Kebakaran terjadi di Kamp 11 yang terletak di Cox Bazar, sebuah distrik di wilayah perbatasan. Badan PBB untuk Pengungsi menyebut kamp ini adalah tempat tinggal bagi 1 juta orang pengungsi Rohingnya. Sebagian besar pengungsi ini datang dari Myanmar pada 2017.

Badan PBB untuk Pengungsi melaporkan api telah merusak atau menghancurkan sekitar 2.000 tempat berlindung yang menjadi tempat tinggal 12 ribu pengungsi Rohingnya. Laporan serupa juga menyebut sembilan puluh fasilitas, termasuk rumah sakit dan tempat belajar ikut hancur.

Sementara Badan PBB untuk Migrasi mengatakan saat ini api telah berhasil dipadamkan. Namun tingkat kerusakan akibat kebakaran secara keseluruhan belum bisa ditentukan. Sampai Senin dini hari waktu setempat, total korban jiwa yang jatuh juga masih belum diketahui.

“Meskipun tempat perlindungan mengalami kehancuran dan kehilangan segalanya, para pekerja kesehatan dari kelompok pengungsi Rohingya terus memberikan semangat kepada korban-korban kebakaran. (Sebanyak 90) dari pekerja kesehatan bekerja sepanjang malam untuk memberikan pertolongan pertama, dukungan psikologis, dan merujuk para korban ke fasilitas kesehatan”, kicau akun UNHCR di Bangladesh pada Senin (6/3).

Lebih dari 700 ribu pengungsi Rohingya pertama kali tiba di Bangladesh pada 2017. Mereka mengungsi karena mengalami persekusi dan kekerasan dari negara. Kelompok militer Myanmar menjadi pihak yang memulai kekerasan terhadap etnis minoritas Rohingnya.(TvA/upi).

Ikuti tulisan menarik Teguh V. Andrew lainnya di sini.