x

Iklan

Fina Wulandari

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 10 April 2022

Rabu, 30 November 2022 07:36 WIB

Menumbuhkan Minat Baca Siswa di Era Digital

Membaca merupakan bagian terpenting dalam peningkatan kualitas pendidikan yang lebih baik lagi, meningkatnya minat baca tentu akan berpengaruh terhadap sumber daya manusia. Dengan membaca tentunya akan banyak informasi dan pengetahuan yang diperoleh untuk menambah wawasan. Selain untuk menambahkan wawasan dan pengetahuan, kegiatan membaca banyak sekali memberikan manfaat bagi pembacanya yaitu  dapat meningkatkan kemampuan kognitif, melatih komunikasi dan juga melatih daya pikir, daya tangkap dan daya ingat.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Membaca merupakan bagian terpenting dalam peningkatan kualitas pendidikan yang lebih baik lagi, meningkatnya minat baca tentu akan berpengaruh terhadap sumber daya manusia. Dengan membaca tentunya akan banyak informasi dan pengetahuan yang diperoleh untuk menambah wawasan. Selain untuk menambahkan wawasan dan pengetahuan, kegiatan membaca banyak sekali memberikan manfaat bagi pembacanya yaitu  dapat meningkatkan kemampuan kognitif, melatih komunikasi dan juga melatih daya pikir, daya tangkap dan daya ingat. Oleh karena itu maka perlu dilakukannya peningkatan terhadap minat baca terutama di kalangan pelajar.

Kebiasaan membaca perlu dilatih bahkan sejak anak masih berusia dini, tentunya hal itu dapat dilakukan oleh para orang tua di rumah sebelum anak memasuki usia sekolah. Dan saat anak sudah mulai sekolah baik SD, SMP, SMA, dan perguruan tinggi maka para guru di sekolah lah yang bertanggung jawab untuk terus melatih kebiasaan membaca setiap peserta didik. Tanpa kebiasaan membaca, maka para peserta didik akan kesulitan dalam memahami dan menguasai ilmu pengetahuan yang notabennya terdapat di dalam buku. Kebiasaan membaca dan penguasaan Iptek bagaikan dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan.

Seperti yang kita ketahui, bahwa di masa pasca pandemi ini semua orang menjadi sangat bergantung dengan teknologi terutama gawai, pasalnya selama negara dilanda pandemi segala aktivitas baik belajar maupun berkerja dilaksanakan secara daring. Hal ini menjadi salah satu penyebab semakin turunnya minat dalam membaca. Ketika sebagian besar orang khususnya kaum milenial sangat berfokus pada penggunaan gawai atau yang lebih dikenal dengan HandPhone motivasi untuk membaca tentu akan menurun, karena dalam gawai banyak yang dapat dijadikan hiburan dan tidak membosankan contohnya seperti TikTok, Instagram, Twitter, Game, Whatsapp,Facebook dll.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurunnya minat dan motivasi dalam membaca serta menulis membuat Indonesia meraih posisi ke-60 dari 61 negara dalam kategori negara dengan minat baca terendah pada riset ‘World’s Most Literate Nations Ranked’ yang dilakukan oleh center Connecticut state University (2016). Berdasarkan data dari UNESCO, juga diketahui bahwa minat baca di Indonesia sangat rendah yakni hanya 0,001% yang artinya dari 1.000 orang di Indonesia, hanya ada 1 orang yang gemar membaca. Sedangkan pada riset lain yang dilakukan oleh Semiocast menunjukan bahwa masyarakat Indonesia mampu menatap gawai hingga 9 jam perhari, dan dari riset tersebut Indonesia menduduki posisi kelima di seluruh dunia dalam hal “kecerewetan” di media sosial.

Guru dan Orang tua memiliki peranan penting terhadap upaya meningkatkan minat baca, Berikut merupakan beberapa strategi yang dapat diterapkan oleh guru maupun orang tua untuk meningkatkan minat ataupun kegemaran membaca pada pelajar:

1. Biarkan mereka memilih buku bacaan yang diminatinya

Hal ini tentunya menjadi awal yang baik, karena setiap anak khususnya remaja tidak suka terhadap paksaan. Selama bahan buku bacaan itu adalah hal-hal positif, guru dapat membiarkan siswa tersebut memilih buku bacaan yang diminatinya.

2. Membuat program literasi

Agar siswa menjadi semangat, adakan program literasi untuk meningkatkan kemampuan membaca pada siswa. Hal ini dapat dilakukan minimal seminggu sekali. Untuk penerapannya agar menjadi lebih menarik dapat diberikan apresiasi kepada siswa yang rajin membaca.

3. Menciptakan suasana membaca yang menyenangkan

Hal ini dapat dilakukan dengan mengandalkan kreatifitas dari para guru. misalnya saja di perpustakaan, guru dapat menghiasi atau memberikan suasana perpustakaan yang asik atau indah dipandang agar siswa menyukai tempat tersebut. Jika pelaksanaanya di kelas, guru dapat menciptakan suasana baru yang lebih menyenangkan ataupun mengajak para siswa membaca di luar kelas agar tidak bosan. namun suasana harus tetap tenang dan nyaman.

4. Berikan edukasi tentang manfaat membaca

Seorang siswa akan lebih giat membaca jika ia mendapat pengetahuan mengenai manfaat yang akan di rasakan ketika ia rajin membaca. peran guru sangat dibutuhkan disini untuk dapat memberikan edukasi tentang manfat membaca.

5. Memperhatikan cara membaca

Bapak atau ibu guru bisa membimbing siswanya untuk mengetahui kemampuan dalam membaca pada diri siswa itu sendiri, hal inni agar kegiatan membaca menjadi lebih efisien dan siswa merasa nyaman. Hal ini karena setiap siswa pasti memiliki kemampuan membaca yang berbeda-beda. Ada yang lebih fokus ketika membaca nyaring, ada juga yang lebih fokus membaca dalam hati, ada anak yang lebih nyamanm saat membaca di tempat yang hening, dan ada juga yang merasa lebih santai ketika membaca di tempat ramai.

6. Berikan Apresiasi

Pihak sekolah maupun orang tua bisa memberikan sebuah hadiah kecil kepada anak yang gemar membaca sebagai sebuah bentuk apresiasi. Hal ini perlu dilakukan agar anak merasa bahwa membaca adalah sebuah hal yang positif dan mendapat dukungan serta respon yang bagus baik dari guru maupun orang tuanya. Hal ini juga dapat menumbuhkan keinginan pada siswa yang tadinya malas membaca untuk mulai menggandrungi dunia membaca karena termotivasi atas  respon positif yang didapat oleh anak yang gemar membaca.

7. Berikan arahan terhadap penggunaan HP

Para orang tua maupun guru dapat mengarahkan anak untuk pandai dalam menggunakan smartphone. tuntun anak agar membaca buku-buku digital, membaca berita-berita terkini di media sosial, dan menajikan smartphone sebagai sarana pembelajaran yang tidak membosankan.

Menurut Suprihati, seperti yang dikutip oleh Idris Kamah, ada beberapa strategi yang harus dilakukan untuk mengembangkan minat baca masyarakat terutama pelajar, yaitu: (1) mendorong dan memfasilitasi tumbuh-kembangnya perpustakaan dan taman bacaan, (2) pembinaan dan pengembangan perpustakan dan minat baca masyarakat dilaksanakan secara komperhensif, efektif, dan efisien dengan memanfaatkan perkembangan teknologi, (3) pembinaan dan pengembangan dilaksanakan secara terencana, bertahap, dan berkesinambungan, (4) pembinaan dan pengembangan perpustakaan dan minat baca dilaksanakan secara terpadu/bekerja sama dengan pemerintah daerah serta instansi terkait, (5) pemberdayaan masyarakat dengan memperkuat infrastruktur, sedangkan pemerintah sebagai katalisator/penggerak, (6) Melaksanakan evaluasi pemberdayaan perpustakaan sebagai sarana pengembangan minat baca masyarakat secara terkoordinasi antara pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota, (7) Mendorong berkembangnya profesi di bidang perbukuan dan sarana bacaan lainnya.

Pada era diginal saat ini, perpustakaan digital pun menjadi strategi yang sangat bagus untuk meningkatkan minat membaca. Karena pastinya setiap orang akan merasa lebih praktis dan tidak kerepotan jika menggunakan perpustakaan digital, sebab mereka bisa membaca kapan saja dan dimana saja tanpa harus membawa buku setiap saat. Dan juga dengan menggunakan perpustakaan digital kita akan jauh lebih mudah untuk menemukan buku yang yang kita cari tanpa harus pergi k perpustakaan untuk membaca atau ke toko buku untuk membelinya.

Ikuti tulisan menarik Fina Wulandari lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler