x

Karikatur Majalah Tempo

Iklan

Taufan S. Chandranegara

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 23 Juni 2022

Jumat, 31 Maret 2023 06:49 WIB

Hore! Pantun Tak Mengenal Neokanibalisme

Pantun Tak Mengenal Neokanibalisme, artikel cinta Indonesia. Itu sebabnya pula, jangan melupakan pantun, sumber energi ilmu pengetahuan ‘bahasa ibu’ sumber susastra kini-milenial sekalipun. Salam Indonesia Keren. Negeri Para Sahabat.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Berpantunlah dengan indah, semoga langit semakin cerah. Tak guna bermuram durja, sebab hidup berbagi untuk sesama. Amin.

Membaca susastra pantun, belajar menulis pantun, bermanfaat mengenali sejarah susastra tutur, sebelum susastra tulis. Pantun salah satu sumber-bahasa ibu, untuk modern susastra kini.

Susastra tutur-tulis, hingga pengembangan penciptaan susastra kini, ada pada riset pustaka, sebagai suri teladan hidup, salah satu kontrol tuntunan moral, inteligensi spiritual. Sebab pantun, bagaikan mantra untuk kebaikan, berlaku santun, tak mudah anarkis ataupun represif. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Keluasan entitas pantun berguna, dari riset sederhana, sebuah upaya dasar membangun kreatifitas edukatif ‘Satu Bahasa-Bahasa Indonesia’ pelajaran paling mendasar, sebelum eksak-menulis dengan tutur kata sains, setelah alfabetis kemodernan di rekam inteligensi.

**

Beribadah, menulis dengan teks kesantunan, salah satu tuntunan iman bagi sesama-semisal, kritik positif, ‘Dilarang Merokok’ segala hal ihwal, mungkin atau barangkali, jika dimulai dari keinginan untuk selalu belajar bersama, meski diri telah mencapai pendidikan tinggi, semoga mencapai makrifatnya, salah satu edukasi iman, sebab hidup, mengolah kreatifitas bermanfaat bagi sesama.

Menyusun pikiran untuk daya berpikir, menyusun mainan lego, mencapai tepat guna, berpikir kritis, strategis, akurat, inheren kontrol moral inteligensi, tak mudah terperangkap ‘Neokanibalisme’ bermula dari, intimidasi hoaxs, terperosok ujaran negatif. Tak menjangkau edukasi moral Kebangsaan.

Neokanibalisme-mungkin loh, bersifat adaptif, superbunglon modernisme, lebih mengerikan dari ‘isme’ apapun, sekalipun isme demokrasi impor itu akan gemetaran, ketakutan,  barangkali loh-semisal, contoh lagi nih, pada ranah watak oknum manusia koruptif, tak pernah habis di makan zaman, di benua manapun. Teks ini analisis autodidak dari pinggiran Ciliwung, bukan risalah kelas akademis, atau laboratorium.

Itu sebabnya pula, jangan melupakan pantun, sumber energi ilmu pengetahuan ‘bahasa ibu’ sumber susastra kini-milenial sekalipun. Salam Indonesia Keren. Negeri Para Sahabat.

***

Jakarta Indonesiana, Maret 30, 2023.

Ikuti tulisan menarik Taufan S. Chandranegara lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terkini

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB