x

Jokowi

Iklan

Indŕato Sumantoro

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 12 Juli 2020

Jumat, 1 September 2023 07:09 WIB

Kapankah Pak Jokowi Masih Mau Bicara Lagi Mengenai Masalah Hilirisasi Aspal Buton?

Apabila ada kritik mengenai masalah hilirisasi nikel, pak Jokowi selalu menanggapi dengan segera. Mohon kiranya pak Jokowi menanggapi kritik mengenai masalah hilirisasi aspal Buton ini dengan segera juga.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Berita yang paling banyak dibicarakan orang adalah mengenai masalah hilirisasi nikel. Mengutip berita dari cnbcindonesia.com tanggal 13 Agustus 2023, dengan judul: “ Jokowi Vs Faisal Basri Soal Hilirisasi Nikel, Siapa Benar?”, memberitakan bahwa kebijakan Presiden Joko Widodo untuk menerapkan hilirisasi mineral nyatanya mendapatkan antitesa di dalam negeri. Antitesa ini diungkapkan ekonom senior, Faisal Basri.

Hal ini berawal dari kritikan Faisal Basri terhadap kebijakan hilirisasi nikel yang dinilainya hanya menguntungkan industrialisasi China. Apalagi kalau hilirisasi yang dilakukan baru sebatas produk Nickel Pig Iron (NPI) dan fero nikel.

Di sisi lain, pak Jokowi menyebutkan bahwa hilirisasi nikel justru telah membawa keuntungan besar bagi Indonesia. Menurut Presiden, dengan meningkatnya nilai ekspor nikel hasil hilirisasi, maka penerimaan negara dari pajak akan lebih besar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hampir setiap hari, selalu saja ada berita-berita baru mengenai masalah hilirisasi nikel. Berita terakhir pada tanggal 31 Augustus 2023, cnbcindonesia.com memberitakan dengan judul: “Heboh RI Impor Nikel dari Filipina, Menteri ESDM Buka Suara”. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif buka suara perihal adanya perusahaan Smelter asal Indonesia yang melakukan kegiatan impor bijih nikel dari luar negeri. Terutama nikel yang berasal dari Filipina.

Berita-berita viral mengenai masalah hilirisasi nikel yang hampir setiap hari ada di Media-media massa, telah membuat hilirisasi aspal Buton merasa iri dan cemburu. Lho kok pak Jokowi sudah hampir 1 tahun ini tidak pernah lagi menanggapi dan menyinggung masalah hilirisasi aspal Buton lagi? Apakah hilirisasi aspal Buton sudah terwujud, sehingga masalah hilirisasi aspal Buton dianggap sudah selesai? Justru karena hilirisasi aspal Buton sampai saat ini masih belum juga kunjung terwujud di akhir masa pemerintahan pak Jokowi, maka rakyat bertanya-tanya dengan antusias: “Kapankah pak Jokowi masih mau bicara lagi mengenai masalah hilirisasi aspal Buton?”.

Mungkin pak Jokowi sudah lupa bahwa pada tanggal 27 September 2022 yang lalu, pak Jokowi sudah pernah datang berkunjung ke pulau Buton, Sulawesi Tenggara. Pak Jokowi sudah memutuskan Indonesia akan stop impor aspal pada tahun 2024. Dan setelah itu tidak ada ucapan sepatah katapun lagi dari pak Jokowi mengenai tindaklanjut dan apa rencana ke depan dari keputusan pak Jokowi tersebut. Apakah keputusan ini akan benar-benar dilaksanakan? Karena tahun 2024 itu tinggal beberapa bulan lagi. Dan kalau memang betul akan benar-benar dilaksanakan, apa rencana mitigasi dan langkah-langkah konkrit persiapan-persiapan yang sudah dilakukan? Rakyat berhak tahu apa rencana pak Jokowi selanjutnya sehubungan dengan masalah hilirisasi aspal Buton ini.

Apabila pak Jokowi selama ini diam saja. Dan semua para menteri juga diam saja. Lalu siapakah yang akan mau menjelaskan kepada rakyat mengenai hilirisasi aspal Buton akan dibawa kemana? Kalau ada kritik mengenai masalah hilirisasi nikel, pemerintah langsung menanggapi dengan cepat dan sigap. Tetapi kalau ada kritik mengenai masalah hilirisasi aspal Buton, pemerintah tidak pernah mau menanggapinya. Alangkah tidak adilnya perlakukan pemerintah terhadap hilirisasi aspal Buton. Dengan demikian rakyat menjadi curiga. Apakah mungkin mewujudkan hilirisasi aspal Buton itu selalu dan sengaja ditunda-tunda dan diulur-ulur waktunya agar impor aspal bisa berjalan terus-menerus dengan mulus? Meskipun harga aspal impor sekarang sudah naik dua kali lipat, tetapi kita masih tetap mau membeli terus. Apakah maknanya, semakin mahal harga aspal impor akan semakin bagus?

Kritik perlu dilakukan demi kebaikan Indonesia. Apakah pak Jokowi masih ingat? Ketika pak Jokowi berkunjung ke pulau Buton pada tahun yang lalu, pak Jokowi sudah pernah bertanya: ”Ada tambang aspal, RI kok malah impor?”. Kalau pak Jokowi merasa heran mengapa Indonesia sampai saat ini masih impor aspal, ketahuilah bahwa rakyat merasa lebih heran lagi. Lho kok pak Jokowi sebagai Presiden RI tidak tahu?. Apakah tidak ada menteri pak Jokowi yang telah memberi tahu kepada pak Jokowi bahwa Indonesia sudah mengimpor aspal selama 43 tahun lebih. Dan itu sejatinya sudah sangat keterlaluan. Sekarang rakyat menuntut tindaklanjut pak Jokowi untuk segera dan secepatnya mewujudkan hilirisasi aspal Buton guna mengsubstitusi aspal impor.

Semakin pak Jokowi diam saja, dan tidak mau menanggapi kritik-kritik ini, rakyat akan semakin merasa penasaran. Apa sejatinya yang pak Jokowi mau? Kalau pak Jokowi tidak mau mewujudkan hilirisasi aspal Buton, silahkan katakan saja. Kejujuran itulah yang ingin rakyat dengar. Rakyat tidak akan merasa benci dan marah. Tetapi rakyat justru malah akan senang dan menghargai, kalau pak Jokowi mau berbicara terbuka. Jujur adalah salah satu dari sifat seorang satria. Memang sejatinya bicara jujur itu awalnya pahit, tetapi akhirnya manis.

Pemerintahan pak Jokowi, 1 tahun lagi akan berakhir. Rakyat sangat mengharapkan, apa yang sudah pak Jokowi mulai, mohon seyogyanya pak Jokowi mampu mengakhirinya secara tuntas. Itu adalah tugas, kewajiban, dan tanggung jawab pak Jokowi sebagai seorang Presiden Republik Indonesia. Meninggalkan suatu pekerjaan yang belum selesai atau mangkrak, kemudian menyerahkan pekerjaan tersebut kepada presiden baru, pengganti pak Jokowi, itu adalah sebuah tindakan pengecut. Karena pak Jokowi tidak mau bertanggung jawab mengenai apa yang sudah pernah dimulainya. Padahal kalau pak Jokowi secara jujur mau, pak Jokowi pasti bisa.

Pak Jokowi sudah memutuskan Indonesia akan stop impor aspal pada tahun 2024. Apakah benar pak Jokowi sudah pernah membuat keputusan yang berani ini? Kalau memang benar, apakah pak Jokowi tidak merasa heran? Mengapa tidak ada satupun importir aspal yang melakukan protes, karena merasa berkeberatan? Bukankah dengan adanya kebijakan presiden untuk stop impor aspal pada tahun 2024 ini akan berdampak banyaknya perusahaan-perusahaan importir aspal yang akan bangkrut? Tetapi anehnya, tidak ada satupun aksi unjuk rasa mengenai kebijakan presiden ini? Apakah mungkin para importir aspal ini tidak merasa bahwa keputusan pak Jokowi untuk Indonesia stop impor aspal pada tahun 2024 merupakan sebuah ancaman?.

Apabila ada kritik mengenai masalah hilirisasi nikel, pak Jokowi selalu menanggapi dengan segera. Mohon kiranya pak Jokowi menanggapi kritik mengenai masalah hilirisasi aspal Buton ini dengan segera juga. Karena rakyat sedang menantikan tanggapan pak Jokowi dengan hati yang was-was, gelisah, dan sudah tidak sabar. Kapankah sejatinya pak Jokowi masih mau bicara lagi  mengenai masalah hilirisasi aspal Buton?

Ikuti tulisan menarik Indŕato Sumantoro lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu