x

Iklan

Maisie Elviana

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 15 Juni 2023

Kamis, 15 Juni 2023 20:03 WIB

Perancangan Tata Kelola Teknologi Informasi menggunakan Framework COBIT 5 dalam Dunia Bisnis


Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Tata kelola teknologi informasi adalah kerangka kerja dan proses yang digunakan untuk mengola aspek aspek teknologi informasi dalam sebuah organisasi. Tata kelola teknologi informasi mencakup pengaturan, kebijakan, prosedur, dan praktik yang ditetapkan untuk memastikan penggunaan teknologi informasi yang efektif, efisien, dan aman di seluruh organisasi.

Sebagian besar perusahaan telah menggunakan teknologi infomasi untuk membantu proses bisnis dengan tujuan mengoptimalkan keuntungan.

Tata kelola teknologi informasi di sebuah perusahaan dapat memastikan peningkatan yang jelas dalam efisiensi dan efektivitas proses bisnis. Penggunaan teknologi informasi ini merupakan salah satu investasi yang cukup besar.  Tujuan dari perencanaan tata kelola teknologi informasi adalah untuk memastikan investasi teknologi informasi mendukung tujuan strategis organisasi, mengoptimalkan nilai bisnis, mengelola resiko dengan baik, dan mematuhi kebijakan dan peraturan yang berlaku.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jika teknologi informasi tidak dikelola dengan baik, hal itu akan menyebabkan proses bisnis tidak berjalan optimal. Oleh karena itu, teknologi informasi harus dikelola dengan baik sesuai dengan standar tata kelola yang diakui secara global. Dalam melakukan analisis, diperlukan pengukuran yang valid dan reliable. Dalam hal ini, standar yang digunakan adalah COBIT 5.

COBIT 5 Merupakan suatu kerangka kerja yang dikembangkan oleh Information Systems Audit and Control Association (ISACA). COBIT Adalah singkatan dari “Control Objectives for Information and Related Technologies” dan pertama kali diterbitkan pada tahun 1996. COBIT 5 bertujuan untuk membantu perusahaan mengelola dan mengendalikan teknologi informasi dengan cara yang efektif dan efisien serta memastikan bahwa penggunaan teknologi informasi sesuai dengan tujuan bisnis. Struktur ini menggabungkan prinsip-prinsip tata kelola, praktik terbaik, dan rekomendasi yang dapat diterapkan di berbagai tingkatan.

Salah satu alasan mengapa standar COBIT dipilih adalah karena kerangka kerjanya memberikan gambaran yang paling rinci tentang strategi dan kontrol yang digunakan untuk mengatur proses teknologi informasi yang mendukung koordinasi antara strategi bisnis dan tujuan teknologi informasi.

Dalam kerangka kerja COBIT 5, terdapat lima domain yang terdiri dari proses proses berkaitan dengan pengelolaan dan pengendalian teknologi informasi, yaitu :

  1. Evaluasi, Perencanaan, dan Organisasi (Evaluate, Direct, and Monitor) : Bidang ini berkaitan dengan mengidentifikasi kebutuhan bisnis, menentukan tujuan, dan merencanakan penggunaan teknologi informasi dengan cara yang efektif. Hal ini juga memastikan bahwa ada pengawasan dan pengukuran kinerja yang tepat.

 

  1. Akuisisi dan Implementasi (Acquire and Implement): Mencakup tindakan yang berkaitan dengan pemilihan, akuisisi, dan penerapan teknologi informasi yang sesuai dengan kebutuhan organisasi, seperti pengembangan sistem dan manajemen perubahan.

 

  1. Pengiriman dan dukungan (Deliver, Service, and Support): Domain ini menangani pengelolaan operasional sehari hari sistem dan layanan teknologi informasi, seperti dukungan pengguna, pemeliharaan, dan pengamanan sistem.

 

  1. Memastikan Manajemen Sistem Informasi (Ensure, Systems, Security, and Compliance): Domain ini berkonsentrasi pada pengelolaan risiko keamanan informasi serta kepatuhan terhadap kebijakan, dan peraturan yang berlaku. Serta menjaga keamanan sistem informasi.

 

  1. Memastikan Kinerja dan Pengukuran (Evaluate, Monitor, and Assess): Bidang ini mencakup pemantauan dan evaluasi kinerja teknologi informasi, pengukuran keberhasilan dan ketepatan waktu pencapaian tujuan.

Kerangka kerja COBIT 5 memungkinkan organisasi untuk meningkatkan tata kelola dan pengendalian teknologi informasi, meminimalkan resiko dan meningkatkan kepatuhan terhadap persyaratan dan standar yang berlaku.

Kerangka kerja COBIT juga menetapkan pengendalian teknologi informasi yang didasarkan pada informasi untuk mendukung proses bisnis yang kemudian menghasilkan penerapan informasi sumber daya yang terbaik untuk Prinsip Dasar COBIT 5.

COBIT 5 terdiri dari lima prinsip utama , yaitu :

  1. Memenuhi kebutuhan bisnis ( Meeting Stakeholder Needs ) : Menyesuaikan pengelolaan teknologi informasi dengan tujuan bisnis, kebutuhan pemangku kepentingan, dan harapan pengguna.

 

  1. Mencakup seluruh organisasi ( Covering the Enterprise End-to-End ) : Melihat teknologi informasi sebagai aset organisasi yang perlu dikelola dan dikendalikan secara menyeluruh, yang mencakup seluruh proses bisnis dan fungsi organisasi.

 

  1. Menggunakan Pendekatan Terintegrasi ( Applying a Single Integrated Framework ): Menggunakan pendekatan terintegrasi dalam pengelolaan TI dengan menggabungkan berbagai kerangka kerja, standar, dan praktik terbaik yang relevan.

 

  1. Memungkinkan Pendekatan Holistik ( Enabling a Holistic Approach ): Mengelola teknologi informasi secara menyeluruh, mempertimbangkan aspek pemerintahan, teknis, bisnis, dan keamanan.

 

  1. Memisahkan Governance dari Manajemen: ( Separating Governance from Management ) Memastikan bahwa tanggung jawab pengambilan keputusan strategis (governance) terpisah dari tanggung jawab manajemen.

 

COBIT menggabungkan paduan terbaik dari berbagai sumber dan standar industri serta menekankan aspek tata kelola (governance), dan pengendalian (control) dalam penggunaan teknologi informasi. COBIT juga mengidentifikasi proses penting yang harus dilakukan organisasi, seperti pengelolaan resiko, pengukuran kinerja, pengendalian keamanan, manajemen perubahan, dan lainnya.

Dengan kata lain, COBIT membantu mencapai tujuan strategis organisasi secara keseluruhan dengan menciptakan pemahaman dan keselarasan antara manajemen bisnis dan manajemen TI, sehingga bisnis dapat mengoptimalkan penggunaan teknologi informasi, mengurangi resiko, memenuhi persyaratan kepatuhan yang relevan, dan meningkatkan nilai bisnis melalui penerapan pengendalian yang tepat.

 

 

Ikuti tulisan menarik Maisie Elviana lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler