x

Jokowi

Iklan

Indŕato Sumantoro

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 12 Juli 2020

Sabtu, 2 September 2023 17:16 WIB

Pak Jokowi, Aspal Buton Mau Dibawa Kemana?

Tetapi sekarang masalah utamanya adalah apakah pak Jokowi paham mengenai apa akar masalah aspal Buton? Dan aspal Buton ini mau pak Jokowi bawa kemana? Kalau pak Jokowi tahu, mohon untuk menjelaskannya panjang lebar kepada rakyat!.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Tahun depan pak Jokowi akan mengakhiri masa jabatannya sebagai Presiden Republik Indonesia. Mirisnya, hilirisasi aspal Buton masih belum terwujud. Rakyat bertanya: “Pak Jokowi, aspal Buton mau dibawa kemana?”. Rakyat ingin tahu, apa rencana dan strategi pak Jokowi untuk mewujudkan hilirisasi aspal Buton? Pada tahun 2022 yang lalu, pak Jokowi sudah memutuskan Indonesia akan stop impor aspal pada tahun 2024. Apakah kebijakan berani pak Jokowi ini merupakan strategi jitu untuk mewujudkan hilirisasi aspal Buton?

Nah, masalah ini yang harus pak Jokowi jelaskan kepada rakyat. Apakah ada kaitannya antara kebijakan stop impor aspal pada tahun 2024, dengan upaya untuk mewujudkan hilirisasi aspal Buton, dan situasi akan berakhirnya masa jabatan pak Jokowi sebagai Presiden Republik Indonesia? Kesimpulan yang paling gampang ditarik adalah setelah tahun 2024, pak Jokowi sudah tidak memiliki kekuasaan apa-apa lagi. Sehingga kalau pak Jokowi mau stop impor aspal, maka pak Jokowi harus melaksanakannya pada tahun 2024. Dan kelihatannya tidak ada alasan-alasan lain yang bisa diterima oleh akal sehat.

Analisa yang paling masuk akal mengapa pak Jokowi telah memutuskan Indonesia akan stop impor aspal pada tahun 2024 adalah untuk menarik perhatian dan minat dari para Investor agar segera mau berinvestasi di bidang industri hilirisasi aspal Buton. Karena sejatinya ada potensi bisnis yang sangat menggiurkan dan menguntungkan. Indonesia impor aspal sejumlah 1,2 juta ton per tahun yang harus digantikan dengan aspal Buton ekstraksi. Ini merupakan kesempatan dan  peluang bisnis yang sangat luar biasa menarik sekali. Apalagi deposit aspal alam di pulau Buton jumlahnya sangat melimpah ruah, sehingga akan dapat diproduksi selama 100 tahun lebih.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dengan asumsi harga aspal impor sekarang adalah sebesar Rp 15.000 per kilogram, maka harga 1,2 juta ton adalah sebesar Rp 18 triliun. Jadi peluang bisnis aspal Buton ini sangat menggiurkan. Sejumlah Rp 18 triliun per tahun. Tetapi mengapa setelah 1 tahun sejak pak Jokowi mengundang para Investor untuk mau berinvestasi di bidang hilirisasi aspal Buton, tetapi mirisnya, tidak ada satupun Investor yang berminat?. Mengapa? Rasanya ada sesuatu yang aneh. Mengapa para Investor tidak tertarik sedikitpun dengan bisnis aspal Buton ini? Pasti ada sesuatu yang salah dengan strategi pak Jokowi.

Kalau ada yang salah, pasti ada yang benar. Jadi bagaimana seharusnya strategi bisnis aspal Buton yang benar? Pertama-tama, kita harus tahu apa kebijakan pemerintah mengenai masa depan aspal Buton. Aspal Buton mau dibawa kemana? Kalau pemerintah sudah memutuskan bahwa aspal Buton wajib digunakan untuk mengsubstitusi aspal impor, maka harus segera dibuatkan Undang-undangnya secara resmi. Selama ini pak Jokowi hanya berpidato di depan umum saja. Para Investor pasti merasa bingung, dan bertanya-tanya: “Ini pernyataan pak Jokowi sebagai pribadi, atau sebagai seorang Presiden? Apakah tujuannya untuk mengajak, menghimbau, atau sekedar informasi biasa?. Kalau pernyataannya itu diucapkannya sebagai seorang Presiden, seharusnya pernyataan tersebut harus tertulis dalam bentuk sebuah Instruksi Presiden, Keputusan Preside, atau Undang-undang. Sehingga kepastian hukumnya akan dijamin oleh negara.

Apabila sudah ada Undang-undang yang menyatakan bahwa aspal impor wajib untuk digantikan dengan aspal Buton, maka langkah berikutnya adalah pak Jokowi wajib menugaskan kepada PT Pertamina sebagai sebuah perusahaan BUMN, untuk mengelola dan memproduksi aspal Buton ekstraksi guna mengsubstitusi aspal impor. Para Investor sekarang sudah mulai lega, melirik, dan tertarik, untuk mau berinvestasi di bidang industri hilirisasi aspal Buton. Karena Undang-undang untuk mengsubstitusi aspal impor dengan aspal Buton sudah ada dan jelas maksudnya. Dan pak Jokowi sendiri sudah menugaskan kepada PT Pertamina untuk mengembangkan bisnis aspal Buton. Hal ini berarti, para Investor sudah merasa yakin dan percaya bahwa pak Jokowi ini serius, dan tidak sedang main-main dengan instruksinya untuk mengsubstitusi aspal impor dengan aspal Buton.

Apabila PT Pertamina sudah mulai memproduksi aspal Buton ekstraksi untuk mengsubstitusi aspal impor, maka strategi berikutnya adalah pajak impor aspal wajib dinaikkan. Dengan demikian, para konsumen aspal akan lebih memilih untuk menggunakan aspal Buton ekstraksi, karena selain harganya jauh lebih murah, kualitasnya juga lebih unggul. Sejatinya, cepat atau lambat, lama-kelamaan impor aspalpun akan semakin berkurang dengan semakin meningkatnya jumlah produksi aspal Buton ekstraksi. Dengan demikian, pemerintah sudah tidak perlu repot-repot lagi untuk mengambil kebijakan akan stop impor aspal. Karena aspal impor sudah tidak dibutuhkan lagi, apabila aspal Buton sudah mampu memenuhi kebutuhan aspal nasional.

Sejatinya, strategi bisnis aspal Buton ini merupakan strategi yang biasa dan sederhana. Tidak ada yang aneh-aneh, atau luar biasa. Tetapi mengapa tidak pernah terpikirkan oleh pak Jokowi, para menterinya, dan para staf ahlinya? Mereka berpikir, kalau impor aspal distop, maka secara otomatis pasar akan merepons, dan memanfaatkan peluang bisnis ini. Dan aspal Buton akan menggantikan aspal impor. Tetapi mereka lupa, bahwa supaya aspal Buton mampu mengsubstitusi aspal impor, maka industri hilirisasi aspal Buton pertama-tama harus diwujudkan terlebih dahulu. Suatu kebijakan seyogyanya harus ada langkah-langkah prosesnya terlebih dahulu. Dan tidak bisa ujug-ujug segala sesuatunya langsung berubah, dan ada hasilnya.

Pemerintahan pak Jokowi tinggal 1 tahun lagi. Apakah pak Jokowi masih sempat membuat Undang-undang untuk mewajibkan aspal Buton menggantikan aspal impor? Kemudian, apakah pak Jokowi masih sempat untuk menugaskan PT Pertamina guna mengelola dan mewujudkan industri hilirisasi aspal Buton? Rasanya tidak ada sesuatu yang tidak mungkin, dan sulit untuk dilaksanakan pak Jokowi. Tetapi sekarang masalah utamanya adalah apakah pak Jokowi paham mengenai apa akar masalah aspal Buton? Dan aspal Buton ini mau pak Jokowi bawa kemana? Kalau pak Jokowi tahu, mohon untuk menjelaskannya panjang lebar kepada rakyat!.

Ikuti tulisan menarik Indŕato Sumantoro lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu