x

Aspal. Ilustrasi Pembangunan Jalan

Iklan

Indŕato Sumantoro

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 12 Juli 2020

Rabu, 22 Februari 2023 06:55 WIB

Fenomena Lempar Batu Sembunyi Tangan Hilirisasi Aspal Buton

Program hilirisasi sumber daya mineral & batubara yang dicanangkan oleh pemerintah telah memberikan harapan baru mewujudkan hilirisasi aspal Buton. Tetapi mirisnya, dalam pembuatan Peta Jalan Hilirisasi Investasi Strategis yang dibuat Kementerian Investasi/BKPM, aspal Buton hanya berada di urutan ke 8. Ini menunjukkan prioritas hilirisasi aspal Buton adalah sangat rendah di mata pemerintah. Kelihatannya visi dan misi Pak Jokowi tidak didukung penuh oleh para menterinya.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Bapak Presiden Joko Widodo telah memutuskan akan stop impor aspal pada tahun 2024. Keputusan ini diambil setelah Pak Jokowi mengunjungi Pulau Buton, Sulawesi Tenggara, pada tanggal 27 September 2022 yang lalu. Pak Jokowi baru sadar bahwa Pulau Buton memiliki deposit aspal alam yang jumlahnya sangat melimpah. Jumlahnya diperkirakan sebesar 662 juta ton. Dan Pak Jokowi merasa sangat heran. Mengapa selama ini Indonesia telah mengimpor aspal sejumlah 1,5 juta ton per tahun? Padahal di Pulau Buton terdapat deposit aspal alam yang jumlahnya sangat luar biasa besarnya.

Kalau Pak Jokowi merasa sangat heran mengapa Indonesia sudah 40 tahun lebih mengimpor aspal, maka rakyat Indonesia malah merasa aneh dengan sikap Pak Jokowi tersebut. Apakah selama ini Pak Jokowi tidak tahu bahwa semua pembangunan infrastruktur jalan-jalan Tol yang telah dibangun oleh Pak Jokowi menggunakan aspal impor? Apakah Pak Jokowi tidak tahu bahwa devisa negara yang harus dikeluarkan oleh Indonesia untuk membeli aspal impor adalah sebesar US$ 900 juta per tahun?. Dan apakah Pak Jokowi juga tidak tahu bahwa pemanfaatan aspal Buton hanya berjumlah 3% dari jumlah total aspal impor?

Program hilirisasi sumber daya mineral & batubara yang dicanangkan oleh pemerintah telah memberikan harapan baru untuk mewujudkan hilirisasi aspal Buton. Tetapi mirisnya, dalam pembuatan Peta Jalan Hilirisasi Investasi Strategis yang dibuat oleh Kementerian Investasi/BKPM, ternyata prioritas hilirisasi aspal Buton hanya berada di urutan ke 8, setelah komoditas-komoditas batubara, nikel, timah, tembaga, bauksit, besi, dan perak emas. Hal ini menunjukkan di mata pemerintah, prioritas mewujudkan hilirisasi aspal Buton adalah sangat rendah. Padahal Pak Jokowi sudah memutuskan Indonesia akan stop impor aspal pada tahun 2024. Jadi kelihatannya visi dan misi Pak Jokowi ini tidak didukung penuh oleh para Menterinya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Yang paling menarik untuk kita kaji adalah mengenai keputusan Pak Jokowi: Indonesia akan stop impor aspal pada tahun 2024. Bagaimana mungkin Indonesia akan stop impor aspal pada tahun 2024, kalau sampai saat ini hilirisasi aspal Buton masih belum juga terwujud?. Keputusan Pak Jokowi ini dapat diibaratkan sebagai fenomena lempar batu sembunyi tangan hilirisasi aspal Buton. Karena Pak Jokowi sudah membuat sebuah keputusan penting. Tetapi anehnya, setelah itu sampai saat ini tidak ada tindaklanjutnya lagi. Jadi apa maunya Pak Jokowi?

Apabila benar Indonesia akan stop impor aspal pada tahun 2024, maka mulai jauh hari seharusnya pemerintah sudah mempersiapkan diri, apa rencana-rencana mitigasinya?. Indonesia mengimpor aspal sejumlah 1,5 juta ton per tahun. Berapa persen dari aspal impor yang akan dapat disubstitusi dengan aspal Buton? Apakah Pak Jokowi sudah tahu bahwa produksi aspal Buton pada saat ini hanya sebesar 3% dari jumlah total aspal impor? Dan bagaimana dengan sisa yang 97% lagi? Sudah pasti kalau Indonesia masih belum juga siap dan mampu untuk mengsubstitusi aspal impor dengan aspal Buton. Maka ujung-ujungnya Indonesia pasti akan impor lagi, impor lagi.

Waktu berjalan terus. Dan 5 bulan sudah berlalu sejak pertama kali Pak Jokowi memutuskan Indonesia akan stop impor aspal pada tahun 2024. Apakah ada rencana Pak Jokowi untuk merevisi keputusan ini? Mungkin rencana Indonesia akan stop impor aspal sebaiknya diundur saja menjadi tahun 2029. Dengan demikian Pak Jokowi akan masih mempunyai cukup waktu untuk mewujudkan hilirisasi aspal Buton dengan membangun pabrik ekstraksi aspal Buton skala kecil. Pabrik ekstraksi aspal Buton ini akan menjadi simbol awal kebangkitan dari hilirisasi aspal Buton di kemudian hari.    

Tahun 2024, aspal Buton akan genap berusia 1 abad. Ini adalah Momentum yang paling tepat untuk Pak Jokowi manfaatkan sebagai tahun awal kebangkitan dari hilirisasi aspal Buton. Pak Jokowi harus mengerti bahwa lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Oleh karena itu Pak Jokowi harus segera bergerak ekstra cepat agar pabrik ekstraksi aspal Buton skala kecil ini masih bisa terwujud di dalam era pemerintahan Pak Jokowi yang tersisa kurang dari 2 tahun lagi.

Fenomena lempar batu sembunyi tangan hilirisasi aspal Buton akan menjadi viral, apabila Pak Jokowi tidak mau segera menindaklanjuti keputusan Pak Jokowi: Indonesia stop impor aspal pada tahun 2024. Makna dari fenomena ini adalah seolah-olah Pak Jokowi menganggap remeh bahwa hilirisasi aspal Buton itu adalah tidak penting dan tidak mendesak. Karena kebutuhan aspal di dalam negeri masih bisa dipenuhi dengan aspal impor. Tetapi masalahnya bukan itu. Masalahnya, sejatinya Pak Jokowi sudah melempar batu, tetapi sembunyi tangan. Pribahasa ini artinya melakukan sesuatu, tetapi kemudian berdiam diri seolah-olah tidak tahu menahu. Atau dapat juga dimaknai sebagai seseorang yang tidak mau (tidak berani) mempertanggung jawabkan perbuatannya sendiri. Dan orang itu adalah seorang Presiden Republik Indonesia.

Untuk menghilangkan persepsi fenomena lempar batu sembunyi tangan hilirisasi aspal Buton, Pak Jokowi harus berani bertanggung jawab penuh atas keputusan yang sudah dibuatnya mengenai Indonesia akan stop impor aspal pada tahun 2024. Semua rakyat Indonesia sudah tahu bahwa Indonesia pasti tidak akan mungkin bisa mengsubstitusi 1,5 juta ton per tahun pada tahun 2024. Tetapi yang sejatinya harus Pak Jokowi upayakan adalah membuat Peta Jalan untuk mewujudkan hilirisasi aspal Buton tersebut. Ini adalah pertanggungjawaban Pak Jokowi kepada rakyat bahwa hilirisasi aspal Buton bukan hanya sekedar wacana dan main-main belaka.

Kira-kira bagaimana bentuk Peta Jalan untuk mewujudkan hilirisasi aspal Buton itu? Langkah pertama yang seyogyanya Pak Jokowi laksanakan adalah menugaskan kepada PT Pertamina (Persero) sebagai sebuah perusahaan BUMN terbesar untuk memproduksi aspal hibrida. Proyek aspal hibrida merupakan proyek bersama antara PT Pertamina dan PT Wijaya Karya yang telah terhenti di tengah jalan. Aspal hibrida adalah campuran antara aspal Buton ekstraksi dengan Decant Oil dari Pertamina. Proyek ini harus segera dilanjutkan, karena proyek aspal hibrida ini memiliki nilai dan potensi sangat strategis dan ekonomis untuk mengsubstitusi aspal impor.

Memproduksi aspal hibrida akan menjadi awal kebangkitan dari hilirisasi aspal Buton. Semua rakyat Indonesia pasti akan bangga dengan aspal hibrida. Karena pada akhirnya aspal Buton akan dapat dimanfaatkan untuk mengsubstitusi aspal impor. Dengan demikian, fenomena lempar batu sembunyi tangan hilirisasi aspal Buton sudah berakhir. Yang sekarang ada hanyalah tinggal perasaan bangga Pak Jokowi sebagai seorang Presiden Republik Indonesia, yang di akhir masa jabatannya. Pak Jokowi telah berhasil menancapkan tonggak sejarah awal kebangkitan dari hilirisasi aspal Buton yang selama ini telah menjadi impian rakyat Indonesia.

Rakyat Indonesia mengharapkan, semoga Presiden yang baru berikutnya akan melanjutkan langkah-langkah berani Pak Jokowi untuk mewujudkan hilirisasi aspal Buton dengan membangun pabrik-pabrik ekstraksi aspal Buton skala besar. Pak Jokowi telah berbuat sesuatu untuk aspal Buton dan rakyat Indonesia, yang memang seharusnya beliau perbuat sebagai seorang Presiden Republik Indonesia. Semoga saja ini bukan mimpi.

Ikuti tulisan menarik Indŕato Sumantoro lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB

Terkini

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB