x

Birokrasi seperti gelas-gelas yang telungkap

Iklan

Puspo Lolailik Suprapto

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 6 Juli 2023

Selasa, 1 Agustus 2023 20:12 WIB

Birokratika

Melalui cerita pendek ini, kita dapat merenungkan tentang pentingnya akuntabilitas dan transparansi dalam pemerintahan, serta peran rakyat dalam mengajukan perubahan yang lebih baik.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pada sebuah negara bernama "Birokratika," pejabat tinggi pemerintahan hidup di atas awan dengan fasilitas mewah yang tidak terhingga. Mereka disebut "MegaMandarin" karena kekuasaan dan dominasi mereka dalam birokrasi. Masyarakat di bawah mereka, dianggap sebagai "Tuan-Tuan Tanah," harus taat dan patuh tanpa banyak hak untuk berbicara.

Salah satu MegaMandarin terkenal adalah Birokratos, seorang pejabat tinggi yang selalu berbicara dengan keangkuhan dan mengeluarkan peraturan yang tidak masuk akal. Dia membuat undang-undang yang sangat rumit dan membingungkan, sehingga rakyat terus-menerus bingung tentang apa yang sebenarnya diperlukan darinya.

Suatu hari, dalam satu acara konferensi pers yang mewah, Birokratos mengumumkan rencana ambisiusnya untuk membangun "Istana MegaMandarin" yang megah dan memakan biaya yang sangat besar. Ketika ditanya tentang manfaat langsung bagi rakyat, dia dengan angkuh menyatakan bahwa mereka akan merasakannya secara tidak langsung melalui "aura kemegahan" istana tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara itu, di bagian lain Birokratika, ada seorang warga biasa bernama Rani yang tinggal di lingkungan yang kumuh dan penuh kemiskinan. Dia memiliki banyak ide kreatif untuk memperbaiki daerahnya, tetapi terhalang oleh birokrasi yang rumit dan pungutan liar yang dilakukan oleh pejabat lokal.

Tidak puas dengan situasi, Rani mengorganisir gerakan protes yang menentang proyek "Istana MegaMandarin" dan menuntut agar dana dialihkan untuk membantu rakyat yang membutuhkan. Namun, protes itu bertemu dengan hambatan karena MegaMandarin dengan seenaknya mengeluarkan larangan protes besar-besaran.

Dalam suasana cemoohan dan lelucon rakyat, Rani memutuskan untuk membalas dengan cara yang tak terduga. Dia menyusun surat palsu yang terlihat seperti perintah dari atasannya untuk membatalkan proyek istana dan memperbaiki infrastruktur masyarakat.

Ketika surat itu muncul di meja Birokratos, MegaMandarin itu mengamini surat tersebut tanpa memeriksa keabsahannya. Keputusannya membuka mata para pejabat tinggi lainnya yang menyadari betapa lemahnya sistem mereka.

Cerita ini menyindir pejabat tinggi yang angkuh dan korup di dalam suatu birokrasi, sementara masyarakatnya terlupakan dan terpinggirkan. Melalui cerita pendek ini, kita dapat merenungkan tentang pentingnya akuntabilitas dan transparansi dalam pemerintahan, serta peran rakyat dalam mengajukan perubahan yang lebih baik.

Ikuti tulisan menarik Puspo Lolailik Suprapto lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu