Oleh: Bambang Udoyono

Tuno sathak bati sanak.  Kalau Anda termasuk generasi baby boomers dan berbahasa Jawa mungkin Anda paham arti peri bahasa Jawa ini.  Sebagian lagi mungkin tidak paham atau paham secara parsial saja.  Kata sathak ini sudah jarang dipakai dalam percakapan sehari hari di kalangan orang berbahasa Jawa.  Jadi sudah sedikit orang yang paham artinya.

Saya baru paham artinya ketika belajar sedikit bahasa Bali.  Di sana kata ini masih dipakai dalam percakapan.  Artinya duaratus dalam bahasa Indonesia.  Tuno artinya rugi.  Bati artinya untung.  Sanak  artinya saudara.   Jadi arti keseluruhannya adalah rugi duaratus tapi untung (mendapat) saudara.

Saya kira kalimat ini mengungkapkan kearifan pandangan orang Jawa tentang nilai persaudaraan.  Leluhur orang Jawa menempatkan atau menilai persaudaraan di atas harta.  Kalimat itu adalah anjuran agar kita tidak hanya memiliki kalkulasi matematika keuangan saja.  Leluhur kita menganjurkan agar kita memiliki pandangan yang lebih luas daripada sekedar keuangan saja.

Nenek moyang menganjurkan agar kita mau menerima kerugian keuangan dengan pertimbangan kita akan mendapat keuntungan berupa persaudaraan atau pertemanan.  Artinya kita jangan pelit.  Jangan segan memberikan bantuan keuangan.  Rutinkan memberi zakat, infak dan sedekah.  Sekali sekali traktirlah saudara atau teman.  Termasuk mereka yang diperkirakan tidak akan mendatangkan keuntungan apapun.  Jadi artinya secara keuangan kita akan rugi.  Meskipun demikian kita akan mendapat keuntungan juga sejatinya.  Persaudaraan atau pertemanan itu adalah social asset yang tidak bisa dihitung dengan angka.  

Siapa tahu di antara mereka ada yang mendoakan Anda dengan sangat tulus lalu doanya dikabulkan Allah.  Siapa tahu bantuan yang buat Anda hanya kecil saja tapi buat dia bantuan itu sangat berarti.  Dulu saya pernah menulis artikel berjudul “Bantuan Kecil Berdampak Besar”.  Intinya saya menuturkan seorang saudara yang membantu keuangan seorang anak buahnya.  Tidak lama setelah itu dia pindah ke Jakarta. Limabelas tahun kemudian ketika dia sudah lupa peristiwa itu si anak buah datang ke rumahnya hanya untuk mengucapkan terima kasih.  Bantuan kecil itu ternyata sudah menyelamatkan nyawa anak si anak buah.  Selama itu setiap hari bapak itu mendoakan kebaikan untuk saudara saya.    Siapa yang tidak mau didoakan setiap hari?

Selain itu orang memberi sedekah, zakat dan infak akan mendapatkan pahala dari Allah swt. Monggo kita ikuti anjuran nenek moyang yang sangat bijaksana ini.

Ikuti tulisan menarik Bambang Udoyono lainnya di sini.