x

Dua orang wartawan di sebuah kantor media sedang bekerja keras mengejar tenggat. (Foto: Tulus Wijanarko)

Iklan

MUUFI

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 Oktober 2022

Senin, 10 April 2023 15:49 WIB

Mengenal Jurnalisme Lingkungan Hidup

"Bagaimana sebenarnya jurnalisme lingkungan hidup tersebut,? agaimana dengan jurnalisme masa sekarang, apakah media dan para wartawan setidaknya memberikan perhatian terhadap permasalahan lingkungan?"

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pagi kemarin pada hari Minggu, 4 April 2023 saya membaca buku dengan judul Mengenal Jurnalisme Lingkungan Hidup tulisan seorang guru besar Universitas Gadja Mada, Profesor  Ana Nadhya Abrar.

Buku tersebut sedikitnya mengkritik para jurnalis dan media yang tampak enggan mewartakan mengenai permasalahan yang terjadi dengan lingkungan saat itu. Ia mencatat hanya media Tempo yang masih mewartakan soal lingkungan. "Namun itupun hanya sebatas isu mengenai lingkungan hidup bukan masalah lingkungan hidup itu sendiri," tulis Prof Ana dalam bukunya.

Permasalahan yang dibahas dalam buku tersebut, jika ditarik ke masa sekarang dan 2022 lalu, masih relevan dengan permasalahan yang terjadi bagi jurnalisme saat ini. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebelumnya tulisan ini merupakan narasi pertama saya di tahun (2023). Tidak kurang lima tulisan saya mengenai permasalahan yang ada saat itu (2022).  Diantara narasi-narasi tersebut saya juga belum memberikan tulisan mengenai permasalahan lingkungan sekitar. 

Saya yang masih minim pengetahuan ini juga sedikitnya baru mengenal Jurnalisme Lingkungan Hidup. Saya mengetahui beberapa media memberitakan pencemaran lingkungan di TV dan Media Cetak.  Akan tetapi ternyata secara consern ada jenis jurnalisme lain yang menambah pengetahuan saya mengenai jurnalis lingkungan hidup setelah ini. 

Bagaimana sebenarnya jurnalisme lingkungan hidup tersebut, melalui tulisan ini saya akan mencoba memberikan beberapa literatur untuk kita pahami bersama.

Jurnalisme Lingkungan Hidup? 

Kemudian selanjutnya apabila kita bisa mengkomparasi, antara Interaksi masyarakat dan lingkungan merupakan urgensi yang sangat layak untuk dimasukkan kedalam kolom diskusi.

Hal tersebut tentu sejalan dengan yang dikatakan Steve Klein dalam Ana Nadhya Abrar (2016.104) tiga hambatan mengenai jurnalisme lingkungan dihidup.  Pertama wartawan lebih fokus pada jenis berita straight news. Seperi air yang tercemar, penurunan tingkat kesehatan penduduk yang berlangsung lama. Kemudian wartawan menyukai akibat satu peritiwa ketimbang penyebabnya.  Apabila wartawan bertanya tentang suatu kejadian, mereka hanya ingin tahu siapa saja korban dari pencemaran. Dan ketiga,  wartawan tidak tertarik menulusuri masalah lingkungan hidup tuntas sampai keakar. Hal tersebut ditegaskan Abrar  bahwa wartawan tidak bertanya mengenai hubungan gaya hidup masyarakat/individu dengan masalah lingkungan hidup yang ditimbulkan. 

Akhirnya timbul pertanyaan bagaimana dengan jurnalisme masa sekarang, apakah media dan para wartawan setidaknya memberikan perhatian terhadap permasalahan lingkungan.? 

saya mengantungkan pertanyaan ini, bagi pembaca narasi ini apabila berkenan silahkan melengkapi puzzle yang masih kurang lengkap dari tulisan saya dan tuangkan kembali opini pembaca kedalam kolom media. Supaya diskusi mengenai jurnalisme lingkungan hidup terus mendapat perhatian di masyarakat.

Mohon maaf apabila tulisan ini jika terdapat kesalahan, silahkan sampaikan kritik dan saran pada kolom komentar.

Dukung penulis untuk terus berkarya senantiasa memberikan informasi yang bermanfaat bagi kita semua.

Rekening An Muhammad Umar Khadafi : 0115-01-0118367-50-5 

Dompet Digital OVO : 0838-0961-4606

Ikuti tulisan menarik MUUFI lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

8 jam lalu

Terpopuler