x

podo blangkon

Iklan

Hajar Budi

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 28 Januari 2020

Selasa, 1 Agustus 2023 13:19 WIB

Indonesia Maju, Pendidikan Melaju

Merdeka Belajar adalah sebuah konsep mendidik melalui proses belajar dan mengajar untuk pembentukan kepribadian sisa-siswi yang utuh dan merdeka dan mampu bertanggung-jawab.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Terus melaju untuk Indonesia Maju slogan Dirgahayu 78 Tahun Indonesia merdeka
Tahun 2023 yang memberikan dorongan dan angin semangat untuk terus bekerja, bangkit dan
menatap industri 4.0. Sebagai upaya untuk mewujudkan tersebut maka sejalan dengan konsep
Merdeka Belajar yang digaungkan menteri Pendidikan dan kebudayaan Riset dan Perguruan
Tinggi Nadiem Makarim.

Merdeka Belajar adalah sebuah konsep mendidik melalui proses belajar dan mengajar, yang membawa siswa-siswi atau peserta didik mengalami pembentukan kepribadian yang utuh dan merdeka. Lebih lanjut merdeka belajar menciptakan pribadi yang dewasa dan mampu bertanggung-jawab. Dalam konsep ini maka harusnya ditemukan bahwa anak-anak Indonesia yang belajar, atau mereka-mereka yang ada di bangku sekolah (dari TK–PerguruanTinggi), dengan pendidikan yang ditempuh mereka menjadi “pribadi yang merdeka”.

Maksudnya bahwa mereka merdeka dalam pemikiran, perilaku, sikap dan ketrampilan tanpa
adanya intimidasi. Dalam banyak hal mereka para pelajar di sekolah harusnya menempuh
pendidikan tidak dengan rasa takut, terintimidasi, atau bahkan mengalami trauma yang
berkepanjangan, namun pendidikan harus memberikan ketenangan/kenyaman dan juga “fun”.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Oleh karena itu dalam praktik pendidikan di institusi mana pun, sekolah harus
menciptakan kenyamanan belajar, proporsional, dan mengikuti kaidah-kaidah yang tepat. Ini
semua adalah tanggung-jawab bersama, bukan hanya sekolah sebagai pelaksana pendidikan,
tetapi juga peserta didik sebagai individu yang belajar, namun dituntut juga tanggung-jawab
orang tua dalam memonitor dan memastikan pelajaran di sekolah dapat diterapkan dalam
kehidupan di keluarga. Jika ini dimengerti dan dipahami bahwa pendidikan secara adil
dilaksanakan dalam segala lini kehidupan, bukan tidak mungkin cita-cita bangsa yang tertuang
dalam Undang-Undang Dasar akan terwujud dan dirasakan secara merata dan berkeadilan oleh
rakyat tanpa terkecuali sehingga dapat membentuk kehidupan yang lebih baik.
Memerdekakan Pendidikan paling tidak dapat dipahami dalam tiga pemahaman yakni:
Pertama, memerdekakan pendidikan adalah pola pendidikan yang menanamkan nilai-nilai yang
benar dan mengubahkan individu yang belajar. Sekian banyak mata pelajaran atau bidang studi
yang diajarkan di kelas bukan hanya sekedar menyampaikan materi atau memberikan sejumlah
kumpulan informasi, melainkan yang utama ialah menolong peserta didik untuk menemukan
perubahan melalui pendidikan. Kedua, memerdekakan pendidikan ialah pendidikan yang
disajikan dengan mengedepankan nilai harkat dan martabat manusia, karena itu harus dijauhkan
praktik-praktik diskriminasi dan klasterisasi bagi peserta didik.Pendidikan untuk semua, maka
implikasi dari hal ini ialah bahwa setiap individu yang belajar berhak mendapatkan perlakuan
yang sama, juga berhak menerima ilmu dan pengetahuan yang sama. Meskipun terdapat tingkat
perbedaan kecerdasan, perbedaan suku, agama dan juga tingkat ekonomi, maka hal itu tidak
boleh dijadikan membuat praktik diskriminasi. Ketiga, memerdekakan pendidikan ialah
pendidikan yang merestorasi kehidupan manusia, secara khusus dalam praktek kehidupan. Hal
yang paling esensi diharapkan dari pendidikan kita ialah bagaimana pendidikan mampu
membawa “restorasi” bagi semua mereka yang belajar.
Hal ini menjadi ujung tombak dari tujuan pendidikan. Bukan hanya sekedar memiliki
ilmu, pengetahuan dan ketrampilan, melainkan anak-anak yang belajar memiliki pola hidup yang
baik, sesuai dengan tatanan nilai dan juga menyenangkan. Jadi dalam hal ini sasaran utama
pendidikan ialah bagaimana praktik pendidikan dapat dan mampu menolong semua peserta didik
untuk mengalami pembaharuan dalam pola pikir, sikap dan tingkah laku. Dengan pendidikan
diharapkan bahwa mereka-mereka yang memiliki perilaku yang negative mengalami sentuhan
sehingga berubah menjadi positif.

Memerdekakan Pendidikan yang mengangkat harkat dan martabat bangsa, dan hal ini
akan membawa berbagai perubahan dan peningkatan di segala bidang kehidupan. Untuk hal ini
maka para praktisi pendidikan seharusnya dapat dan mampu memiliki konsep dan strategi baru
dalam menjalankan pendidikan. Sadar atau tidak pendidikan menjadi ujung tombak perbaikan
dalam banyak hal. Pendidikan bukan berbicara hanya pada level institusi atau sekolah-sekolah
secara formal, melainkan juga berbicara tentang informal dan non-formal. Sebab pendidikan
bukan untuk tujuan mencari untung, bukan juga untuk tujuan memperluas area kekuasaan,
melainkan melayani sebanyak mungkin orang dan membawa mereka kepada perubahan menuju
keserupaan dengan bangsa-bangsa di dunia.Dengan demikian kita akan melihat dan mengalami
pembaharuan dalam dunia pendidikan yang merdeka dan mampu sejajar dengan bangsa-bangsa
“didunia sana”.

Ikuti tulisan menarik Hajar Budi lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan