x

Pinterest

Iklan

Dien Matina

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 9 Agustus 2022

Kamis, 9 Maret 2023 16:34 WIB

Nonton Film Overrated Sudah Biasa, Bagaimana dengan yang Underrated?

Bagi anda yang cinephile ada beberapa film underrated yang bisa menjadi pilihan. Dua puluh film underrated berikut layak untuk tonton kapan pun anda punya waktu luang. 

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Bagi anda yang cinephile alias penyuka film yang tak pernah melewatkan film-film baru atau kadang mencari-cari film lama, atau anda hanya sesekali nonton film untuk hiburan, ada beberapa film underrated yang bisa menjadi pilihan. Dua puluh film underrated berikut recommended untuk anda tonton kapan pun anda punya waktu luang. 

1. Speak (2004)

Komentar saya saat melihat pemeran utamanya—Kristen Stewart muda, suka! Cantik banget. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Diangkat dari novel karya Laurie Halse Anderson, film Speak meninggalkan pesan moral tentang bagaimana menjadi diri sendiri, tangguh, percaya diri, berani bertindak benar, dan bagaimana memberi ruang seluas-luasnya pada ingatan baik, hingga ingatan buruk tidak selalu menghantui. Tetapi ya tentu saja tidak mudah, butuh dukungan orang-orang terdekat juga bukan? 

2. Confessions (2010) 

Masih film adaptasi novel, kali ini karya Kanae Minato yang berhasil memenangkan penghargaan prestisius di Jepang. Confessions juga mendapatkan penghargaan Film Terbaik dalam acara Japan Academy Prize. Maka dipastikan ini bukan film thriller kaleng-kaleng yang mengandalkan suasana mencekam. 

Confessions dibuat dalam lima bagian yang bercerita tentang pengalaman dan sudut pandang para karakter utamanya. Silahkan nonton, agak ngeri tapi bagus. 

3. Shame (2011) 

Di film erotis berlatar psikologis ini, Michael Fassbender mampu membawakan karakter Brandon dengan sangat baik. Saya sebagai penonton seperti ikut merasakan tekanan hidup dan emosinya. Perubahan ekspresi wajah dan tatapan mata yang dilakukan Fassbender layak menjadi performa terbaiknya. 

Shame pertama kali tayang 4 September 2011 di Venice Film Festival ke-68, dan memberikan penghargaan Volpi Cup kepada Fassbendero sebagai aktor Terbaik. 

4. Sleeping Beauty (2011) 

Sepertinya film ini jarang ada yang tahu dan sedikit sekali yang membahasnya. Apakah karena promosinya yang kurang, atau karena buatan Australia bukan Hollywood jadi kurang diminati, atau ending-nya yang bikin orang mikir—hey, udah gitu doang, nih? Entahlah. 

Sleeping Beauty banyak menghadirkan adegan telanjang, hampir sama dengan 50 Shades of Grey atau 365 Days by the Way. Penasaran? 

5. We Need to Talk About Kevin (2011) 

Film suram tentang hubungan ibu dan anak yang diadaptasi dari novel berjudul sama karangan Lionel Shriver. 

Film ini mengajak kita memahami bahwa selalu ada alasan mengapa seseorang menjadi psikopat, salah satunya adalah dari ibu yang tidak bahagia. Dan seorang Ezra Miller hadir sebagai Kevin dengan aktingnya yang mantap, gestur dan tatapan matanya psikopat banget. 

6. Compliance (2012) 

Sepanjang film saya bertanya-tanya, mengapa ibu manager Sandra tidak merasa curiga  diperintah lewat telepon oleh seseorang yang mengaku polisi. Bagaimana bisa dia hanya mengikuti perintah tanpa kroscek terlebih dahulu. Heran. Dan lebih herannya lagi ternyata film ini merupakan kisah nyata yang terjadi di beberapa kota di Amerika. Sepertinya pelaku sengaja mengacak lokasi dan kebetulan korbannya menuruti semua perintahnya. Sungguh terlalu. 

7. Perfect Number (2012 ) 

Lagi-lagi Korea membuat film yang diadaptasi dari novel misteri Jepang tahun 2005 yang ditulis oleh Keigo Higashino. Dan benar kalau ada yang mengatakan bahwa cinta membuat orang pintar jadi bodoh. Seorang profesor matematika jenius sampai rela dipenjara untuk menutupi pembunuhan tak disengaja yang dilakukan perempuan pujaan hatinya.

8. Side Effect (2013) 

Seberapa menarikkah film ini? 

Satu. Menghadirkan nama-nama besar seperti Channing Tatum, Jude Law, Rooney Mara dan mbak cantik Catherine Zeta-jones.

Dua. Awalnya Side Effects akan membawa penonton dalam kehidupan yang bertempo sedang, lama-lama penuh dengan intrik, menegangkan bahkan mengerikan. Sadar atau tidak sebuah tindakan bisa berefek ke tindakan berikutnya dan membuat peristiwa tak terduga. 

Tiga. Film ini mengkritik oknum dokter atau psikiater yang mudah memberikan obat kepada pasien tanpa melakukan konseling atau riset yang mendalam. 

Silakan nonton ya, barangkali anda akan menemukan hal-hal menarik lainnya. 

9. Short Term 12 (2013) 

Empat tahun setelah film pendeknya dirilis, Short Term 12 versi panjang hadir dengan judul yang sama. Adalah Destin Daniel Cretton sutradara sekaligus penulis naskah yang berhasil menyabet penghargaan Jury Prize for U.S. Short Filmmaking di Sundance Film Festival 2009, untuk versi film pendeknya. 

Sementara versi panjang Short Term 12 dibuat dengan budget dibawah $1 juta, dan beruntung banyak mendapat respon positif serta memenangkan beberapa penghargaan di SXSW Film Festival. Saya sebagai penonton paham mengapa film ini direspon baik, sebab keseluruhan cerita tidak mendramatisir suramnya keadaan anak-anak yang bermasalah, tetapi fokus bagaimana mereka bisa saling menguatkan dan membantu satu sama lain untuk bisa mendapatkan kehidupan yang layak. Problem anak-anak itu sungguh menyedihkan. 

10. Locke (2014) 

Ini film drama satu karakter. Unik, serupa film Gravity yang dibintangi Sandra Bullock. 

Sepanjang film saya puas memandangi wajah tampan mas Tom Hardy yang bergelut dengan masalahnya. Saya ikutan stres haha.. tapi barangkali itulah hidup, kadang dipaksa keadaan kadang malah memaksa keadaan jadi ribet ruwet.  

Lokasi film hanya di mobil BMW M40, di mana Tom mengendarai sendirian dari Birmingham ke London sambil sibuk teleponan. Iya, hidup memang kadang seaneh itu. 

Ngomong-ngomong meski saya kesal atas pilihannya mas Tom, tapi saya mencoba memahami tindakannya yang dianggap benar karena rasa tanggungjawabnya. Tapi tetap saja saya kesal haha.. 

11. Mother! (2017) 

Sebut saja Ibu untuk karakter yang diperankan Jennifer Lawrence dan suaminya yang seorang penulis diperankan oleh Javier Bardem. Mereka berdua tinggal di rumah besar di tengah-tengah padang rumput hijau, tenang dan sepi tanpa tetangga. Seharusnya hidupnya asyik tapi ternyata penuh konflik. 

For your information, film Mother! ini tergolong film alegori atau kiasan. Aslinya menceritakan tentang Mother Earth atau Mother Nature, Tuhan dengan segala sifat baiknya, taman surga, manusia, dosa dan kerusakan bumi. Anyway meski di awal bingung tapi cukup menarik buat saya, bagaimana dengan anda? 

12. The Guilty (2018) 

Kalau hanya sekadar mendengar saja semua orang bisa, tetapi tidak semua mampu mendengar dengan empati tanpa menghakimi dan menggurui, apalagi kita ini tak selalu benar dan sempurna. Kira-kira seperti itulah pesan moral yang disampaikan di The Guilty versi Asger Holm yang diperankan Jacob Cedergren, seorang petugas polisi Denmark yang terlibat dalam masalah dan dipindah tugaskan di pusat panggilan layanan darurat atau semacam 911-nya Denmark. 

13. The Clovehitch Killer (2018) 

Menjadi remaja belasan tahun memang tidak mudah, apalagi menjadi remaja yang bapaknya ternyata memiliki fetis mengerikan dan pembunuh berantai. Bertahun-tahun pembunuhan yang sudah memakan banyak korban perempuan tersebut tidak pernah terungkap. Lantas bagaimana kejahatan itu bisa terungkap? Apa tindakan Tyler Burnside terhadap bapaknya? Sok atuh nonton ya.. 

14. Apostle (2018) 

Film berlatar tahun 1905 ini bertema gelap, penuh kekerasan, gore, supranatural horor. Salah satu hasil tangan pak Gareth Evans, sutradara film-film hits termasuk The Raid. 

Saya suka film ini, dengan durasi 2 jam 10 menit ceritanya sungguh kompleks tentang kehidupan sekte agama aneh menyimpang yang mengasingkan diri di pulau terpencil Erisden, pemahaman-pemahaman mereka tentang Tuhan, alam, pengorbanan dan kehidupan. Saya juga suka mata Thomas Richardson yang diperankan Dan Stevens, biru menawan. 

Yang membuat bangga, musik di film Apostle diisi oleh karya dari dua komposer score film asal Indonesia, Aria Prayogi dan Fajar Yuskemal, yang ternyata sudah menjadi langganan film-film Gareth Evans sejak film Merantau di tahun 2009. Keren! 

