Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Universitas Jambi Praktik Turun Lapangan ke Komunitas Adat Terpencil Suku Anak Dalam, Jambi

Sabtu, 24 Juni 2023 07:03 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

ahasiwa Kesehatan Masyarakat Universitas Jambi dengan Organisasi Kemahasiswaan Gerakan Menggapai Mimpi dan Cita Suku Anak Dalam (OK GEMPITA SAD) melakukan pemberdayaan di wilayah sungai terap kecamatan batin XXIV dengan program Kerja Budidaya Jagung Bersama Suku Anak Dalam.

JAMBI,- Mahasiwa Kesehatan Masyarakat Universitas Jambi dengan Organisasi Kemahasiswaan Gerakan Menggapai Mimpi dan Cita Suku Anak Dalam (OK GEMPITA SAD) melakukan pemberdayaan di wilayah sungai terap kecamatan batin XXIV dengan program Kerja Budidaya Jagung Bersama Suku Anak Dalam.

Kegiatan ini di pandu oleh beberapa mahasiswa perwakilan semester 4 (empat) kelas E program studi Ilmu Kesehatan Masyarakat yang dibimbing oleh Dosen pembingng lapangan yaitu Dr. Asparian, S.KM., M.Kes.,CIQaR dan difasilitasi oleh KKI Warsi. Mahasiswa melakukan pendekatan pada masyarakat suku anak dalam untuk membangun kepercayaan masyarakat kepada orang luar (Mahasiswa).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kegiatan pemberdayaan dilakukan selama empat hari dema “Menanjag Besamo SAD” yang artinya singkatan dari Menanam Jagung Bersama Suku Anak Dalam. Pelaksaan program budidaya jagung dimulai dengan materi dan demonstrasi penanaman jagung bersama oleh masyarakat SAD. Kegiatan ini disambut dengan baik oleh masyarakat SAD wilayah Sungai Terap. Tumenggung dari beberapa kelompok juga ikut untuk memberi syarat dan arahan pada mahasiswa dalam menjalankan proram kerja di daerah mereka masing-masing. Program kerja yang dilaksanakan pada masyarakat SAD sungai terap ini diharapkan dapat berguna untuk meningkatkan ekonomi mastarakat SAD sungai terap. Diharapkan juga dengan adanya pemberdayaan dengan penanaman jagung di daerah mereka dapat menjadi sumberdaya alam baru dan dapat di olah serta di konsumsi oleh masyarakat SAD.

Banyak keseruan yang dihadapi oleh mahasiswa dalam melaksanakan program kerja, mulai dari pengalaman baru, budaya masyarakat SAD, cara hidup SAD, cara berinteraksi SAD dan banyak cerita=certia menarik yang dapat di ceritakan sebagai pengalaman. Setiap kegiatan pasti memiliki hambatannya masing-masing. Seperti yang dihadapi mahasiswa, Adapun hambatannya adalah, ketidaktahuan mereka tentang budidaya jagung, mengolah jagung, mengonsumsi jagung. Juga hambatan pada budaya, banyak ketidaksamaan antar mahasiswa dengan masyarakat salah satunya adalah Bahasa. Namun dalam kondisi tersebut, ada KKI Warsi yang membantu mahasiswa untuk berkomunikasi dengan masyarakat, maka penyampaian informasi antara mahasiswa dan masyarakat berjalan baik.

Kegiatan menanam jagung Bersama ini diharapkan dapat berkelanjutan dan membawa dampak yang baik bagi semua orang, khususnya masyarakat SAD sungai Terap dan nantinya dapat mempengaruhi tingkat ekonomi mereka.

 

Bagikan Artikel Ini

Baca Juga











Artikel Terpopuler