x

Iklan

Yafet Ronaldies

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 9 Agustus 2022

Sabtu, 19 Agustus 2023 13:34 WIB

Keaktifan Golongan Muda di Momen Kemerdekaan

Grecepnya golongan muda tahun 1945, harus menjadi tolak ukur dalam milenial dan generasi Z dalam membuat bangsa kita melaju untuk Indonesia maju

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Tepatnya 17 Agustus seluruh bangsa Indonesia merayakan sukacita dalam memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia, entah itu warga negara Indonesia yang ada di dalam negeri maupun yang di luar negeri. Yang di mana tema tahun 2023 ini adalah “Terus Melaju Untuk Indonesia Maju”. Tentu saja ini optimisme Presiden Jokowi dalam melaju secara global, demi untuk membawa bangsa ini maju dan di pandang lebih dengan negara-negara lain.
Penulis akan sedikit menguraikan bagaimana para golongan muda merancang dan dengan cepat membantu dalam mempersiapkan kemerdekaan Republik Indonesia kala waktu itu 1945. Semalam sebelum detik-detik Proklamasi di bacakan oleh Presiden Pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno, para golongan muda melihat kesempatan bahwa Indonesia bisa merdeka kala itu. Di mana ada kekosongan, dikarenakan telah terjadi perang Asia-Pasifik secara besar-besaran antara Jepang dan Amerika. Oleh karena itu golongan muda melihat hal ini , segera menculik Soekarno dan Moh. Hatta ke Rengasdengklok. Demi untuk melegalkan Kemerdekaan Indonesia. Pada 16 Agustus 1945, di malam harinya para golongan muda, melakukan rapat dadakan bersama bung Karno dan bung Hatta. Para Golongan muda itu antara lain, ada Chaerul Saleh, Wikana, Soekarni, Yusuf Kunto, Sudiro, BM Diah dan Sayuti Melik seorang yang mengetik teks proklamasi tersebut.
Hingga perbesok hari Jumat 17 Agustus 1945, tepat jam 10 WIB, Proklamasi kemerdekaan Indonesia dibacakan di hadapan para pemimpin nasionalis. Ada yang menarik disini, ada dua orang fotografer kakak-beradik yang memotret moment proklamasi mereka adalah, Alex Mendur dan Frans Mendur atau dikenal dengan Mendur bersaudara. Berkat mereka, hingga saat ini rakyat Indonesia dapat melihat saksi bisu hari paling penting untuk bangsa ini. Namun, usai mengabaikan momen proklamasi, Mendur bersaudara diburu tentara Jepang..
Ada seorang penyiar kala itu yang bekerja di salah satu radio milik Jepang namanya Hoso Kyoku. Seorang itu bernama Yusuf Ronodipuro. Dialah salah satu sosok pahlawan belakang layar, yang menyiarkan kabar tentang kemerdekaan Republik Indonesia kala itu, dengan keberaniannya berita tentang kemerdekaan Indonesia tersiar ke beberapa pulau kala itu. Tapi Yusuf di dapati dan di siksa oleh para tentara Jepang, karena perbuatannya.
Setelah selesai membacakan teks proklamasi tersebut, teks itu kembali di dapatkan oleh BM Diah di tempat sampah. Teks asli proklamasi kemerdekaan disimpan selama 49 tahun lalu diserahkan pada pemerintah Orde Baru pada 29 Mei 1992.
Menariknya disini, para kaum golongan muda dengan sangat aktif dalam menggaungkan kemerdekaan Indonesia waktu itu.
Lantas bagaimana kaum muda saat ini? Teruntuk pada milenial dan generasi Z, dalam melanjutkan kerja-kerja untuk menopang Indonesia semakin maju? Tentu saja banyak cara yang bisa dilakukan. 
Menjaga citra bangsa Republik Indonesia saat ini, menjadi tongkat estafet anak muda, dalam melanjutkan roh kepemimpinan bangsa ini. Kita sekarang bisa menopang untuk membuat bangsa kita  dan bersaing di kanca internasional, dengan cara membuat sebuah karya, baik itu secara individu maupun secara tim. Alangkah lebih baiknya, ketika hal itu dilakukan secara tim agar memudahkan dalam mencapainya. Perlu sinergitas dan kerjasama yang kompleks, serta segala egoisme harus di buang jauh-jauh. Agar bangsa ini bisa bersaing dengan negara-negara lainnya.
Konsep dan cara kerja para golongan muda waktu 1945, bisa dijadikan sebuah pelajaran yang menarik. Yakni, dengan konsep dan tindakan yang cepat mereka bisa melakukan sesuatu hal yang besar. Akan tetapi siap juga menerima resiko yang bakalan terjadi, atas konsep dan tindakan yang dilakukan.

 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ikuti tulisan menarik Yafet Ronaldies lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan