x

Iklan

BungRam

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Selasa, 13 Juni 2023 15:38 WIB

Kebutuhan Darah Lebih Mudah Terpenuhi Lewat Aplikasi Darah Kita

Aplikasi Darah Kita diciptakan dengan harapan tidak ada lagi orang-orang yang meninggal karena tidak mendapatkan donor darah. Dengan aplikasi ini calon pendonor darah dengan orang yang membutuhkan bantuan darah, dapat melakukan pencarian donor darah berdasarkan wilayah, dengan bantuan fitur chatting untuk berinteraksi dengan donor secara langsung. Tim WASD Labs yang membuat aplikasi ini mendapat penghargaan SATU Indonesia Award 2022.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pernah dalam satu grup WhatsApp dibagikan siaran tentang seseorang yang membutuhkan kantung darah dengan golongan darah tertentu. Korban adalah seorang pasien rumah sakit yang mengidap satu penyakit dan membutuhkan transfusi darah. Namun hingga siaran tersebut dibagikan berulang-ulang, kita tidak tahu, apakah ia sudah menerima donor darah dari masyarakat (pendonor), atau pihak rumah sakit sudah berhasil mendapatkan kantung darah yang dibutuhkan, sudah cukup atau masih kurang.

Permasalahan-permasalahan seperti itu banyak kita dapati dari berbagai daerah, dan dari berbagai rumah sakit. Di mana lembaga-lembaga sosial kemanusiaan juga banyak mengalami kendala distribusi darah dan informasi pendonor darah lebih massif karena berbagai faktor, di antaranya kesulitan akses informasi pendonor.

Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai organisasi perhimpunan nasional di Indonesia yang bergerak dalam bidang sosial kemanusiaan, memiliki prinsip dasar gerakan yaitu kemanusiaan, kesamaan, kesukarelaan, kemandirian, kesatuan, kenetralan, dan kesemestaan, berperan penting dalam membantu korban atau pasien rumah sakit akan kebutuhan darah dari pendonor.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Organisasi sosial dan kemanusiaan yang bergerak di bidang penanganan kebutuhan darah sering mengalami kesulitaan jika ada banyak permintaan darah dari rumah sakit. Beberapa kasus karena sulitnya mendapatkan informasi yang cepat, korban atau pasien kemudian meninggal dunia.

Secara historis, PMI memiliki peran penting di masa-masa pra kemerdekaan RI. Dikutip dari pmikotasemarang.or.id, Perjuangan untuk mendirikan Palang Merah Indonesia sendiri diawali sekitar tahun 1932. Kegiatan tersebut dipelopori oleh Dr. RCL Senduk dan Dr Bahder Djohan. Rencana tersebut mendapat dukungan luas terutama dari kalangan terpelajar Indonesia. Mereka berusaha keras membawa rancangan tersebut ke dalam sidang Konferensi Nerkai pada tahun 1940 walaupun akhirnya ditolak mentah-mentah. Terpaksa rancangan itu disimpan untuk menunggu kesempatan yang tepat. Seperti tak kenal menyerah, saat pendudukan Jepang, mereka kembali mencoba untuk membentuk Badan Palang Merah Nasional, namun sekali lagi upaya itu mendapat halangan dari Pemerintah Tentara Jepang sehingga untuk kedua kalinya rancangan itu harus kembali disimpan.

Setelah proklamasi, atau tepatnya pada tanggal 5 September 1945, Presiden Sukarno memberikan restu, mengeluarkan perintah membentuk suatu badan Palang Merah Nasional. Atas perintah Presiden, maka Dr. Buntaran yang saat itu menjabat sebagai Menteri Kesehatan Republik Indonesia Kabinet I, membentuk Panitia 5 yang terdiri dari: dr R. Mochtar (Ketua), dr. Bahder Djohan (Penulis), dan dr Djuhana; dr Marzuki; dr. Sitanala (anggota). Akhirnya Perhimpunan Palang Merah Indonesia berhasil dibentuk pada 17 September 1945 yang diketuai oleh Drs. Mohammad Hatta.

Dan kini, seiring waktu dan perubahan serta perkembangan teknologi. Lembaga rumah sakit, dan organisasi seperti PMI akan dengan mudah mendapat akses informasi melalui aplikasi berbasis digital, problematika seperti disebutkan di atas dapat terselesaikan. Para pasien yang membutuhkan transfusi darah akan terbantu dan tertolong lebih mudah.

Dengan adanya aplikasi Darah Kita, rumah sakit atau PMI dapat mengakses informasi secara cepat, mengetahui pendonor di daerahnya, dan mudah melakukan komunikasi secara langsung untuk mempercepat proses penyediaan darah bagi yang membutuhkan.

Awal mula kemunculan aplikasi Darah Kita

Pada tahun 2015 dua komunitas yang digawangi oleh WASD Labs dan Bee Colony Labs membuat aplikasi digital ‘Darah Kita’.

