x

Iklan

Debriela Salvarina Rosadianty

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 17 November 2022

Jumat, 18 November 2022 13:40 WIB

Gerakan Mahasiswa Menuju Indonesia Sehat dengan Memerangi NAPZA dan Menerapkan PHBS di Lingkungan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Penyalahgunaan Napza di Indonesia telah terjadi dimana-mana, oleh siapapun tanpa memandang status social, ekonomi, pendidikan, maupun usia. Tingginya penyalahgunaan ini sangat mengkawatirkan karena akan memberi dampak buruk pada negara maupun pemerintah. Sebagai mahasiswa Poltekkes Kemenkes Yogyakarta untuk memajukan Kesehatan Indonesia memiliki peran untuk memerangi NAPZA dan menanamkan pola hidup yang sehat dimulai dari diri sendiri. Selain itu Mahasiswa juga berperan sebagai pelaksana pengamatan kesehatan lingkungan, pengawasan kesehatan dan pemberdayaan masyarakat dalam rangka perbaikan kualitas kesehatan untuk dapat memelihara, melindungi dan meningkatkan cara-cara hidup bersih dan sehat.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Penyalahgunaan Napza di Indonesia telah terjadi dimana-mana, oleh siapapun tanpa memandang status sosial, ekonomi, pendidikan, maupun usia. Tingginya penyalahgunaan ini sangat mengkawatirkan karena akan memberi dampak buruk pada negara maupun pemerintah. Menurut data yang diterima Badan Narkotika Nasional (BNN) pada tahun 2017 jumlah penyalahgunaan Napza di negara kita adalah 3,5 juta orang yang jumlahnya semakin meningkat sampai akhir 2019, oleh karenanya negara kita masih tetap dalam Darurat Narkoba.

Napza adalah akronim Narkotika, Psikotropika dan Zat adiktif lainnya. Istilah lain yang sering digunakan adalah Narkoba dan zat psikoaktif. Definisi narkotika menurut Undang-Undang No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan. Sedangkan yang dimaksud psikotropika menurut Undang-Undang No. 5 tahun 1997 adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. 

Dari permasalahan tersebut, mahasiswa diharapkan dapat berperan sebagai agen perubahan yang mempunyai kesadaran jiwa, peka, peduli, dan punya imajinasi akan kehidupan yang lebih baik. Upaya untuk membuat perubahan inilah yang perlu diperjuangkan hingga menjadi budaya. Perubahan tidak bisa terjadi begitu saja, diperlukan Gerakan yang terus-menetus untuk mengubah kondisi sekarang. Sebagai Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Yogyakarta diharapkan dapat dan mampu memberikan pengaruh kearah yang lebih baik, menuju Indonesia yang lebih sehat dengan memerangi NAPZA dan menerapkan PHBS dilingkungan sekitar Kampus sehingga akan membawa dampak dan manfaat serta menjadi pengontrol untuk dirinya sendiri, orantua, orang sekitar, mahasiswa lainnya, dan untuk Negara. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Masa depan bangsa mana pun tergantung pada Mahasiswanya. Calon generasi muda yang akan melahirkan generasi penerus terletak pada kaum muda yang berperilaku hidup sehat. Dengan kata lain, para mahasiswa adalah harta nyata bangsa mana pun. Jika kekuatan mahasiswa diarahkan pada tujuan yang konstruktif, seluruh bangsa akan bergerak ke arah pembangunan yang menyeluruh salah satunya pembangunan Kesehatan. Tanggung jawab ini telah meningkat pesat dengan awal kemerdekaan. Suatu bangsa dapat maju hanya jika mendapat kerjasama dari seluruh warganya. Jadi, penting bahwa selaku mahasiswa di bidang study Kesehatan harus tahu tentang tugasnya.

Dalam Kebangsaan, orang memainkan peran yang sangat penting. Secara alami, mahasiswa adalah bagian penting dari itu. Mahasiswa adalah sumber kehidupan. Mereka masih muda, energik dan bersemangat, dapat dengan mudah mencapai banyak hal dan dapat melakukan banyak hal untuk masyarakat. Mereka membawa kekuatan untuk mengubah bangsa menjadi tempat yang lebih baik dan sehat. Mereka juga memiliki kemampuan untuk memimpin sesama warga ke arah yang benar. Benih yang baik selalu tumbuh menjadi pohon yang baik, dan hanya pohon yang baik yang dapat memberikan buah yang baik. Seorang mahasiswa pada akhirnya akan menjadi warga negara yang baik, warga negara yang baik akan membuat masyarakat menjadi lebih baik.

Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Yogyakarta merupakan calon pewaris bangsa. Jadi mereka harus dilengkapi dengan pandangan moral dan etika yang sehat. Mereka adalah pilar di mana bangunan-bangunan indah akan dibangun. Sebagai calon tenaga Kesehatan yang akan berperan besar dalam memajukan Kesehatan Indonesia maka harus bisa memberikan pelayanan Kesehatan sesuai dengan standar profesi. 

Sebagai mahasiswa Poltekkes Kemenkes Yogyakarta untuk memajukan Kesehatan Indonesia memiliki peran untuk memerangi NAPZA dan menanamkan pola hidup yang sehat dimulai dari diri sendiri. Selain itu Mahasiswa juga berperan sebagai pelaksana pengamatan kesehatan lingkungan, pengawasan kesehatan dan pemberdayaan masyarakat dalam rangka perbaikan kualitas kesehatan untuk dapat memelihara, melindungi dan meningkatkan cara-cara hidup bersih dan sehat.

Ikuti tulisan menarik Debriela Salvarina Rosadianty lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler