Aktivitasku setelah mempunyai anak sangat berubah drastis yang tadinya aktif diluar rumah kini fokus dengan mengurus keluarga kecilku. Aku tidak menyesal dengan pilihanku untuk fokus sebagai ibu rumah tangga. Sebab meskipun di rumah aku masih tetap bisa berkarya, menulis dan bermedia sosial untuk berinteraksi dengan teman-teman di dunia maya.
Keseharian saya dengan banyak menghabiskan waktu didalam rumah hingga banyak menimbulkan pertanyaan bagi orang yang berada disekitar lingkungan tempat tinggalku, apa saja sih pekerjaanku di rumah apa tidak kesal dan bosan (mengingat aku hanya keluar rumah seperlunya dan tidak banyak basa basi dengan tetangga). Tapi, bukan berarti anti sosialisasi ya. Kalau ada pertemuan atau yang sekiranya penting, saya kondisikan untuk bergabung.
Dengan enteng aku jawab saja “ya ampun bu, hari gini semua bisa dilakukan dimana saja tidak terkecuali di rumah,” Biarpun di rumah terus, tapi informasi selalu update loh. Mau refreshing kemana pun bisa lewat virtual. Mau ngobrol sama keluarga dan teman yang jauh disana bisa banget. Jadi, ngapain bosan? Kalau bosan kan gampang tinggal keluar aja keliling naik motor atau olahraga ke sport center. Gak ribet kan?
Namun sayang, ditengah gempuran teknologi canggih dan hampir semua berlari pada digital, masih banyak loh yang belum melek teknologi. Meski gadget mereka mahal, tapi tidak sedikit dari mereka yang masih menggunakan internet hanya sebatas main Facebook dan nonton Youtube saja.
Kenapa saya berbicara seperti ini? Karena real banyak disekitar saya yang demikian. Hingga pada suatu hari ada seseorang yang bertanya begini, “gak pernah keluar bu, apa gak bosan dirumah terus?” Sebagian dari yang ada dilingkungan saya sudah tahu keseharian saya yang suka nulis dan dia yang tahu ini membantu saya untuk menjawab pertanyaan tersebut. Lah dia mah suka nulis, biarpun diam di rumah juga bisa menghasilkan uang. Dalam hati berterima kasih sudah bantu jawab, hehe.
Memangnya ngapain sih gimana caranya dan bla bla bla. Kalau dijelaskan panjang karena menghadapi ibu-ibu seperti penyuluhan di Posyandu yang kudu pelan dan sabar. Setelah menjelaskan panjang kali lebar sampe mulut menganga dengerin aku ngomong, endingnya mau tahu seperti apa? Mereka tetap tidak mengerti *tepokjidat dan aku tawarin mau diajarin apa tidak pun mereka sudah nyerah duluan katanya. Sudah pasti gak bisa mikir buat kata-katanya. (dalam hatiku, kalau ngegosip lancar jaya nih emak-emak) haha.
Kembali ke Internet Cepat!
Ya, jadi gambarannya kira kira seperti demikian. Biarpun di rumah, tapi tetap harus bisa berkarya dan bisa menghasilkan. Resolusi karier tahun ini, menjadi Ibu Rumah Tangga yang produktif dan tentu harus banyak yang dibenahi mulai dari belajar skill baru, networking, dan skill komunikasi.
Seperti yang sudah saya katakan diatas. Biarpun di rumah kita tetap bisa belajar dan memperluas wawasan dan banyak lagi hal baik yang bisa kita lakukan lewat media sosial. Tentunya untuk penunjang semua itu, kita membutuhkan koneksi yang ngebut dan stabil supaya mood tetap terjaga. Kebayangkan kalau koneksi internet tidak stabil padahal kita sedang kerja atau belajar. So pasti jadi terhambat dan tidak bersemangat, ya kan?
Apalagi anak saya aktivitas sekolahnya masih online sudah pasti butuh Internet Cepat dan stabil supaya fokus belajarnya. Jadi, tidak heran ya kalau Paket Internet Cepat sekarang sudah menjadi kebutuhan yang mendasar sebagai penunjang mobilitas masyarakat.
IndiHome sebagai layanan fixed broadband terkemuka milik PT. Telkom Indonesia Tbk menyediakan tiga layanan digital utama, yaitu internet cepat, telepon, dan TV Interaktif. Nah, nikmat mana yang kau dustakan? Satu perangkat sudah bisa menikmati 3 layanan sekaligus.
Sebagai pengguna layanan digital, internet tentunya menjadi kebutuhan dasar untuk menunjang aktivitas sehari-hari saat ini, baik di rumah, sekolah, hingga perkantoran. Makanya pilihan paket internet cepat yang terjangkau sangat diperlukan. Saat ini, IndiHome solusi Paket Internet Cepat yang berkelas dan cerdas untuk aktivitas tanpa batas. Buat kita yang tinggal di daerah yang cukup mudah untuk dijangkau oleh fasilitas layanan publik ini. Jadi, harus bersyukur karena masih banyak yang tidak seberuntung kita. Gunakan fasilitas yang sudah kita dapat dengan baik serta jangan lupa untuk bijak bermedia sosial. ***
Ikuti tulisan menarik Reni Martha lainnya di sini.
