x

Foto mengilustrasikan penyerahan buku karya wali murid kepada pihak sekolah

Iklan

Pipiet Palestin Amurwani

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 23 November 2021

Selasa, 20 Juni 2023 13:04 WIB

Hadiri Kelulusan Sang Putri, Seorang Wali Siswa Persembahkan Buku

Dalam acara kelulusan sekolah seringkali ada kejutan-kejutan. Seperti yang dilakukan salah satu wali murid SMP Muhammadiyah 4 Tanggul di acara kelulusan putrinya.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Acara kelulusan sekolah selalu memberi kesan tersendiri bagi siswa ataupun orang tuanya. Ada bahagia dan juga haru di sana. Tak jarang juga ada kejutan-kejutan kecil yang disuguhkan dalam acara kelulusan.

Seperti pada acara kelulusan yang diselenggarakan oleh SMP Muhammadiyah 4 Tanggul. Setelah berhasil mendapatkan kepercayaan masyarakat dengan program boarding yang fokus pada kaderisasi ulama hafidh di bawah pengasuhan ustaz Suwandi, lembaga ini ingin lebih luas lagi mewadahi potensi yang ada pada tiap peserta didiknya. School of Talent, SMP Muhammadiyah 4 Tanggul bertekad mengembangkan program sekolah yang berbasis bakat minat.

Pada acara kelulusan siswa kelas IX, sekolah ini mendapat kejutan dari salah satu wali siswa yaitu  ibu dari Nasywa Fairuz Pambayun. Kejutan tersebut berupa penyerahan buku yang ditulisnya dengan judul Mondok itu Keren. Diminta menjadi perwakilan wali murid kelas IX oleh pihak sekolah, ibunda Nasywa menyampaikan kesan dan pesannya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Diakhir penyampaiannya perempuan yang berprofesi sebagai guru SMK itu menunjukkan sebuah buku. “Sebelum saya meninggalkan panggung ijinkan saya menyerahkan sebuah hadiah kecil. Sebuah buku yang saya tulis berdasarkan kisah para santri di sini dan juga curahan hati para orang tua. Semoga berkenan,” ujarnya.

Muhammad Burhanudin Harahap, Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 4 Tanggul, menerima buku tersebut. Pria yang telah menyelesaikan program doktor di bidang manajemen pendidikan ini mengaku terkesan dan berharap buku tersebut dapat menginspirasi bagi para orang tua atau calon santri yang nantinya akan melaksanakan pendidikannya di pesantren.

“Ada sebuah kesan yang mendalam yang mungkin tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata, namun hal ini bisa kami rasakan sebagai bagian dari pengalaman yang luar biasa. Semoga buku ini bermanfaat, harapan nanti ke depan lebih banyak lagi muncul buku atau tulisan yang lain, berasal dari pengalaman berbeda dari orang tua yang putra-putrinya mengenyam pendidikan di pesantren atau pondok, sehingga orang tua  atau calon santri yang akan belajar di pesantren punya gambaran dan lebih mantap saat memilih pesantren sebagai tempat pendidikannya” tuturnya.

Ide menulis bisa muncul dari banyak hal. Salah satunya dari anak. Tak harus pencapaian yang luar biasa, keseharian anak acapkali menjadi bahan yang unik untuk dirangkai menjadi bahan bacaan yang menarik dan memberi kesan yang berarti bagi sang anak. Seperti yang diutarakan Nasywa bahwa dia senang kisahnya dijadikan buku dan dibaca banyak orang. 

Ikuti tulisan menarik Pipiet Palestin Amurwani lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu