Bulan Ramadhan telah hampir menghabiskan 10 hari keduanya. Artinya 10 malam terakhir akan datang. Saatnya kita meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah kita dengan melakukan i'tikaf. 

Rosulullah mensunah i'tikaf di malam-malam ganjil dan 10 hari di akhir Ramadhan. Beliau meningkatkan kualitas ibadahnya untuk semakin mendekatkan diri pada Sang Pencipta-taqorubilallah. 

Bagaimana kita menghadapi 10 malam terakhir Ramadhan? Tentunya dengan Niat yang ikhlas dan komitmen yang tinggi. Kita harus meyakini dalam komitmen i'tikaf ada manfaat yang akan kita ambil untuk kehidupan kita di masa datang. 

Menurut hemat penulis minimal ada tiga manfaat melaksanakan i'tikaf bagi diri kita. Pertama, melatih zuhud yaitu meletakkan kepentingan dunia dibawah kepentingan akhirat. Dengan  melaksanakan i'tikaf secara penuh10 hari di Masjid maka hati, fikiran, raga dan jiwa kita dilatih untuk fokus beribadah.

Kedua, melatih ketenangan hati. Ketika kita fokus melaksanakan ibadah maka hati kita akan menjadi tenang jiwa kita akan menjadi tentram. Tentu tidak mudah memutus semua aktifitas biasa yang telah kita lakukan berbukan bulan. Namun di sinilah kita sedang berlatih untuk mengatur serta mencukupkan segala kehidupan dunia agar tidak mendominasi terus menerus. Selama 10 hari saja agar berganti suasana, mengistirahatkan fikiran yang lelah, dan memberikan ruang dialog dengan diri sendiri dikesunyian dan kesendirian saat i'tikaf.

Ketiga, melatih kesederhanaan. Aktivitas i'tikaf yang kita lakukan di masjid memaksa kita hidup lebih sederhana. Didalam Masjid yang luas namun tanpa perabotan, peralatan bdan fasilitas yang selama ini kitab nikmati di rumah. Akan timbul jiwa-jiwa kesadaran bahwa hidup sesungguhnya tidak banyak membutuhkan gaya hidup yang mewah kecuali secukupnya untuk beribadah kepada Allah. 

Semoga Allah mudahkan Kita untuk melaksanakan i'tikaf di bukan Ramadhan tahun ini. Dan mudahkan kita menjemput malam lailatul qodar. Amiin Ya Robbal Alamiin. 

Ikuti tulisan menarik Pak Ayi lainnya di sini.