x

Sumber kompas.com\xd

Iklan

Syafiq Muhammad

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 15 November 2022

Selasa, 15 November 2022 10:50 WIB

From A to Z Tentang KTT G20 dan Mengapa Indonesia Menjadi Tuan Rumah Tahun 2022?


Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 bertema Recover Together, Recover Stronger dilaksanakan di Nusa Dua, Bali pada 15-16 Nopember 2022.  Acara yang dihadiri pemimpin negara anggota G20 dikawal pengamanan super ketat yang melibatkan TNI-POLRI . Sebanyak 429 anggota delegasi dari seluruh negara anggota G20 serta narasumber menghadiri rangkaian acara dari G20.

Negara Peserta G20

Menurut Ketua Bidang Dukungan Penyelenggara Acara G20, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan dari total 20 negara anggota G20 terkonfirmasi sebanyak 16 kepala negara akan menghadiri KTT G20 di bali yaitu:

  • Presiden Republik Indonesia - Joko Widodo
  • Presiden Amerika Serikat (AS) - Joe Biden
  • Presiden China - Xi Jin Ping
  • PM Kanada - Justin Trudue
  • PM Inggris - Rishi Sunak
  • PM Italia - Giorgia Meloni
  • PM Arab Saudi - Mohammed Bin Salman (MBS)
  • Presiden Turki - Recep Tayyip Erdogan
  • Presiden Korea Selatam - Yoon Suk Yeol
  • Presiden Argentina - Alberto Fernandez
  • Presiden Afrika Selatan - Cyril Ramaphosa
  • Presiden Uni Eropa - Corales Michel
  • Kanselir Jerman - Olaf Schotz
  • PM Australia - Anthony Albanese
  • PM India - Narendra Modi
  • PM Jepang - Fumio Kishida
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ada 3 kepala negara yang tidak dapat menghadiri KTT G20 yaitu Russia (Vladimir Putin) yang akan diwakilkan oleh Mentri Luar Negrinya Sergei Lavrov, Meksiko (Andres Manuel Lopez Obrador) akan diwakilkan oleh Mentri Luar Negrinya Marcelo Ebrard dan Brazil (Jair Bolsonaro).

Agenda Pelaksanaan G20

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 adalah forum kerjasama multitateral yang beranggotakan negara-negara dengan ekonomi maju dan berkembang didunia sebanyak 19 negara dan Uni Eropa. Indonesia selaku ketua presidensi KTT G20 yang dilaksanakan di Nusa Dua, Bali ini akan mengusung tiga topik utama, pertama penguatan arsitektur kesehatan global. Topik ini di tetapkan karena setelah adanya pandemi covid-19 negara-negara di dunia dianggap harus memperkuat infrastruktur kesehatan mereka guna mencegah wabah seperti covid-19 tidak terulang. Kedua Transformasi Digital, topik ini menjadi solusi utama dari menuju pulihnya ekonomi setelah di terpa pandemi. Ketiga transisi energi, topik ini diangkat untuk mewujudkan masa depan berkelanjutan dan menangani perubahan iklim secara ril.

Sebelum puncak pelaksanaan G20 pada 16 Nopember, telah dilaksanakan beberapa  side event dalam rangkaian G20 ini seperti Konferensi Tingkat Mentri, Sherpa Meetings, Finance and Central Bank Deputies Meetings, Working Group Meetings dan Engagement Group Meetings yang membawa 3 topik utama diatas dan dibahas sesuai dengan kaitan masing masing fokus diskusi.

Kenapa Indonesia Bisa Terpilih Menadi Ketua Presidensi G20?

Dari seluruh anggota presidensi G20 tentu banyak negara maju yang lebih memadai dibanding Indonesia dalam kesempatan mereka terpilih menjadi ketua presidensi g20. Lalu mengapa Indonesia bisa terpilih menjadi ketua presidensi G20 tahun 2022 ini?

 Menurut Fabio Kacaribu selaku Kepala Badan Kebijakan FIskal (BKF) Kementrian Keuangan dalam webinar Presidensi G20, menurutnya selama 20 tahun terakhir Indonesia adalah negara strategis dari segala bidang, bahkan sebelum pandemi terjadi perekonomi Indonesia selalu diatas rata-rata pertumbuhan ekonomi global dimana Indonesia selama 15 tahun terakhir mengalami pertumbuhan perekonomian sebesar 5 hingga 6 persen. Sehingga menuruttnya itu lah salah satu faktor mengapa Indonesia terpilih menjadi ketua Presidensi G20 yang dilaksanakan di Nusa Dua, Bali ini.

Manfaat Apa yang di Dapat Indonesia Dengan Menjadi Ketua Presidensi G20?

Tentu banyak dampak positif yang Indonesia dapatkan akibat menjadi ketua Presidensi G20 tahun 2022 ini. Menurut Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dari segi ekonomi Indonesia di proyeksikan dapat meningkatkan konsumsi domestik hingga Rp. 1.7 triliun. Kemudian adanya penambahan PDB nasional mencapai Rp. 7,4 triliun serta pelibatan UMKM dalam perhelatan Presidensi G20 ini terjadi penyerapan tenaga kerja mencapai 33 ribu pekerja di berbagai sektor.

Serta dengan adanya perhelatan G20 di Indonesia khususnya Nusa Dua, Bali ini dapat meningkatkan tingkat wisatawan pariwisata domestik maupun mancanegara karena branding yang sangat besar akibat Bali menjadi sorotan dunia selama KTT G20.

 

Ikuti tulisan menarik Syafiq Muhammad lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler