x

ilustr: SlidePlayer

Iklan

Indŕato Sumantoro

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 12 Juli 2020

Kamis, 20 Juli 2023 06:23 WIB

Rahasia di Balik Hilirisasi Aspal Buton

Apakah hilirisasi aspal Buton masih belum juga terwujud sampai saat ini, gara-gara karena kita sebagai rakyat Buton tidak pandai bersyukur? Apa buktinya bahwa kita sudah bersyukur?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Hilirisasi aspal Buton adalah program pemerintah untuk mengolah bahan baku batuan aspal alam Buton menjadi aspal Buton ekstraksi untuk mengsubstitusi aspal impor. Nilai tambah dari hilirisasi aspal Buton ini adalah Indonesia bisa menghemat devisa negara sehingga dana yang sebelumnya dikeluarkan untuk mengimpor aspal, sekarang dana tersebut dapat digunakan di dalam negeri untuk menggerakkan dan meningkatkan roda perekonomian lokal dan nasional.

Rahasia apa yang sebenarnya berada di balik hilirisasi aspal Buton ini? Apakah ada harta karun yang tersembunyi di dalam bumi Wolio, yang berupa emas, intan berlian, dan mutiara? Di balik hilirisasi aspal Buton ada tersembunyi potensi yang sangat luar biasa besar untuk menyejahterakan rakyat Buton, dan rakyat Indonesia. Potensi yang seperti apa? Kalau memang sejatinya ada potensi yang sedemikian sangat luar biasa besarnya, mengapa hilirisasi aspal Buton tidak diwujudkan sejak dulu? Mungkin pertanyaan ini hanya pak Jokowi sendiri yang bisa menjawabnya secara jujur.

Hilirisasi aspal Buton seharusnya sudah diwujudkan sejak tahun 2015, dimana untuk pertama kalinya pak Jokowi menginstruksikan untuk mengsubstitusi aspal impor dengan aspal Buton. Tetapi mirisnya, sampai saat ini hilirisasi aspal Buton masih belum kunjung terwujud. Untuk memberikan gambaran betapa sangat besar potensi hilirisasi aspal Buton yang sesungguhnya, mari kita berimajinasi dan berandai-andai dalam mimpi untuk berani membuka wawasan batin kita.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Indonesia mengimpor aspal 1,2 juta ton per tahun. Seandainya saja Indonesia mau mengsubstitusi aspal impor tersebut dengan aspal Buton ekstraksi sebesar 1 juta ton per tahun dalam waktu 10 tahun, maka akan diperlukan bahan baku batuan aspal sebanyak 5 juta ton per tahun. Dengan asumsi PAD dari 1 ton batuan aspal Buton adalah sebesar Rp. 50.000, maka untuk 5 juta ton per tahun akan diperoleh Rp. 250 Milyar per tahun.

Dana yang sebesar ini sebaiknya akan digunakan untuk apa? Untuk membangun infrastruktur jalan-jalan guna meningkatkan kesejahteraan rakyat? Memberi bantuan langsung tunai (BLT) kepada rakyat miskin? Membangun fasilitas-fasilitas umum untuk menggerakkan roda perekonomian rakyat? Dan mungkin masih banyak lagi upaya-upaya lain yang masih bisa dilaksanakan dengan bijaksana untuk memanfaatkan dana sebesar ini.

Mungkin rahasia di balik hilirisasi aspal Buton yang belum banyak orang ketahui adalah bagaimana mengefisienkan, dan mengembangkan dana PAD yang terbatas tersebut agar akan lebih memiliki nilai tambah dan bermanfaat lebih besar bagi masyarakat luas. Prinsip pertama yang harus dipegang adalah: “Belajar dari ahlinya”.

Pertama-tama yang harus Pemda Buton lakukan adalah menggunakan jasa-jasa Konsultan Keuangan ternama untuk mengelola dana PAD sebesar Rp. 250 Milyar per tahun. Syarat-syarat yang diminta adalah dana tersebut harus bisa berkembang dan bertambah, dan sekaligus memiliki manfaat dan multiplier effect kepada rakyat Buton. Pulau Buton memiliki banyak sekali potensi-potensi sumber daya alam. Dan prinsip kedua yang harus diterapkan adalah: “Memberikan pancing, dan bukan ikan”. Bagaimana dana PAD ini akan dapat dikelola dan dimanfaatkan secerdas mungkin untuk mengembangkan serta membangun industri pariwisata, hilirisasi perikanan, pertanian, dan peternakan?

Salah satu rahasia atau pemikiran yang perlu dikembangkan adalah prinsip ketiga: “Bekerjasama dengan orang-orang atau perusahaan-perusahaan yang terbaik”. Dengan dana PAD tersebut, kita akan mengirim pemuda dan pemudi Buton untuk belajar dan magang di perusahaan-perusahaan dan usaha-usaha terbaik di Indonesia yang mau membangun bisnisnya di pulau Buton. Diharapkan perusahaan-perusahaan dan usaha-usaha tersebut mau mentransfer ilmu, teknologi, dan pengalamannya kepada generasi muda Buton. Diharapkan rencana-rencana ini akan menggunakan prinsip keempat: “Mulailah dari diri sendiri, dari yang kecil, dan sekarang”.

Sebagai contoh, pulau Buton mempunyai potensi kacang mete yang terkenal dan menjanjikan. Sekarang kita mencari mitra dengan produsen kacang mete terbaik di Indonesia untuk mengembangkan potensi kacang mete tersebut. Kalau perlu, kita mencari mitra dengan produsen kacang mete terbaik di luar negeri. Kita harus belajar banyak dari mereka-mereka yang sudah terbukti berhasil di bidangnya masing-masing. Prinsip kelima adalah: “Ilmu lebih berharga dari uang”. Oleh karena itu kita jangan ingin untung besar. Tetapi kita harus belajar dan belajar terus.

Contoh lain, pulau Buton mempunyai potensi aspal alam yang sangat luar biasa besar. Sekarang kita mencari mitra dengan produsen produk-produk industri yang menggunakan bahan baku aspal. Aspal bisa dibuat menjadi genteng aspal, dan pelapis tahan air. Dan masih banyak lagi. Begitu juga dengan produk samping yang berupa batu kapur. Masih bisa dibuat kapur pertanian, dan CaCO3 murni untuk keperluan industri pangan dan kertas.

Rahasia dari hilirisasi aspal Buton adalah bagaimana cara kita mengelola PAD dari industri hilirisasi aspal Buton tersebut untuk hal-hal yang lebih bermanfaat, tepat sasaran, dan jangka panjang, untuk menyejahterakan rakyat. Aspal alam Buton tidak dapat diperbarui. Suatu saat nanti pasti akan habis. Oleh karena itu Konsultan Keuangan yang digunakan harus mampu membuat sebuah peta jalan dan perencanaan pembangunan pulau Buton untuk jangka waktu 100 tahun. Potensi-potensi apa saja yang sekarang masih tidur lelap, dan bagaimana caranya untuk membangkitkannya?

Kita sudah mempunyai modal awal PAD Rp. 25 Milyar per tahun. Modal ini harus dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya sehingga akan memiliki efek domino. Dimana sebuah keberhasilan akan mendorong untuk keberhasilan-keberhasilan berikutnya. Dan demikian seterusnya.

Dan prinsip terakhir dan ke enam adalah: “Jadilah dirimu sendiri”. Jadilah rakyat Buton yang selalu jujur dan bersyukur karena karunia aspal alam yang melimpah ruah. Berbuat baiklah terhadap sesama. Insya Allah, karunia aspal alam Buton yang sangat luar biasa besar ini akan menjadi berkah. Sehingga akan mampu menyejahterakan seluruh rakyat Buton, dan juga rakyat Indonesia.

Apabila prinsip-prinsip ini telah dijalankan dengan baik, maka akan terbentuk konsep pemikiran bisnis yang paling cocok untuk dapat diterapkan dan dikembangkan di pulau Buton dengan memanfaatkan dan memberdayakan kemampuan semua sumber daya alam dan sumber daya manusia Buton.

Jadi kesimpulannya apa sih rahasia dibalik hilirisasi aspal Buton? Rahasiannya: “Kalau rakyat Buton sudah pandai bersyukur atas nikmat aspal alam Buton, maka Allah SWT akan menambah nikmat-nikmat Nya sampai ratusan tahun”. Apakah hilirisasi aspal Buton masih belum juga terwujud sampai saat ini, gara-gara karena kita sebagai rakyat Buton tidak pandai bersyukur? Apa buktinya bahwa kita sudah bersyukur? Buktinya adalah: “Aspal Buton selalu di hati”.

Ikuti tulisan menarik Indŕato Sumantoro lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu