x

Iklan

Bambang Udoyono

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 3 Maret 2022

Rabu, 14 Juni 2023 11:14 WIB

Haji, Umroh, Pariwisata dan Manfaatnya

Haji dan umroh adalah idaman ummat Islam. Manfaatnya sudah jelas buat Muslim. Bagaimana dengan manfaat pariwisata? Ikuti terus.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Haji, Umroh, Pariwisata dan Manfaatnya

Bambang Udoyono

 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

Mungkin anda dalam hati membatin apakah benar orang naik haji atau umroh itu berwisata?  Bukankah mereka sedang beribadah?  Berbedalah.  Niatnya beda, kegiatannya juga beda. Hasilnya juga beda.  Demikian mungkin anda berasumsi.

Satu nama aneka tujuan

Sejatinya kegiatan orang berwisata sangat beragam, demikian juga tujuannya.  Sebagian orang bertujuan mencari hiburan.  Selain untuk berekreasi salah satunya adalah untuk beribadah.   Ternyata dalam ilmu pariwisata, naik haji dan umroh meskipun tanpa ditambah perjalanan ke Mesir, Aqso dan Turki, termasuk wisata juga. 

Membeli cendera mata

Saya pernah menulis tentang pariwisata sebelum ini.  Salah satu kegiatan berwisata adalah membeli oleh oleh alias cendera mata untuk dberikan kepada keluarga dan teman.   Biasanya orang membeli oleh oleh yang kecil saja seperti t shirt, gantungan kunci, tempelan kulkas dan pernak pernik kecil lain.

 

Tapi ada juga oleh oleh tak benda yang awet.  Oleh oleh jenis ini bahkan bisa bertahan ratusan tahun. Selain awet, dampaknya bisa besar dan panjang.  Ketika saya menulis contoh kasus KH Ahmad Dahlan yang membawa oleh oleh ajaran Islam dari tanah suci itu tidak mengada ada. Meskipun saat itu di Indonesia mungkin belum ada perusahaan perjalanan wisata dan belum ada profesi tour leader.

Cendera mata tak benda

Intangible souvenir (oleh oleh tak benda) KH Ahmad Dahlan kepada masyarakat Indonesia ini jauh lebih berharga, jauh lebih bermanfaat daripada oleh oleh benda seperti gantungan kunci dsb.  Sekarang jutaan orang mendapat manfaat dari ribuan sekolah, rumah sakit, musolla, masjid dsb.  Itupun masih terus berkembang.  Sedangkan oleh oleh benda hanya bisa diberikan kepada beberapa orang saja. Itupun belum tentu membawa banyak manfaat dan belum tentu berdampak panjang. 

 

Orang yang pergi haji atau umroh dan berhasil maka mereka mendapat pencerahan.  Mereka mengalami peningkatan kualitas iman.  Maka mereka akan membawa manfaat yang lebih luas lagi kepada masyarakat. Dia ibarat rembulan, bahkan matahari yang menerangi ummat.  Itulah intangible souvenir alias oleh oleh tak benda yang jauh lebih berharga, jauh lebih bermanfaat, dan jauh lebih panjang dampaknya daripada sekedar oleh oleh benda.

 

Bagaimana dengan orang yang mendapat tugas belajar atau bahkan mengajar di luar negri?  Apakah kegiatan itu termasuk wisata? Ternyata jawabannya iya juga.  Apalagi mereka punya waktu untuk berkunjung ke destinasi wisata ketika libur.  Apakah mereka bisa membawa pulang ke tanah air intangible souvenir juga?  Mestinya bisa.  Ratusan ribu atau bahkan mungkin sudah jutaan master dan doktor itu pasti punya kontribusi yang signifikan di tempat kerjanya masing masing dan mudah mudahan juga kepada masyarakat Indonesia secara keseluruhan.  Ilmunya itulah oleh olehnya yang intangible (tak benda).

 

Bagaimana dengan wisatawan biasa yang tidak bermotif relijius atau belajar?  Mereka hanya sekedar jalan jalan dan mencari hiburan?  Bisakah membawa intangible souvenir?  Insha Allah bisa asal punya pikiran terbuka, berminat belajar apalagi mendapat arahan seorang tour leader yang memiliki kompetensi dan pengalaman. 

 

Apa sih tugas tour leader? Bukankah dia cuma ikut jalan jalan gratisan? Toh yang menerangkan tempat wisata adalah pramuwisata lokalnya? Enak banget dia bisa gratisan jalan jalan ke luarnegri.  Begitu mungkin pendapat anda.  Memang TL dapat fasilitas free of charge karena dia bekerja.  Kalau bekerja tetap bayar sendiri siapa yang mau jadi tour leader?  Apa sih kerjanya?  Secara singkat tuasnya adalah memastikan agar layanan semua pihak –travel agent (termasuk guide lokal), rumah makan, airline, hotel, dll berjalan sesuai dengan apa yang sudah disepakati.  Tour leader yang baik juga berupaya agar anda mampu membawa intangible souvenir tsb.  Bagaimana caranya?  Nanti saya paparkan ketika kita wisata bersama. 

Penutup

Sudah jelas kan manfaat berwisata?  Makanya rencanakan sejak sekarang untuk berwisata ketika Covid 19 berlalu nanti. Ke mana rencana wisata anda berikut?  Jepang, Korea, Dubai, Eropa atau Turki?  Ke manapun anda menuju pastikan tour leader anda profesional, kompeten, berpengalaman.    Boleh saja memberi oleh oleh. Tapi akan lebih baik lagi kalau Anda bisa memberi cendera mata tak benda kepada masyarakat Indonesia. Dampaknya bisa besar dan panjang.

 

 

Ikuti tulisan menarik Bambang Udoyono lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terkini