x

Iklan

MASBAHUR ROZIQI

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 9 April 2023

Selasa, 25 April 2023 10:42 WIB

Pendidikan Guru Era Baru

Kupas pendidika guru era baru

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Mau Jadi Guru? Ikut Pendidikan Guru Dulu

Oleh : Masbahur Roziqi

Penulis adalah mahasiswa S2 Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Malang

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

Musim seleksi mahasiswa baru telah tiba. Bagi yang ingin menjadi guru atau para calon guru termasuk para orang tua atau wali murid yang anaknya ingin menjadi guru wajib tahu. Persyaratan menjadi guru tidak lagi sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Jika dulu seorang calon guru cukup telah menyandang gelar sarjana pendidikan atau nonpendidikan yang penting lolos seleksi, maka per tahun ini ada yang berbeda. Apa perbedaannya? Yaitu setiap calon guru harus telah menempuh pendidikan guru. Bagaimana pendidikan guru itu lengkapnya? Mari kita ulas bersama.

Hal ini seiring dengan terbitnya peraturan menteri pendidikan, kebudayaan, riset, dan teknologi (permendikbudristek) nomor 56 tahun 2022 tentang standar pendidikan guru. Pada peraturan baru ini pendidikan guru ditempuh melalui dua program. Pertama program sarjana pendidikan, dan kedua program pendidikan profesi guru atau kita biasa menyebutnya program PPG. Cuma dalam hal ini PPG ini bukan PPG dalam jabatan melainkan PPG prajabatan. Artinya PPG baru ini dikhususkan bagi mereka yang ingin meneruskan profesi sebagai guru. Sedangkan PPG dalam jabatan merupakan program untuk menuntaskan bapak ibu guru yang saat ini telah masuk dapodik dan berprofesi sebagai guru namun belum mengikuti PPG. Dua hal berbeda.

Unsur penting yang perlu calon mahasiswa baru yang hendak menjadi guru tentu bagaimana nantinya pendidikan yang akan mereka tempuh. Terutama saat memutuskan jalan karier pada masa depan adalah menjadi guru. Terutama mengenai bagaimana capaian pembelajaran yang hendak dicapai pada program sarjana pendidikan dan pada program pendidikan profesi guru.

Pertama mari kita coba membahas pada program sarjana pendidikan. Capaian pembelajaran program sarjana pendidikan mencakup aspek akademik kependidikan dan bidang keilmuan/keahlian. Aspek akademik kependidikan dan bidang keilmuan/keahlian antara lain mencakup kompetensi pemahaman tentang peserta didik, kompetensi praktik pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, kompetensi penguasaan bidang keilmuan/keahlian, dan kompetensi sikap dan kepribadian.

Ada sesuatu yang baru jika menyimak rumusan aspek akademik kependidikan dan bidang keilmuan tersebut. Yakni munculnya kompetensi pemahaman tentang peserta didik dan kompetensi praktik pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Sebelumnya dua hal ini disatukan dalam aspek pedagogik saja. Saat ini telah dipecah menjadi dua bagian. Calon guru diharap mampu memahami peserta didik dan berikutnya melaksanakan pembelajaran yang berpihak pada murid.

Tentu ini bagian dari visi besar pendidikan Indonesia yang terus bergerak menyukseskan prinsip kurikulum merdeka yakni merdeka belajar. Murid dan guru memiliki fleksibilitas mengembangkan diri dan potensi untuk melaksanakan proses pendidikan dengan penuh perjuangan yang mereka nikmati. Artinya tentu dalam proses pendidikan itu akan ada proses yang mungkin tidak menyenangkan, tapi ketika murid dan guru menikmati, maka kesulitan atau ketidaksenangan itu akan dapat diatasi satu demi satu.

Selain itu berkaitan dengan tenaga pendidik pada program sarjana pendidikan, ke depan tidak akan didominasi lagi oleh dosen. Ini berkaitan dengan memperpendek jarak antara dunia lapangan (persekolahan) dengan pendidikan tinggi (bangku kuliah). Dalam mencapai capaian pembelajaran lulusan program sarjana pendidikan, dosen akan dibantu oleh instruktur, tutor, dan guru pamong. Ketiganya berasal dari tenaga pendidik temporer/ad hoc yang berasal dari tenaga profesional.

Instruktur berasal dari individu yang memiliki tingkat pendidikan paling rendah jenjang pendidikan sarjana atau sarjana terapan, dan yang paling diutamakan merupakan guru penggerak. Demikian pula guru pamong. Guru penggerak menjadi pilihan utama untuk membantu dosen menyelenggarakan pendidikan. Sedangkan untuk tutor berasal dari praktisi yang bisa saja berasal dari profesi selain guru. Adanya profesi selain guru untuk terlibat dalam pendidikan sarjana pendidikan ini untuk makin menguatkan kurikulum merdeka pada pendidikan tinggi.

Ada pun hal baru berikutnya yakni adanya standar penelitian dan standar pengabdian masyarakat. Standar penelitian terdiri atas dua bidang yaitu kedalaman dan keluasan bidang pendidikan dan keguruan serta keunggulan bidang pendidikan dan keguruan. Sedangkan standar pengabdian masyarakat berupa melakukan pengabdian masyarakat untuk pemberdayaan masyarakat pada bidang pendidikan dan keguruan.

Kedua, berupa program pendidikan profesi guru prajabatan. Pada PPG Prajabatan ini terdapat tiga mata kuliah yang akan disajikan dan akan diikuti mahasiswa PPG prajabatan. Mata kuliah tersebut antara lain mata kuliah inti, mata kuliah pilihan selektif, dan mata kuliah pilihan elektif. Mata kuliah inti wajib diikuti seluruh mahasiwa, mata kuliah pilihan selektif merupakan pilihan yang ditetapkan oleh perguruan tinggi penyelenggara dan disediakan kemendikbudristek, dan mata kuliah pilihan elektif merupakan pilihan yang ditetapkan perguruan tinggi penyelenggara.

Sedangkan untuk pelaksanaan proses pembelajaran berpusat pada mahasiswa akan dilakukan dengan beberapa kegiatan. Kegiatan tersebut antara lain kuliah berorientasi praktik, praktikum atau PPL, seminar berbasis portofolio digital, pelatihan dasar kepemimpinan, pengayaan dan remediasi. Khusus seminar berbasis portofolio digital dan pelatihan dasar kepemimpinan merupakan hal baru yang muncul pada pendidikan profesi guru.

Seminar berbasis portofolio digital berupa hasil karya mahasiswa yang bermakna bagi dirinya dan merupakan rangkaian artefak yang menggambarkan perkembangan kompetensi mahasiswa selama melaksanakan PPG. Bentuk penguasaan pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola pembelajaran yang berpusat pada murid serta nilai-nilai utama sebagai seorang calon guru.

Sedangkan pelatihan dasar kepemimpinan merupakan proyek pengabdian masyarakat berbasis komunitas yang ditujukan untuk mengembangkan kompetensi kepribadian dan sosial dengan mengasah kepekaan calon guru terhadap kebutuhan dan tantangan komunitas yang dilayani.

Beberapa hal tersebut merupakan pembaruan yang muncul pada peraturan terkini tentang standar pendidikan guru. Para calon mahasiswa baru keguruan dan para wali murid atau orang tua dapat menjadikan tulisan ini sebagai pertimbangan. Utamanya agar tujuan menjadi mahasiswa keguruan kelak bukan hanya tujuan sesaat. Melainkan dari kesungguhan hati untuk bersama mewujudkan kurikulum merdeka.

 

Ikuti tulisan menarik MASBAHUR ROZIQI lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler