Di pasaran ada banyak sekali pilihan skincare yang bisa kita beli dan gunakan. Setiap produk skincare juga memiliki klaimnya masing-masing, seperti dapat mencerahkan wajah, mencegah jerawat, menghilangkan flek hitam, dsb. Mengingat khasiatnya yang bermacam-macam, maka masing-masing skincare juga punya variasi dalam komposisinya. Ada yang menggunakan salicylic acid, ceramide, niacinamide, hingga alpha arbutin. Banyak juga skincare yang menggunakan bahan lain.

Beberapa skincare bahkan menggunakan pewangi sebagai aditif dalam bahan-bahan di produk mereka. Tujuan mereka menambahkan pewangi atau yang biasanya tercantum sebagai perfume, parfum, atau fragrance tentu saja agar produk mereka menjadi lebih harum dan disukai konsumen. Misalnya saja ada produk sabun cuci muka dengan harum lemon, pelembap dengan wangi vanila, dan toner dengan semerbak mawar.

Ada juga yang menggunakan parfum untuk menghilangkan bau tak sedap dari produk mereka. Sebab, ada bahan dari produk skincare yang baunya tak enak di hidung. Nah, untuk mengeliminasinya, ditambahkanlah pewangi.

Namun, Bunda harus cermat terhadap skincare dengan pewangi. Sebab, ada banyak sekali skincare yang alih-alih menggunakan parfum alami, mereka justru menggunakan pewangi sintetis. Pewangi sintetis atau pewangi buatan ini jauh lebih praktis dan hemat di ongkos produksi dibandingkan pewangi alami yang memerlukan bahan-bahan alami. Jika pewangi alami menggunakan ekstrak bunga atau essential oil, pewangi sintetis menggunakan bahan-bahan kimia.

Daftar Pewangi Sintetis

Dilansir dari Orami, pewangi di skincare ditulis dengan banyak macam. Simak daftar berikut lalu sebaiknya hindari skincare yang di bagian komposisinya mengandung salah satu atau beberapa bahan berikut.

• Fragrance
• Parfum/Perfume/Aroma
• Linalool
• Citronellol
• Cinnamal
• Limonene
• Geraniol
• Eugenol
• Lavender oil (Lavandula angustifolia)
• Rose flower extract (Rosa damascena)
• Bergamot oil (Citrus bergamia)
• Ylang-ylang oil (Canaga odorata)
• Lemon (Citrus limon)
• Lime (Citrus aurantifolia atau Citrus medica)
• Orange (Citrus sinensis)
• Tangerine (Citrus tangerine)
• Peppermint (Mentha piperita)
• Spearmint (Mentha spicata)
• Eucalyptus
• Cinnamon (Cinnamomum)

Bahaya Pewangi Sintetis

Menggunakan skincare yang mengandung pewangi sintetis sesekali saja sebenarnya diperbolehkan. Akan tetapi, jika Bunda menggunakan skincare yang mengandung pewangi sintetis setiap hari, dapat menyebabkan berbagai masalah, baik pada kulit maupun keseluruhan tubuh.

Iritasi

Skincare dengan pewangi sintetis dapat dapat menyebabkan iritasi kulit. Menurut dr. Muhammad Iqbal Ramadhan melalui tanya jawab di KlikDokter, pewangi sintetis harus dihindari oleh mereka yang berkulit sensitif. Sebab, pewangi sintetis ini bisa memicu kemerahan dan iritasi pada kulit.

Gatal-gatal

Selain kemerahan dan iritasi, pewangi sintetis juga dapat menyebabkan gatal-gatal pada kulit, khususnya pada kulit sensitif.

Jerawat

Kulit berminyak dan cenderung berjerawat juga sebaiknya menghindari skincare dengan kandungan fragrance. Sebab, pewangi sintetis dapat memperparah jerawat. Bahkan kulit yang normal juga dapat tumbuh jerawat jika menggunakan skincare berpewangi sintetis.

Alergi

Setiap orang memiliki alerginya masing-masing, tak terkecuali alergi terhadap parfum. Skincare berpewangi sintetis dapat berbahaya bagi mereka yang memiliki alergi ini. Kandungan kimia pada parfum akan menimbulkan peradangan, gatal-gatal, dan gangguan pernapasan.

Masalah Kesehatan Reproduksi

Beberapa jenis pewangi yang dikenal sebagai pewangi yang berbahaya dapat menyebabkan masalah kesehatan reproduksi. Pewangi sintetis dapat menurunkan kuantitas sperma pada laki-laki. Sementara pada perempuan, pewangi sintetis dapat berdampak pada sistem hormonal.

Meskipun membuat kita sebagai konsumen merasa nyaman dan senang dengan harumnya, pewangi sintetis dapat menyebabkan masalah kesehatan jika terlalu sering digunakan atau dalam jangka panjang. Disarankan untuk menghindari skincare yang mengandung pewangi sintetis dan mencari produk yang mengandung bahan-bahan alami atau pewangi organik.