 

Aplikasi yang dirilis tahun 2017 itu membantu menghubungkan antara orang-orang yang membutuhkan darah dengan calon pendonor. Aplikasi Darah Kita bisa digunakan oleh pasien, keluarga, kerabat atau teman pasien yang membutuhkan darah untuk mencari calon pendonor berdasarkan golongan darah dan kota tempat tinggal terdekat di daerah Sulawesi Selatan. Aplikasi ini bisa digunakan pada ponsel pintar dengan sistem operasi Android. Dengan menggunakan koneksi internet, aplikasi ini akan sangat berguna terutama dalam keadaan darurat melalui fitur utamanya, broadcast.

Ide awal muncul saat CEO WASD Labs, Ahyar Muawwal dan Firmansyah Ibrahim selaku CEO di Bee Colony Labs bertemu dalam acara seminar yang diadakan oleh Universitas Cokroaminoto Palopo, Sulawesi Selatan pada tahun 2017.

Sebagaimana cerita tentang pasien yang kesulitan mendapat donor darah, saat salah satu founder Darah Kita mengalami sakit demam berdarah dan butuh donor darah segera. Saat itu stock darah untuk golongan yang sama tidak tersedia. Meski Ahyar dan teman-teman sudah membantu mencarikan donor dengan datang ke PMI dan melakukan broadcast melalui whatsApp dan sosial media, tidak membuahkan hasil. Akhirnya ada orang yang bersedia mendonor setelah mereka berkeliling dan menanyakan ke setiap orang di daerahnya. Pengalaman ini sangat membekas dan membuka pikiran Ahyar dan tim bagaimana jika hal ini terjadi tidak hanya pada temannya, tapi juga ke banyak orang di luar sana. Dengan latar belakang IT, muncul ide untuk membuat aplikasi Darah “Kita”. Nama “Kita” ditekankan karena ekosistem donor darah tidak akan berjalan jika hanya sendiri.

Bagi Ahyar dan Firmansyah, diciptakannya aplikasi ini juga sebagai bentuk amal jariah untuk bekal di akhirat kelak. Selain memudahkan orang-orang yang memerlukan darah untuk mendapatkan darah sesuai golongan darah dan tempat tinggal melalui aplikasi, mereka juga ingin mengedukasi masyarakat mengenai manfaat donor darah dan mengajak untuk saling menolong dengan mendonorkan darah. Tujuan program ini lebih ke arah sosial. Ahyar dan tim tidak mendapat keuntungan ekonomi dari program ini. Namun ke depannya diharapkan kerjasama dengan Grab untuk dapat melakukan penjemputan darah dapat terwujud dan biaya pengantarannya mungkin dapat membantu biaya operasional Darah Kita.

Tahun 2022 yang lalu, inovasi karya tim WASD Labs ini mendapat penghargaan pada  ajang SATU Indonesia Award. Tentu karya yang sangat luar biasa ini sangat memberikan dampak positif yang besar. Serta memberikan kontribusi dan harapan yang baik bagi kemanusiaan. 

Harapan besar dari aplikasi Darah Kita untuk masyarakat

Aplikasi Darah Kita diciptakan dengan harapan tidak ada lagi orang-orang yang meninggal karena tidak mendapatkan donor darah. Dengan aplikasi ini calon pendonor darah dengan orang yang membutuhkan bantuan darah, dapat melakukan pencarian donor darah berdasarkan wilayah, dengan bantuan fitur chatting untuk berinteraksi dengan donor secara langsung.

Dengan aplikasi tersebut setiap pasien, atau rumah sakit yang membutuhkan donor darah dapat terbantu untuk menemukan Event Donor Darah dan Lokasi Donor Darah yang sedang berlangsung di dekatmu.

Setelah disosialisasikan, dan dibantu oleh Aplikasi Darah Kita sudah bisa diunduh melalui playstore pada ponsel android dan dapat digunakan secara gratis. Pengguna aplikasi Darah Kita saat ini sudah sekitar 5.600 pengguna aktif yang tersebar di Sulawesi Selatan. Dengan total broadcasting urgency kebutuhan darah antara 50-100 broadcast darah per harinya. Pengguna mayoritas berasal dari kota Makassar dan kota Palopo. Banyak dari pengguna yang merupakan pendonor dengan umur antara 20-30 tahun. Mereka dengan kesadaran diri ingin membantu sesama dan ingin menerapkan gaya hidup sehat dengan melakukan aksi donor darah. Aplikasi ini memang belum dapat diakses di seluruh Indonesia dan masih difokuskan untuk memaksimalkan penggunaannya di satu provinsi saja. Namun ke depannya akan direplikasi ke provinsi lain.

“Jadilah pahlawan, donorkan darahmu sekarang juga.”

-------  

Sumber Tulisan:

Artikel WashDLab – Satu Indonesai Award 2022

https://pmikotasemarang.or.id/sejarah-lengkap/

 

Ikuti tulisan menarik BungRam lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

14 jam lalu

Terpopuler