Aku datang padaMu. Duduk di sisi kiriMu.
Apa Engkau akan memandangku
sebagai anakMu?
Aku datang padaMu. Mengikuti rentang
tanganMu. Bukankah tanganMu merentang
juga padaku?
Aku berharap Engkau memandangku.
MataMu yang jernih itu senantiasa
memandangku, mungkin, aku hanya
tak tahu.
Karena jika Engkau mau, Engkau pasti
dapat memandangku. Meski aku tak tahu
bahwa Engkau senantiasa memandangku.
Maret '23
Ikuti tulisan menarik Jerpis M. lainnya di sini.