x

Bumi Tersipu Malu Saat Manda Lahir..

Iklan

Acha Hallatu

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 23 November 2021

Sabtu, 24 Juni 2023 07:25 WIB

Bumi Tersipu Malu Saat Manda Lahir

Tahun 1995.. Apakah tanggal lahirmu sama seperti tanggal lahirku, tanggal 23?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Tahun 1995…

Aku mencoba menebak bulan kelahiranmu. Jika zodiakmu Taurus, berarti Manda lahir antara bulan April atau Mei. Aku berusaha menebaknya, mungkin April. Apakah tanggal lahirmu sama dengan tanggal lahirku, tanggal 23? Dan mungkin Manda lahir saat siang menjelang sore.

Dokter yang menangani pada saat itu adalah manusia beruntung di dunia ini, menurutku. Dia adalah orang pertama yang menyaksikan dan membantu bidadari ini untuk keluar dari surga persembunyiannya selama 9 bulan. Dibantu oleh bidan yang juga terpukau setelah melihatmu berhasil keluar dari sana. Mereka mengatakan bayi ini cantik sekali. Aku bisa mendengarkan ucapan itu tepatnya sekarang saat aku menuliskan tulisan ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Manda adalah satu-satunya bayi yang lahir pada saat itu dengan senyuman termanis sebelum akhirnya dia menangis sekeras mungkin. Dunia dan seisinya menyambut kehadiran Manda di bumi ini. Semua takjub dan seisi rumah sakit menyukai dirinya. Siapakah orangtua bayi ini? Pertanyaan yang sama berulang kali terlontar. Aku bisa mendengarkan pertanyaan itu sambil tersenyum tepat sekarang saat aku menulis tentang Manda.

Lalu seorang perawat membawa dirimu secara perlahan berjalan melewati lorong rumah sakit itu. Perawat itu mengetuk pintu kamar tempat Mamamu beristirahat. Lalu menyerahkan bayi cantik ini kepada Mamamu, wanita cantik pertama sebelum dirimu ada di bumi.

Papamu yang tidak mampu menahan rasa sabarnya langsung menghampirimu. Lihatlah, pria itu mengecup manis kening Mamamu. Aku bisa melihat itu tepat sekarang saat aku menulis tulisan ini. Mamamu adalah wanita paling beruntung karna bayi cantik ini dipercayakan oleh Tuhan. Tuhan menenun dirimu di dalam kandungan Mamamu. Dahsyat dan ajaib.

Apakah saat itu Papamu sedang berpikir dan bertanya pada Mamamu, siapakah nama presiden pada tahun itu? Dia terlintas menyelipkan nama presiden yang sedang menjabat pada tahun itu di namamu. Di sambut gelak tawa oleh Mamamu, apakah suatu saat nanti kamu diharapkan jadi presiden? Papamu memang orang yang humoris. Namun Papamu perlu bertemu denganku yang mampu menyainginya. Perhatikan bagaimana sikapnya yang tidak menaruh sedikitpun rasa curiga saat kamu bersamaku. Dia mempercayaiku untuk menjagamu.

Tiba-tiba saja Mamamu melontarkan pujian dan sanjungan pada Papamu. Di dalam kamar pasien mereka tertawa bersamamu. Mamamu mengatakan bahwa Papamu sangat gagah sekali dan berhasil membuat Mamamu tergila-gila padanya. Mereka melakukannya saat subuh sebelum ayam berkokok. Aku hanya menebak saja. Tapi itu berhasil membuat bumi tersipu malu mendengarkan obrolan mereka.

Lihatlah…

Senyuman itu terukir indah di bibir kedua orangtuamu. Aku bisa melihatnya tepat sekarang saat aku menulis tulisan ini. Aku melihat semua itu di dalam hatiku setelah hatiku sekarang terasa sangat dekat dengan hatimu.

Bumi tersipu malu saat dirimu lahir, Manda.

Manda tumbuh menjadi anak perempuan yang paling manis di antara teman sebayanya. Sewaktu kecil dia suka menguncir rambutnya bersama teman perempuannya yang lain. Apakah kamu suka bermain boneka sewaktu kecil? Bermain di teras rumahmu sambil mengajak beberapa temanmu agar dirimu tidak merasa kesepian. Apakah bekas luka itu masih berada disana? Saat dirimu belajar mengendarai sepeda hadiah ulang tahunmu dari Papamu.

Manda…

Apakah Mamamu dulu bisa menjahit? Aku melihat anak perempuan ini sering memakai baju baru hasil karya tangan ibunya sendiri. Anak perempuan ini sering menatap cermin dan memperhatikan dirinya disana. Bergaya layaknya tuan putri, anak perempuan ini senang berdandan. Lalu apakah saat dirimu dewasa sekarang, masih suka memandang diri sendiri di cermin sambil berdandan? Tidak masalah berapa banyak waktu yang kamu habiskan, aku berjanji tidak akan bosan menunggu. Percayalah, aku berhasil terpana kecantikanmu meski hanya sekilas melihat gambar dirimu di layar ponselku.

Bahkan aku bisa menebak bahwa dirimu senang berbelanja. Lalu apakah kamu pernah membelanjakan uangmu untuk sebuah buku? Aku melihat dulu pernah ada buku cerita milikmu yang senang kamu baca berulang kali. Apakah masih tersimpan rapi disana?

Aku juga tahu tepat sekarang saat aku menulis tulisan ini, kamu sangat menyukai warna merah. Kira-kira berapa banyak tangkai bunga mawar merah yang kamu inginkan dariku? Kamu tidak perlu lama menunggunya, aku akan segera mengirimkannya untukmu. Apa perlu sekalian aku menuliskan sepucuk surat dan menyelipkannya? Diam-diam membacanya sambil menahan keras rasa saltingmu itu.

Saat usiamu mulai memasuki masa remaja, siapakah cinta pertamamu? Apakah pria itu berusia lebih tua darimu? Aku melihatnya bagaimana dia mematahkan hatimu secara hebat. Aku melihat jelas dari caramu menutup diri. Walau bukan menolak kehadiranku, tapi aku bisa merasakan rasa cemasmu itu. Masih ada luka yang belum sembuh, ya? Lakukan secara perlahan, semuanya akan baik-baik saja.

Apa saja mimpimu yang sampai sekarang belum terwujud, Manda?

Apakah pernah terpikirkan olehmu bahwa semesta akan membawamu bertemu denganku? Kita saling memandang dari layar ponsel masing-masing. Menebak kepribadian masing-masing. Apakah kamu menyukai caraku mengirimkan pesan untukmu? Isi kepalaku penuh dengan teka-teki seperti apa indahnya suaramu. Telingaku merasakan dan mencoba menangkap gelombang itu. Apakah suaramu terdengar lucu seperti anak remaja? Atau malah dari suaramu aku bisa merasakan kehangatan seorang ibu karna suaramu terdengar sedewasa itu.

Kalau ditanya hobiku apa? Jawabku pasti, aku ingin membuat bumi tersipu malu berulang kali selama semesta mengizinkan kita bersama. Selalu ada waktu dimana kita bertemu lalu berpisah. Bisakah kita hentikan itu? Kalau kata Tulus tentang interaksi di dalam lagunya, hindari aku dari patah hati. Dan jika dia memang bukan untukku tolong, reda dan redalah. Atau mendekatlah..

Apakah kamu mendengar bisikanku antara diriku dengan Tuhan? Merayu Tuhan setiap hari tepat jam 5 pagi, saat teduh.

Lalu misi selanjutnya untuk membuat bumi tersipu malu adalah segera bertemu dan bawa aku ke tempat paling terindah di kota Bandung yang pernah kamu kunjungi.

Ikuti tulisan menarik Acha Hallatu lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

10 jam lalu

Terpopuler