x

painting by Stephen K

Iklan

Bambang Udoyono

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 3 Maret 2022

Rabu, 21 Desember 2022 13:30 WIB

Menggugah Kreativitas

Sebagian orang sangat kreatif sedangkan banyak orang tidak. Apa sebabnya? Bagaimana menggugah kreativitas?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Oleh: Bambang Udoyono

“Creativity is seeing what everyone else has seen, and thinking what no one else has thought.”  (Albert Einstein)

Kreativitas  adalah melihat apa yang sudah dilihat semua orang, dan memikirkan apa yang tak seorangpun memikirkannya.  Itulah kata mutiara dari Einstein, sang pakar fisika pemenang hadiah Nobel dari negeri Paman Sam. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

Memang apa yang dilihat oleh semua orang kurang lebih sama saja.  Kita semua sama sama melihat realitas alam seperti bumi, langit, laut, hutan, pohon.  Kita semua juga setiap hari melihat realitas ekonomi, sosial, politik budaya dll.  Sekarang lihatlah isi perpustakaan dan toko buku.  Siapakah para penulis ilmu kealaman, ilmu sosial, ekonomi, politik, budaya dll?  Sebagian besar adalah nama nama Barat.  Sebagian lagi nama Arab, Asia dan sebagian kecil nama Afrika.  Itu dalam semua kategori, baik karya fiksi maupun non fiksi. 

 

Indikator lain adalah pemenang hadiah Nobel.  Polanya sama saja.  Sebagian besar nama Barat.  Nama orang Indonesia sama sekali belum ada di daftar pemenang hadiah Nobel.   Nama Asia hanya ada beberapa. Salah satunya adalah Muhammad Yunus, seorang pakar dan praktisi ekonomi mikro dari Bangla Desh yang memenangi hadiah Nobel perdamaian.   Dia mendirikan Grameen bank yang memelopori pemberian kredit mikro untuk pedagang kecil.

 

Dari fenomena di atas sudah jelas bahwa berpikirlah yang membedakan antara orang kreatif dengan yang tidak.  Dalam bahasa Jawa ada frasa Moto mlorok ora ndedelok yang artinya mata melotot tapi tidak melihat.  Kebanyakan orang hanya sekedar melihat saja tapi tidak berpikir. 

 

Apakah kreativitas hanya dibutuhkan oleh para penulis saja?  Tentu tidak.  Kreativitas dibutuhkan oleh semua sektor.  Para pelaku ekonomi dari kecil sampai raksasa, para pemimpin di semua sektor dan level, para seniman, para karyawan, semua orang membutuhkan kreativitas.   

 

Pertanyaan berikutnya, bagaimana membangkitkan kreativitas?  Apakah sekolah perlu mengajarkan kreativitas?

 

Beberapa cendekiawan sudah memaparkan cara membangkitkan kreativitas,  lagi lagi sebagian besar orang Barat yang menulis tentang kreativitas.  Ada yang mengutarakan membaca adalah kuncinya. Ada lagi yang mengatakan bermain kuncinya. Orang lain lagi mengatakan peranan orang tua dan guru sebagai faktor penting.

 

Orang tua jelas sekali memainkan peran sebagai pembangkit kreativitas dan juga pembunuh kreativitas. Orang tua yang kreatif dan memiliki pola asuh yang baik akan menumbuhkan suasana keluarga yang mendukung kreatvitas anak anaknya. Orang tua yang memanjakan atau toxic parent akan menumpulkan kreativitas anak anaknya.

 

Sekolah mestinya memiliki kontribusi yang besar untuk mengembangkan kreativitas di semua sektor.   Para guru seharusnya mampu memberikan pelajaran ekstra kurikuler pengembangan kreativitas.  Sudah ada sih guru yang mampu mengajar dengan berbagai variasi permainan yang thought provoking.

 

Kalau di kalangan masyarakat sudah lumayan ada beberapa individu atau komunitas yang aktif mengembangkan pelatihan kreativitas meskipun masih terbatas pada kepenulisan, beberapa jenis seni dll.

 

Ng Aik Kwan dalam bukunya yang berjudul Why Asians Are Less Creative Than Westerners  berpendapat bahwa orang Asia kalah kreatif daripada orang Barat karena pengaruh budaya. Menurut dia budaya Barat mendorong kreativitas sedangkan budaya Timur tidak.  Oleh karena itu pemerintah dan masyarakat Indonesia peru merekayasa kebudayaan kita. Sembari menunggu pekerjaan besar ini selesai, para (calon) orang tua sebaiknya merancang kebudayaan yang akan mereka anut di keluarga mereka.

 

Warisan budaya seperti klenik dan feodalisme perlu dibuang jauh jauh. Tapi warisan budaya seperti kuliner, kesenian, arsitektur, sastra dll perlu dilestarikan dan dikembangkan.

 

Pendekatan relijius jangan disepelekan. Orang tua dan calon orang tua mesti menyiapkan pendidikan agama di keluarga masing masing. Sampaikan ayat ayat Al Qur’an yang memerintahan manusia untuk berpikir.

  

Di dalam Al Qur’an ada banyak sekali  ayat yang memerintahkan manusia untuk berpikir.  Bidang yang disebutkan ada banyak.  Jika muslim  mentaati perintah Allah  untuk berpikir dengan sangat serius maka mestinya kita sudah menjadi kreatif sehingga banyak sekali penulis, pencipta, penemu, ilmuwan, pebisnis tajir, bahkan pemenang hadiah Nobel.

 

Berikut ini ayat Al Qur’an yang memerintahkan manusia untuk berpikir. Ini hanya beberapa saja, yang lainnya masih banyak sekali.

Al Hajj 46

maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada.

Yunus 3

Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah Yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy untuk mengatur segala urusan. Tiada seorangpun yang akan memberi syafa'at kecuali sesudah ada izin-Nya. (Dzat) yang demikian itulah Allah, Tuhan kamu, maka sembahlah Dia. Maka apakah kamu tidak mengambil pelajaran?

Hud 24

Perbandingan kedua golongan itu (orang-orang kafir dan orang-orang mukmin), seperti orang buta dan tuli dengan orang yang dapat melihat dan dapat mendengar. Adakah kedua golongan itu sama keadaan dan sifatnya? Maka tidakkah kamu mengambil pelajaran (daripada perbandingan itu)?

Ar Rad 19

Adakah orang yang mengetahui bahwasanya apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itu benar sama dengan orang yang buta? Hanyalah orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran

Ibrahim 52

(Al Quran) ini adalah penjelasan yang sempurna bagi manusia, dan supaya mereka diberi peringatan dengan-Nya, dan supaya mereka mengetahui bahwasanya Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan agar orang-orang yang berakal mengambil pelajaran

An Nur 43

Tidaklah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan

As Syuara 7

Dan apakah mereka tidak memperhatikan bumi, berapakah banyaknya Kami tumbuhkan di bumi itu pelbagai macam tumbuh-tumbuhan yang baik?

Al Ankabut 20

Katakanlah :”Berjalanlah di muka bumi, maka perhatikanlah bagaimana Allah menciptakan manusia dari permulaannya, kemudian Allah menjadikannya sekali lagi.  Sesungguhnya Allah maha kuasa atas segala sesuatu”

Ar Rum 8

Dan mengapa mereka tidak memikirkan tentang (kejadian) diri mereka? Allah tidak menjadikan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya melainkan dengan (tujuan) yang benar dan waktu yang ditentukan. Dan sesungguhnya kebanyakan di antara manusia benar-benar ingkar akan pertemuan dengan Tuhannya.

Ar Rum 21

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir

Ar Rum 50

Maka perhatikanlah bekas-bekas rahmat Allah, bagaimana Allah menghidupkan bumi yang sudah mati. Sesungguhnya (Tuhan yang berkuasa seperti) demikian benar-benar (berkuasa) menghidupkan orang-orang yang telah mati. Dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.

As Sajdah 27

Dan apakah mereka tidak memperhatikan, bahwasanya Kami menghalau (awan yang mengandung) air ke bumi yang tandus, lalu Kami tumbuhkan dengan air hujan itu tanaman yang daripadanya makan hewan ternak mereka dan mereka sendiri. Maka apakah mereka tidak memperhatikan?

Yasin 62

“Sesungguhnya syaitan itu telah meyesatkan sebagian besar di antaramu. Maka apakah kamu tidak memikirkan?”

Yasin 68

“Dan barangsiapa yang kami panjangkan umurnya niscaya kami kembalikan dia kepada kejadiannya.  Maka apakah mereka tidak memikirkan?”

As  Shaffat 155

“Maka apakah kamu tidak memikirkan?”

Adz Dzariyat 21

“Dan (juga) pada dirimu sendiri.  Maka apakah kamu tidak memperhatikan?”

Al Qamar 40

“Dan sesungguhnya telah kami mudahkan Al Qur’an untuk pelajaran. Maka adakah orang yang mengambil pelajaran?”

Semua ayat ayat di atas dengan jelas memerintahkan manusia unuk berpikir dalam berbagai bidang. Apabila perintah itu ditaati maka kita akan menjadi kreatif. Monggo berupaya keras mentaati perintah Allah di atas.

Ikuti tulisan menarik Bambang Udoyono lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Kisah Naluri

Oleh: Wahyu Kurniawan

Selasa, 23 April 2024 22:29 WIB

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Kisah Naluri

Oleh: Wahyu Kurniawan

Selasa, 23 April 2024 22:29 WIB