x

Foto lantai 2 Museum dr. Soetomo Surabaya yang menyimpan koleksi pribadi dr. Soetomo hingga sejarah hidupnya

Iklan

Arzya Pratiwi

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 16 Juni 2023

Sabtu, 17 Juni 2023 08:32 WIB

Wisata Edukasi dan Bersejarah di Surabaya

Artikel ini berisi wisata edukasi terkait jejak sejarah perjuangan dr. Soetomo yang tersusun rapi dalam Museum dr. Soetomo.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Jejak sejarah pergerakan bangsa dapat dijumpai saat berkunjung ke Museum Dr. Soetomo. Museum itu terletak di komplek GNI, Bubutan, Kota Surabaya. Meski kaya sejarah, gedung itu tampak sepi pengunjung. Museum ini merupakan salah satu wisata edukasi dan bersejarah di kota pahlawan ini.

 

Dr. Soetomo dikenal sebagai pendiri organisasi Budi Utomo. Mulanya, organisasi itu bergerak di bidang pendidikan dan perekonomian. Lambat laun, menjadi organisasi sebagai wadah pergerakan bangsa dalam mewujudkan Indonesia merdeka.

 

Bersamaan dengan hal itu, Dr Soetomo mendirikan Indonesische Studie Club (ISC) untuk menarik cendekiawan. Club itu cenderung bergerak di bidang politik. Banyak pertemuan tapi tidak ada tempat untuk melaksanakan, akhirnya Dr. Soetomo mendirikan Gedung Nasional Indonesia (GNI). Beliau juga mendirikan Bank Bumiputera, berubah nama menjadi Bank Nasional pada 1930.

 

Kini, bank itu berubah menjadi Museum Dr. Soetomo. Museum itu diresmikan pada 29 November 2017 oleh Walikota Surabaya, Tri Rismaharini. “Gedung ini dulunya Bank Nasional yang rusak karena peristiwa 1945 silam, lalu diubah menjadi Museum Dr. Soetomo untuk mengenang perjuangannya,” tutur Agata, staf museum, kepada Arzya, Senin (12/5).

 

Museum dua lantai itu menyimpan sejarah perjuangan, hingga cerita kehidupan Dr. Soetomo yang menikahi perempuan Belanda, Everdina J. Broering. Ada juga koleksi barang pribadi Dr. Soetomo, mulai dari menjadi dokter di RS Central Burgelijke Ziekeninrichting (CBZ), hingga berubah nama menjadi RS Simpang. Saat ini, RS itu menjadi gedung Plaza Surabaya. “Lantai satu ada sejarah perjuangan, pendidikan, hingga kehidupan pribadi Dr. Soetomo. Lantai dua ada barang-barang pribadi Dr. Soetomo, bahkan replika ruang kerja Dr. Soetomo dari dokumentasi masa lampau,” tutur Agata.

 

Museum itu terletak di belakang pendopo komplek GNI. Di kawasan tersebut terdapat tiga bangunan: Pendopo GNI yang terletak paling depan, Museum Dr. Soetomo di belakang pendopo sebelah kanan, dan makam Dr. Soetomo di belakang pendopo sebelah kiri. Letak museum yang berada di belakang itu menjadikannya kurang diketahui masyarakat. “Ya beginilah museum, agak sepi memang. Letaknya kan dibelakang, jadi orang tidak tahu. Museum ini ya termasuk baru,” tutur Agata.

 

Museum Dr. Soetomo buka setiap hari. Mulai pukul 08.00-16.00 WIB pada Senin-Jumat dan pukul 07.00-15.00 WIB pada Sabtu dan Minggu. Tidak ada tarif biaya ketika mengunjungi museum ini. Meski demikian, museum ini tetap sepi pengunjung. Museum ini juga dapat menjadi pilihan wisata edukasi. 

Ikuti tulisan menarik Arzya Pratiwi lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu