x

Jika butuh tenda camping di Nagekeo

Iklan

Diah Simangunsong

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 7 April 2023

Senin, 4 September 2023 15:19 WIB

Menikmati Pagi di Watu Mitong, Riung

Bagaimana indahnya berburu matahari terbit di Watu Mitong, Riung, NTT.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Sejak kemarin sore, kami sudah sampai di Watu Mitong, salah satu tempat wisata di Roung, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur. Panorama langsung menghadap ke lautan biru, 17 pulau bersusun rapi eksotis yang mengagumkan. Rumput kuning kecoklatan menambah indahnya tempat ini untuk dipandangi.

Dari Mbay ke Watu Mitong sekitar 1-1,5 jam, motor melaju dengan kecepatan yang normal, melewati hutan, jalanan berkelok, sedikit menghindar dari jalanan berlubang tidak panjang mungkin hanya 2km, selebihnya mulus. Tapi harus tetap hati-hati karena jalanan menurun menanjak dan berkelok.

Watu Mitong itu letaknya diatas bukit, jadi kami parkir motor dibawah. Motor disimpan dibalik rumput agar tidak terlalu mencolok dari arah jalan, bukan tidak aman tapi kami hanya menjaga saja.

Kami bangun tenda pas diatas bukit. Disini lah kami bisa melihat banyak keajaiban yang terjadi.
Mulai dari matahari tenggelam disore hari, terlihat jelas dari atas Watu Mitong, kemudian malam langit tak benar-benar kosong bintang bertaburan, terlihat jelas tanpa ada awan yang menutupi.
Indah sekali malam itu, tak hanya sampai disitu. Kami disambut dengan bulan purnama dengan bentuk bulat sempurna, warna orange kemerahan. itu cakep banget.

Selanjutnnya, pagi yang dingin di Watu Mitong menyambut kami sinar yang mempesona. Tepat didepan tenda kami pertunjukan matahari terbit dengan cahaya cemerlangnya, membuatku tak mungkin melewatkan tanpa dokumentasi timelapse.
Kagum, banget!

Itulah yang kami dapat saat bermalam di Watu Mitong, semua terasa indah, semua terasa dekat, semua adalah kenikmatan duniawi yang perlu kamu coba.

Watu Mitong tak semuanya indah, karena Watu Mitong ini bukit jadi tidak ada sumber air yang bisa kami gunakan jadi harus bawa air dari bawah dan diangkat keatas, untuk memenuhi kebutuhan hidrasi kami.

Bukitnya yang berkelok, membuat kami sedikit gos-gosan (kecapean) karena tidak ada latihan langsung gas naik ke bukit dengan beban pula.

Selanjutnya yang perlu disayangkan, rumput yang aku sebut atas eksotis dengan warna kuning kecoklatan, itu rumput dipulau dan sebagian diwilayah Watu Mitong ini, selebihnya hitam legam, berdebu dan gersang. Akibat tradisi membakar ilalang saat musim kemarau berharap tunas rumput yang hijau segera bertunas, yang digunakan untuk pakan ternak mereka.
kami sudah nih bermalam di Watu Mitong kalau kamu kapan?

Jika ke Flores jangan lewatkan Watu Mitong yaaa...

Ikuti tulisan menarik Diah Simangunsong lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Kisah Naluri

Oleh: Wahyu Kurniawan

Selasa, 23 April 2024 22:29 WIB

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Kisah Naluri

Oleh: Wahyu Kurniawan

Selasa, 23 April 2024 22:29 WIB