Seorang pengembara yang mencoba mengekspresikan diri lewat tulisan

Adam Diciptakan sebagai Manusia Modern

Selasa, 15 Agustus 2023 11:03 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Adam merupakan spesies sapiens dalam arti sebenarnya, bukan hanya memiliki kecerdasan akal yang membedakan dirinya dengan makhluk lain, juga Adam memiliki kecerdasan spiritual yang dalam berbagai kisah di kitab suci digambarkan sebagai seorang utusan Tuhan (Rasul Allah).

Generasi ke generasi terus beralih dan sangat dimungkinkan generasi hari ini berbeda dengan generasi yang lalu, demikian pun Adam sebagai spesies Homo maka sangat dimungkinkan berbeda dari spesies Homo lain sebelumnya karena ada perubahan yang sedikit demi sedikit membentuk karakter, kepribadian dan kemudian tidak menutup kemungkinan merubah morfologi dari seorang Hominid.

Perubahan warna kulit, bentuk muka, mata, hidung, rambut dan lainnya, terus berlaku selama ratusan bahkan ribuan tahun lamanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Adam merupakan sosok manusia yang sangat berbeda dengan manusia lain sebelumnya.

Adam merupakan spesies sapiens dalam arti sebenarnya, bukan hanya memiliki kecerdasan akal yang membedakan dirinya dengan makhluk lain, juga Adam memiliki kecerdasan spiritual yang dalam berbagai kisah di kitab suci digambarkan sebagai seorang utusan Tuhan (Rasul Allah).

Para ilmuwan meyakini bahwa Adam hidup di era revolusi pertanian yakni sekitar 6000 tahun sebelum Masehi.

Era revolusi pertanian ditandai dengan kehidupan menetap dalam satu komunitas masyarakat, bercocok tanam dan awal mula dijinakkannya berbagai hewan ternak seperti sapi, kambing, kuda dan babi.

Kehidupan yang harmonis dengan orang tua sebagai kepala suku dari anak-cucu keturunannya.

Zaman Adam termasuk zaman kemajuan, interaksi sosial sudah biasa terjadi. 6000 tahun sebelum Masehi adalah masa manusia modern berperan.

Kemampuan kecerdasan manusia modern (Homo sapiens) bisa juga dipengaruhi oleh besarnya volume otak mereka seberat 1000 cc lebih atau 2 persen dari berat badan keseluruhan.

Para ahli berpendapat tidak mesti berat ringannya volume otak seseorang menunjukkan kecerdasan.

Namun penelitian menunjukkan bahwa para pria memiliki IQ lebih tinggi 3, 63 poin dari seorang wanita.

Manusia Modern

Manusia modern memiliki sejumlah ciri yang membedakan mereka dari spesies manusia yang lebih awal. Berikut adalah beberapa ciri khas manusia modern:

1. Kemampuan Bicara dan Bahasa: Manusia modern memiliki kemampuan untuk berbicara dan menggunakan bahasa secara kompleks untuk berkomunikasi. Kemampuan ini memungkinkan mereka untuk menyampaikan gagasan, berbagi pengetahuan, dan mengembangkan budaya secara lebih mendalam.

2. Penggunaan Alat dan Teknologi: Manusia modern mengembangkan alat-alat dan teknologi yang semakin kompleks. Mereka tidak hanya menggunakan alat untuk bertahan hidup, tetapi juga untuk menciptakan inovasi, membangun masyarakat, dan mengubah lingkungan.

3. Budaya dan Sistem Sosial: Manusia modern memiliki budaya yang sangat beragam, mencakup segala hal dari seni dan musik hingga norma-norma sosial dan agama. Mereka membentuk kelompok sosial yang kompleks dengan sistem nilai dan struktur hierarki.

4. Pemikiran Abstrak dan Berpikir Kritis: Manusia modern memiliki kemampuan untuk berpikir secara abstrak, merenung tentang konsep-konsep kompleks, dan menggunakan berpikir kritis dalam pemecahan masalah.

5. Evolution of Learning: Manusia modern memiliki kemampuan untuk belajar dari pengalaman dan mentransfer pengetahuan dari generasi ke generasi. Ini memungkinkan perubahan budaya dan teknologi yang cepat.

6. Adaptasi Lingkungan: Manusia modern dapat beradaptasi dengan berbagai lingkungan, baik itu gurun, hutan, kutub, maupun lingkungan perkotaan.

7. Kreativitas dan Inovasi: Manusia modern memiliki kemampuan untuk berkreasi dan berinovasi dalam berbagai bidang, termasuk seni, sains, teknologi, dan industri.

Semua ciri ini merupakan hasil dari evolusi jutaan tahun yang mengarah pada perkembangan dan adaptasi manusia modern

Adam dan Bukti Keberadaannya

Secara empirik ataupun ilmu pengetahuan Adam tidak dapat atau belum dapat dibuktikan keberadaannya akan tetapi dalam kisah-kisah agama dan kepercayaan Adam menempati porsinya tersendiri sebagai manusia pertama.

Diksi manusia pertama yang melekat kepada Adam masih ambigu atau bersayap, artinya apakah Adam benar-benar manusia pertama yang diciptakan oleh Sang Pencipta, kemudian darinya turun-temurunlah anak-cucu manusia atau Adam sebagai manusia pertama utusan Tuhan di muka bumi ini serta menjadi wakil Tuhan atau Khalifah untuk mengawali Era manusia yang berada karena dalam berbagai macam kisah agama baik yang tertera dalam versi Yahudi Kristen maupun Islam ada merupakan utusan Tuhan dan seseorang yang memiliki pengetahuan yang diajarkan oleh Tuhan secara langsung sehingga dapat dimungkinkan darinyalah berbagai macam sumber pengetahuan itu dimulai.

Ilmu pengetahuan berusaha untuk memahami dan menjelaskan dunia berdasarkan bukti empiris yang dapat diobservasi, diuji, dan direplikasi. Sementara untuk saat ini keberadaan Adam belum tersentuh domain tersebut.

Oleh karena itu, secara umum, ilmu pengetahuan lebih mampu untuk memahami peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah manusia mulai mencatat catatan tertulis dan memiliki metode penelitian yang lebih sistematis. Hal ini biasanya dimulai sekitar awal sejarah tertulis dan perkembangan masyarakat yang lebih maju.

Pada sekitar 3000 SM, beberapa masyarakat seperti Mesir Kuno, Sumeria, dan China telah mulai mencatat catatan tertulis tentang peristiwa, hukum, dan pengetahuan. Ini adalah titik awal di mana ilmu pengetahuan mulai melibatkan metode penelitian, observasi, dan dokumentasi yang lebih terstruktur.

Seiring berjalannya waktu, perkembangan metode ilmiah yang lebih maju dan teknologi observasi semakin memungkinkan kita untuk memahami dan memeriksa peristiwa masa lalu dengan lebih baik. Oleh karena itu, dalam sejarah manusia, semakin maju masyarakat dan teknologi, semakin banyak kita dapat menerapkan metode ilmiah untuk memahami peristiwa masa lalu dengan lebih mendalam.

 

 

Bagikan Artikel Ini
img-content
Dudi Safari

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler