Selama beberapa dekade ini, setiap orang yang berinvestasi dalam bentuk emas dipandang sebagai investor yang sangat kuno, terutama oleh mereka yang tergolong anti kemapanan. Namun gejolak ekonomi yang berkepanjangan membuat banyak investor tersadar dan melirik emas, tempat yang dianggap paling kuno untuk menyimpan aset kekayaan mereka.
Menanggapi kembalinya para investor dalam berinvestasi emas, dengan cepat munculnya perusahaan-perusahaan baru yang bergerak di bidang investasi dan perdagangan emas. Bahkan perusahaan-perusahaan ini berani dan secara terbuka melibatkan masyarakat umum, dengan janji keuntungan yang besar dan cepat.
Hingga kemudian mengakibatkan kerugian yang tidak sedikit, bahkan ada yang mencapai miliaran rupiah. Menanggapi hal tersebut pemerintah melalui kementrian perdagangan kembali mengingatkan masyarakat untuk waspada jika ingin terlibat dalam bisnis maupun investasi emas.
Kegiatan di bidang investasi emas sangat jauh berbeda dengan skema transaksi yang dilakukan dalam bidang perdagangan emas Sebab emas tidak menghasilkan pendapatan bulanan, tetapi akan mendapat keuntungan dengan berbisnis emas itu sendiri.
Teringat bincang-bincang saya dan istri dengan seorang pakar emas yang berasal dari Malaysia, yang biasa kami sebut beliau dengan bapak mahaguru Syukor Hashim, beberapa tahun silam ketika beliau dan istri, ibu Jonaina Nordin berkunjung ke kota Yogyakarta. Beliau menjelaskan kaitan dengan maraknya perusahaan investasi dan perdagangan emas yang muncul dan tumbuh dengan cepat di berbagai negara.
“Munculnya mereka itu memang sudah menjadi siklus ekonomi, seiring dengan kontraksi ekonomi global dan berakibat terjadi krisis keuangan. Inilah yang seringkali dinamakan gold rush moderen, banyak pemburu dan pedagang emas dengan berbagai platformnya bermunculan,” kata mahaguru Syukor
Lalu ketika kami menanyakan cara dan memilih perusahaan tepat untuk berinvestasi maupun berbisnis, beliau menjawab sambil tersenyum, “Cari rekam jejak selama 5 tahun terakhir, cari siapa pendirinya dan dimana alamatnya, serta jangan lupa pelajari dulu skema yang ditawarkan, jangan samapi terjebak ke dalam investasi bodong maupun scam-scam bisnis emas.”
“Ingat emas tidak membuat kita menjadi kaya, tetapi dengan ilmu lah yang mendatangkan kekayaan,” kata mahaguru Syukor.
Ikuti tulisan menarik Bachtiar R. Pudya lainnya di sini.