15. Centigrade (2020) 

Berdasar kisah nyata pasangan asal Norwegia, film ini hanya dibintangi oleh tiga orang, tapi mampu membuat suasana yang meresahkan. Bagaimana tidak wong terjebak di dalam mobil di hutan antah berantah dalam badai salju yang hebat. Sehari dua hari dengan persediaan makanan dan air minum sih masih mending ya, lha ini hampir sebulan loh.. 

Tapi seandainya, seandainya kita yang mengalaminya bagaimana? Akankah bisa bertahan? Mungkin kalau kita tidak terbunuh oleh hawa dingin, ya kita akan terbunuh oleh rasa bosan. Tak ada apa-apa, tak bisa apa-apa, hanya harus menguatkan diri dan membesarkan harapan bahwa akan ada pertolongan. 

16. The Old Guard (2020) 

Film adaptasi komik berjudul sama karangan Greg Rucka. Berkisah tentang sekelompok tentara yang berumur panjang dengan kemampuan regenerasi alias memulihkan diri meski mengalami luka berat. 

Ada mbak Charlize Theron di sini, aktingnya cakep, secakep saat dia main di film Monster tahun 2003. Menurut saya yang menarik di The Old Guard adalah, hadirnya kisah perjalanan Andy dan sahabatnya Quynh dalam melewati zaman demi zaman, perang demi perang. Pada abad pertengahan di Eropa, mereka dianggap penyihir dan ditangkap karena berumur panjang. 

17. Life in a Year (2020) 

Saya benar-benar suka film ini, aktingya Jaden Smith bagus. Sayangnya sekarang dia agak aneh dan tidak main film lagi padahal punya potensi. Ya, saya tahu hidup Jaden tak seindah yang dibayangkan orang sebagai anak aktor kelas atas Will Smith. Rumor yang beredar anak-anak Will Smith depresi karena pola asuh yang salah. 

Alasan lain mengapa saya suka film ini adalah, meninggalkan pesan yang menyentuh. Daryn bukan bucin, dia hanya ingin memberikan tahun terbaik untuk kekasihnya Isabelle, yang diperkirakan meninggal beberapa bulan lagi karena kankernya sudah menyebar ke seluruh tubuhnya. Pilihan itu membuat ayahnya marah dan kecewa karena Daryn tak diterima di universitas favorit. Begitulah cinta, selalu memiliki risiko yang bisa mempengaruhi tindakan kita di masa depan, bisa baik atau buruk atau bahkan mungkin keduanya. 

18. The Night House (2021) 

Film yang bercerita tentang rasa duka, emosi, kesedihan, isolasi, keputusasaan, yang dibumbui dengan horror supranatural. 

Penonton diajak mengikuti perjalanan Beth yang ingin menguak misteri apa yang disimpan Owen suaminya, yang nekat bunuh diri dengan menembak kepalanya. Apa yang Beth temukan di luar dugaannya, padahal dia merasa sangat mengenal suaminya, yang ternyata memiliki kehidupan yang sungguh gelap. 

19. I Want You Back (2022) 

Pacaran bertahun-tahun tidak lantas membuat kita benar-benar paham apa yang diinginkan dan dipikirkan pasangan. Ya kita ini mahluk statis sekaligus dinamis. Banyak faktor yang mempengaruhi pikiran dan sikap kita untuk mengubah sudut pandangan kita. Makanya dibutuhkan komunikasi yang sehat demi hubungan yang sehat pula. 

Disutradarai oleh Jason Orley, I Want You Back menjadi kisah bagi kehidupan cinta orang-orang heteroseksual. Tidak terlalu istimewa tetapi cukup menghibur. So tidak hanya perempuan yang termehek-mehek patah hati, laki-laki juga, terbucin-bucin karena merasa kekasihnya adalah jodohnya. Silakan nonton bagaimana mereka jatuh bangun mengusahakan sang kekasih kembali ke pelukan mereka. Dan bagaimana mereka mengubah pandangannya tentang cinta. 

20. Emily The Criminal (2022) 

Sampai saya menuliskan ini saya hanya menemukan 2 revieu berbahasa Indonesia di Google, apakah saking underrated-nya Emily The Criminal ini ya, jadi jarang yang tahu dan membahasnya. 

Hidup Emily yang tak baik-baik saja membawanya pada tindakan kriminal. Awalnya coba-coba setelahnya hayuk lanjutkan saja, sebab keuntungannya sungguh luar biasa. Risiko besar termasuk masuk penjara dan kematian yang bisa kapan saja, bukan halangan bagi Emily. Mungkin sudah terlanjur basah ya sudah berenang-renang cantik saja sekalian. Ending-nya? Silakan nonton saja, ya. 

Demikian daftar film underrated yang saya urutkan berdasarkan tahun rilisnya. Selamat menonton, jangan lupa tetap bahagia. 

 

 

Ikuti tulisan menarik Dien Matina lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB

Terkini

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB