x

Iklan

PMM Kali Paron

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 23 Agustus 2023

Sabtu, 26 Agustus 2023 12:04 WIB

Pentingnya Taman Baca Masyarakat, Mahasiswa PMM Universitas Muhammadiyah Malang Lakukan Revitalisasi Saung Literasi

Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) baik secara perorangan ataupun kelompok yang bertujuan untuk memberikan manfaat secara nyata kepada masyarakat yang sesuai dengan peraturan yang berlaku di UMM dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai bentuk Darma Pengabdian kepada Masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa. Bentuk dari kegiatan PMM tersebut antara lain berupa pembuatan, pendampingan, penyuluhan, aplikasi, desain, serta pelatihan teknologi tepat guna. Oleh sebab itu, kegiatan PMM ini dapat dilakukan oleh kelompok yang terdiri dalam satu program studi yang sama ataupun lintas program studi. Kegiatan PMM sendiri memiliki dua bentuk kegiatan yaitu Proyek dan Edukasi. Kegiatan Proyek merupakan kreativitas, inovasi, dan ide yang dapat memberikan manfaat kepada Masyarakat. Sedangkan kegiatan Edukasi merupakan kegiatan untuk memberikan dan meningkatkan kompetensi, pemahaman, pengetahuan, keterampilan, serta sikap dan kepribadian. Kedua kegiatan PMM tersebut dapat dilakukan secara perseorangan ataupun kelompok.

Kelompok mahasiswa UMM yang tergabung dalam kelompok 13 gelombang 3 PMM tahun 2023 ini terdiri atas lima anggota, yaitu Muh. Ikmal Khoirun Nizam (Hubungan Internasional), Lutfia Anggraeni (Hubungan Internasional), Eldika Belisa Putri (Hubungan Internasional), Akbar Syaifullah (Hubungan Internasional), dan Muhammad Iqbal Fajar S. (Teknik Informatika), dengan Dosen Pembimbing Lapang (DPL) Bapak Awan Setia Dharmawan, S.Sos., M.Si.

Kegiatan PMM kali ini kami laksanakan di salah satu taman baca masyarakat, yaitu Taman Baca dan Bermain Kali Paron yang berlokasi di Desa Tegalgondo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur yang bertemakan “Revitalisasi Saung Literasi Taman Baca dan Bermain Kali Paron”. Seperti tema yang kami usung, kegiatan revitalisasi atau perbaikan saung literasi tersebut kami lakukan atas dasar kepedulian kami sebagai mahasiswa yang merupakan “Agent of Change” terhadap masyarakat, khususnya bagi masyarakat Desa Tegalgondo. Kami melihat bahwa saung literasi yang menjadi tempat atau sarana untuk membaca buku dan belajar bersama bagi anak-anak ataupun masyarakat sekitar sudah mulai rusak dan tidak terawat. Seperti banyaknya dinding saung bambu yang rusak, tanaman-tanaman yang sudah mulai layu dan kering, serta fasilitas bermain anak-anak seperti ayunan dan perosotan dengan cat yang sudah mulai pudar bahkan mengelupas. Melihat hal tersebut maka kami para mahasiswa merasa tergerak untuk dapat melakukan program kerja kami di taman baca tersebut dengan tujuan memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kegitan ini tentu saja memerlukan izin dari pejabat desa dan juga saran beserta masukan dari warga sekitar Taman Baca dan Bermain Kali Paron. Sehingga hal pertama yang kami lakukan adalah dengan mengurus perizinan terkait dengan pelaksanaan PMM kelompok kami di desa tersebut dengn mendatangi Kantor Kepala Desa Tegalgondo. Di sana kami menemui Ibu Sanik Darmawati selaku Sekretaris Desa Tegalgondo serta penanggung jawab dari Taman Baca dan Bermain Kali Paron tersebut. Dalam perizinan tersebut kami melakukan koordinasi dengan Bu Sanik terkait dengan program kerja yang akan kami laksanakan selama kegiatan PMM ini berlangsung yaitu selama 30 hari kedepan terhitung dari tanggal 17 Juli – 15 Agustus 2023.

Dalam mewujudkan program kerja kami, yaitu revitalisasi atau perbaikan saung literasi di taman baca tersebut, maka hal pertama yang kelompok kami lakukan adalah dengan cara membongkar bagian-bagian dari saung literasi yang sudah mulai rusak dan butuh perbaikan seperti pada bagian dinding saung. Setelah itu kami mulai menyiapkan bahan-bahan yang akan kami gunakan seperti bambu, paku, palu, meteran, dan gergaji. Sebelum memotong anyaman bambu, kelompok kami mengukur bambu atau gedek sesuai dengan panjang saung yang dibutuhkan sehingga tidak akan ada yang terbuang secara percuma. Pengukuran kedua tersebut kami lakukan dengan cara memberi garis pada anyaman bambu sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan. Setelah itu kelompok kami mulai memotong-motong bambu atau gedeg tersebut dan memulai untuk melakukan revitalisasi saung literasi secara gotong royong. Selain melakukan revitalisasi terhadap dinding saung, kelompok kami juga melakukan revitalisasi pada bambu yang digunakan sebagai penyangga atap saung yang sudah mulai rapuh dan patah. Hal pertama yang kami lakukan adalah dengan cara memotong sebongkah bambu sesuai dengan panjang yang diperlukan, yaitu sesuai dengan panjang dari atap saung literasi tersebut. Alasan kami melakukan perbaikan terhadap atap dari saung tersebut adalah demi kenyamanan serta memberikan rasa aman bagi masyarakat yang ingin melakukan kegiatan literasi ataupun belajar bersama di taman baca tersebut. Jika tidak diperbaiki maka dikhawatirkan atap saung dapat roboh dan membahayakan anak-anak ataupun masyarakat yang melakukan kegiatan di taman baca tersebut. Mengingat saung literasi tersebut merupakan salah satu fasilitas yang cukup penting dan vital bagi keberlangsungan dari Taman Baca dan Bermain Kali Paron. Di mana dalam saung literasi tersebut berisikan beragam buku-buku bacaan mulai dari buku pendidikan, pengetahuan, majalah sampai dengan komik yang dapat dibaca dan memberikan tambahan pengetahuan bagi anak-anak dan masyarakat diluar lingkungan pendidikan atau sekolah. 

Revitalisasi tersebut kami lanjutkan dengan mengecat tiang bambu yang menyangga saung dan juga melakukan pernis terhadap dinding saung yang terbuat dari gedeg bambu. Untuk tiang penyangga saung sendiri kami cat dengan warna yang sesuai dengan aslinya yaitu coklat tua, sedangkan dinding yang terbuat dari gedeg bambu kami pernis dengan warna yang sesuai pula. Alasan kami melakukan pengecatan dan pernis tersebut karena kami melohat bahwa bambu penyangga saung tersebut warnanya sudah mulai usang dan terdapat banyak coretan-coretan yang menjadikan saung literasi tersebut terlihat kumuh dan kurang terawat. Sedangkan alasan kami melakukan pernis terhadap dinding gedeg bambu tersebut agar dinding-dinding saung yang baru saja kami lakukan revitalisasi terlihat lebih indah dan menarik.

Kemudian kami juga melakukan pemeliharaan lingkungan taman baca dengan cara gotong royong membersihkan serta menata kembali lingkungan taman baca tersebut, seperti dengan menyapu halaman yang sudah mulai kotor dan dipenuhi oleh daun-daun kering yang gugur, menyirami tanaman, serta membersihkan atap saung literasi yang dipenuhi dengan daun-daun kering yang berguguran dan mulai menumpuk agar terlihat lebih bersih dan terawat. Selain itu kami juga merapikan dan menata kembali buku-buku bacaan yang mulai berantakan dan tidak tertata dengan rapi di rak buku yang terdapat di dalam saung literasi tersebut. Dengan menata kembali buku-buku bacaan dalam saung, menyirami tanaman, membersihkan atap saung, melakukan pengecatan saung, serta menyapu halaman, maka lingkungan taman baca tersebut akan terlihat lebih rapi dan indah. Selain melakukan revitalisasi terhadap saung literasi tersebut, kami juga menambahkan beberapa fasilitas pendukung di taman baca tersebut seperti sapu, gembor, tempat sampah, lampu saung, serta beberapa tanaman hias. Kami juga melakukan kegiatan pengecatan terhadap fasilitas bermain yang berada di taman baca tersebut seperti pada ayunan dan perosotan agar terlihat lebih indah. Alasan kelompok kami melakukan pemeliharaan lingkungan dengan cara merapikan, mengecat, dan membersihkan lingkungan di sekitar Taman Baca dan Bermain Kali Paron adalah karena hal tersebut merupakan salah satu faktor penting yang turut mendukung program kerja utama dari kelompok kami yaitu revitalisasi saung literasi Taman Baca dan Bermain Kali Paron.

Pada akhirnya program kerja revitalisasi saung Taman Baca dan Bermain Kali Paron yang kami usung dalam program PMM selama kurang lebih satu bulan tersebut dapat terlaksana dengan baik dengan keadaan lingkungan taman baca yang kini kembali terlihat rapi, indah, dan terawat. Ibu Sanik selaku Sekretaris Desa Tegalgondo mengungkapkan kebahagiaannya dengan mengatakan bahwa beliau merasa bangga dan merasa sangat terbantu dengan adanya PMM oleh mahasiswa UMM di desa tersebut dan berharap bahwa program kerja tersebut mampu memberikan dampak yang positif bagi keberlangsungan taman baca dan tentunya mampu menarik minat dari masyarakat sekitar untuk dapat melakukan kegiatan literasi dan belajar di Taman Baca dan Bermain Kali Paron. Kami juga berharap bahwa kegiatan PMM yang kami lakukan selama 1 bulan di Desa Tegalgondo tersebut, khususnya di Taman Baca dan Bermain Kali Paron dapat memberikan efek yang berkelanjutan serta memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat sekitar agar dapat melaksanakan kegiatan literasi ataupun belajar bersama dengan rasa aman dan nyaman

 

 

Ikuti tulisan menarik PMM Kali Paron lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler