruh nadir langit

 

“ini waktu tersunyi yang diam menawarkan cakrawala”

 

mata di lorong gorong gorong menukik desis sederhana

belum tuntas abrasi mengerikan dengan kehormatan, tajam;

“budaya bertengger di pundak mahakarya hancur menyedihkan”

sementara sejarah tertabur batu batu sebagai tanda yang mendiang

sempurna memahami kehidupan saat menjelma pertahanan hidup

keterasingan membenamkan busa busa berbuih sambung nyawa

 

tiada iman yang merunduk yakin selain menyembah khianat

 

kerumunan hamba meraup kalap pun lara mendengus pati

Ikuti tulisan menarik Okty Budiati lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler