x

Iklan

Slamet Samsoerizal

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 30 Maret 2022

Selasa, 8 Agustus 2023 16:28 WIB

Inilah 5 Hewan Purba yang Tak Lekang oleh Zaman

Ada 5 hewan purba yang hingga kini masih eksis keberadaannya. Kelima binatang tersebut hidup di Indonesia. Dua di antaranya adalah Komodo dan Tapir.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Para ilmuwan selalu percaya bahwa spons adalah hewan paling awal, tetapi bukti terbaru menunjukkan bahwa ubur-ubur sisir sebenarnya adalah yang pertama. Banyak hewan dari zaman prasejarah telah punah, tapi ini adalah lima yang masih ada. Berikut 5 hewan purba tersebut sebagaimana dilansir dari artikel Alison Futterman dalam laman Discover Magazine.

 

  1. Komodo

Berasal sekitar empat juta tahun yang lalu, Komodo adalah kadal terbesar di dunia. Beratnya mencapai 300 pon dan panjangnya mencapai 10 kaki, hewan yang kuat ini sangat kuat. Mereka memiliki kemampuan untuk menelan potongan daging besar dengan cepat berkat engsel yang memungkinkan rahang mereka terbuka sangat lebar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

Sebelumnya diyakini bahwa Komodo membunuh mangsanya dengan bakteri yang dikeluarkan di mulutnya. Tetapi sekarang diketahui bahwa hewan purba ini ternyata membunuh dengan racun. Giginya yang tajam dan gigitannya yang berbisa dapat membunuh manusia dewasa.

Mampu makan hingga 80 persen dari berat tubuhnya sendiri dalam sekali makan, mereka juga dapat memuntahkan isi perutnya untuk meringankan diri jika perlu melarikan diri.

 

  1. Kepiting Tapal Kuda

Berasal lebih dari 300 juta tahun yang lalu, Horseshoe Crab atau Kepiting Tapal Kuda sebenarnya bukan kepiting — karena mereka tidak memiliki mandibula atau antena. Kepiting Tapal Kuda lebih dekat hubungannya dengan laba-laba dan kalajengking.

Dengan exoskeleton berbentuk seperti tapal kuda, mereka memiliki ekor panjang, yang mereka gunakan untuk mengarahkan diri di dalam air dan membantu membalikkan diri jika mereka terlentang.

Kepiting Tapal Kuda memiliki darah yang tidak biasa yang menggumpal dengan cepat saat terkena racun bakteri. Para peneliti telah menggunakan darah ini untuk menguji obat dan vaksin. Karena banyaknya kegunaan darah langka mereka, setiap tahun, ribuan kepiting tapal kuda diambil dari habitatnya, dan (sekitar sepertiga dari) darahnya dipanen untuk penggunaan biomedis. Kepiting Tapal Kuda dikembalikan ke alam liar tanpa cedera setelah proses tersebut.

 

  1. Tapir

Banyak orang belum pernah mendengar tentang Tapir. Padahal Tapir adalah mamalia darat terbesar di Amerika Selatan. Juga dikenal sebagai fosil hidup, mereka relatif tidak berubah selama 20 juta tahun terakhir. Namun, Tapir sekarang terancam punah dan diburu oleh pemburu, untuk diambil daging dan kulitnya.

Sebagian besar aktif di malam hari, Tapir adalah herbivora yang memakan hingga 75 pon daun, tanaman, dan buah setiap hari. Meskipun sering dikatakan menyerupai Babi atau Gajah, Tapir berkerabat dengan Badak dan Kuda.

Tapir menyukai air. Ia akan menenggelamkan diri untuk mendinginkan diri dan menyelam untuk memakan tanaman air.

 

  1. Unta Baktria

Keluarga Camelidae berumur jutaan tahun, dan keturunannya masih ada sampai sekarang. Unta Baktria pertama kali didomestikasi antara 5.000 dan 6.000 tahun yang lalu di Mongolia dan Cina. Unta telah digunakan oleh manusia untuk bepergian di iklim gurun yang panas dan kering, karena unta dapat bertahan lama tanpa makanan atau air.

 

Unta telah (dan masih) menjadi sumber makanan — baik daging maupun susu, dan rambut mereka digunakan untuk membuat tekstil. Ada juga unta Baktria liar, yang merupakan spesies yang berbeda. Juga, sejak ribuan tahun yang lalu, mereka terancam punah, dengan kurang dari 1.000 yang ada.

Menariknya, mereka dapat meminum air asin dengan kandungan garam lebih tinggi daripada air laut. Sedangkan unta Bactrian peliharaan tidak memiliki kemampuan untuk melakukan hal tersebut. Para ilmuwan belum mengerti bagaimana ini mungkin.

 

  1. Ubur-ubur

Ubur-ubur telah ada selama lebih dari 500 juta tahun. Ia dapat ditemukan di seluruh dunia. Ubur-ubur mencakup lebih dari 2.000 jenis.

Ubur-ubur sebenarnya bukan ikan, makhluk laut agar-agar ini adalah invertebrata, yang tidak memiliki tulang punggung. Dengan tubuh berbentuk kubah dan tentakel yang menjuntai, ia mengapung di air.

Namun, mereka tidak selalu melayang tanpa tujuan — dan sebenarnya bisa berenang. Dengan mengontraksikan dan melepaskan otot-ototnya, mereka mendorong diri mereka ke dalam air.

Ubur-ubur memiliki siklus hidup lengkap yang mencakup lima langkah, dimulai dengan telur yang telah dibuahi dan diakhiri dengan ubur-ubur dewasa, yang dikenal sebagai medusa. Sebagian besar ubur-ubur berwarna bening, tetapi beberapa jenis ubur-ubur berwarna cerah — dan beberapa bercahaya. ***

Ikuti tulisan menarik Slamet Samsoerizal lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu