x

Buya Hamka, Jakarta, 1981. Dok.TEMPO/Ed Zoelverdi

Iklan

Advist Khoirunikmah

advistkhoirunikmah
Bergabung Sejak: 9 Maret 2022

Sabtu, 15 April 2023 06:51 WIB

Nasihat Buya Hamka

Dulu, sehabis kakek kuliah subuh di Radio Republik Indonesia (RRI), saya yang suka sambut kakek keluar dari mobil. Saya termasuk cucu yang dekat dengan kakek. - Nayla, cucu Buya Hamka- Sebuah tulisan singkat tentang peran seorang ulama, penulis besar Indonesia, Buya Hamka yang begitu hangat, dengan keluarga, tak terkecuali dengan cucu-cucunya. Nasihat beliau yang disampaikan langsung kepada cucu-cucu tercintanya, serta awal mula sosok Buya Hamka akan dijadikan film, agar masyarakat luas dapat mengambil banyak manfaat dan hikmah.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Nasihat Buya Hamka

Tek..tek..tek..setiap pagi kakek selalu fokus dengan mesin tik nya,menulis. Kalau kakek udah fokus nulis, nggak ada yang berani ganggu. Kakek selalu dekat dengan cucu-cucunya. Kakek kami punya ruang kerja sendiri, mesin tik Bersama buku-bukunya. Kakek sangat suka membaca.

Tapi, ditengah padatnya aktivitasnya, beliau tetap dekat dengan keluargnya. Kasih sayang beliau kepada kami cucu-cucunya tidak berkurang. Kami selalu diajak main bareng dan bercanda. Kakek juga berpesan kepada kami tentang pentingnya menjaga akhlak- dahulukan akhlak daripada ilmu, karena se pintar dan se hebat apapun orang, jika tidak ber akhlak maka percuma. Jangan jadi orang pendendam, selalu menghargai orang, jangan tinggalkan membaca Al-Qur’an-minimal baca satu ain satu hari, shalat tepat waktu. Beliau adalah kakek yang menasihati mengajarkan para cucunya berbagai pesan moral yang penting untuk kami jaga dan terapkan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pemaparan singkat dari Uni Minong dan Uni Nayla, salah satu cucu Buya Hamka yang merasakan langsung bagaimana sifat dan karakter kakek mereka- bahkan Uni Nayla sejak kecil tinggal langsung bersama kakek tercintanya.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------Sekitar tahun 2014 seorang sutradara Indonesia, Fajar Bustomi menghubungi keluarga Buya Hamka untuk melakukan meeting bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI). Isi dari meeting tersebut adalah memberitahukan bahwa akan dibuat film mengenai sosok dari ayah, kakek mereka, Buya Hamka yang dijembatani langsung oleh MUI.

Setelah mendapat persetujuan dari pihak keluarga Buya Hamka, riset pun langsung dilakukan, mulai dari mendatangi langsung tanah kelahiran Buya Hamka, mewawancari pihak keluarga yang dekat maupun yang hidup langsung dengan Buya Hamka. Beberapa cucu pun aktif memberi masukkan, termasuk cucu Buya Hamka, Nayla.

Perjalanan Panjang riset berhasil dijalankan. Pada tahun 2018, MUI, Sutradara dan tim melakukan pertemuan kembali dengan pihak keluarga Buya Hamka di Masjid Agung Al-Azhar. Film nya jadi dibuat yaa. Sutradaranya Pak Fajar dan Management nya ada Falcon dan Starvision.  Adalah Uni Minong, salah satu cucu Buya Hamka yang aktif terlibat sejak adanya meeting Bersama jajaran MUI dan sutradara. Proses sangat Panjang dan teliti untuk membuat sebuah film tokoh besar Indonesia agar banyak hikmah yang bisa diterapkan di dalam kehidupan sehari-hari.

Melalui film Buya Hamka, kami sebagai cucu-cucunya menjadi rindu dengan kakek, karna memang dari tayangan filmnya persis seperti yang dialami. Mulai dari kebiasaan kakek, suasana di rumah kami yang selalu hangat. Persis sekali. Semua pihak sangat bekerja keras dalam membuat film Buya Hamka. Kami berharap film ini mendapat dukungan besar dari Masyarakat Indonesia.

-Tulisan ini adalah hasil wawancara langsung penulis dengan cucu Buya Hamka, 09 April 2019 di Epicentrum XX1 saat melangsungkan acara Gala Premier film Buya Hamka.-

Ikuti tulisan menarik Advist Khoirunikmah lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terkini