kau mencintai yang abadi
ketimbang yang sebentar
yang lenyap dilahap waktu
mengapa yang tak berwaktu
lebih punya harga daripada
yang sebentar?
yang abadi akan terus ada
sedang yang sebentar akan hilang
seperti susutan senjakala
begitu sendu di batas pandang
manusia tak tahu pasti
semua rahasia Ilahi
kau hanya satu kemungkinan
dari setumpuk kemungkinan
kemungkinan yang mungkin
manusia buta akan hari depan
tak ada satupun mampu lewati
batas batas rahasia hari depan
yang sama sama buta rahasia
yang sama berjalan di tempat
yang sama
teng
gelam
hilan...
Ikuti tulisan menarik Jerpis M. lainnya di sini.