x

Iklan

Karan Figo

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 13 September 2023

Jumat, 15 September 2023 09:59 WIB

Mimpi Penyair Kampung


Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

IJudul: Mimpi Penyair Kampung
Tema: Pendidikan Literasi Masa Kini Dan Kehadiran AI.
Karya : KARAN FIGO/ Kasiran

Saat ini benar -benar hebat semua serba canggih, semua sudah tersedia tinggal bagai mana kita menyikapinya. Orang yang bodoh bisa tiba- tiba pintar, orang yang cupu bisa tiba-tiba berani, karena tekhnologi.

Seperti penulis kampung ini, dia biasa dipanggil Siran sama anak-anak sekampungnya, yang tak pernah belajar di gedung sekolah tinggi, atau bercita-cita menjadi penulis,semua otodidak, karena mimpi saja takut, tak berani, karena sadar diri datang dari keluarga biasa, dari pelosok kampung desa di Sikayu di Gombong selatan sana.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tapi karena kegigihanya, dia berhasil menulis 6 (enam) buku solo buku antologi, seperti buku pertamanya berjudul: Segenggam Pasir di Tepi Samudera Biru, dan lain -lain.

Dan dia sering mengikuti lomba untuk menambah wawasan dan pengalaman, dan sudah di buktikan dia pernah 3 ( tiga ) kali terpilih di tingkat nasional. walau jelas masih banyak sekali kekurangan di sana sini, tapi dia tidak perduli orang mau baca tulisanya atau tidak, suka atau tidak, tidak masalah karena baginya menulis itu asik, dari melihat, mendengar, merenungkan lalu menuliskan, menjadi sebuah karya.

Sekolah tak ada biaya, yang ada hanya kemauan yang kuat tanpa merendahkan martabat kedua orang tua, karena baginya kedua orang tuanya adalah sosok-sosok hebat, sosok sebaik baik  orang tua, yang sudah mengandung, melahirkan, menjaga hingga kini tumbuh dewasa.
Walau cuma lulusan SD, tapi dia termasuk anak pintar, hanya karena tak ada kesempatan  untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya.

Tapi dalam jiwanya berontak ingin tahu segalanya, dan tumbuh tidak seperti anak kebanyakan yang hanya senang bermain, tapi dia senang kumpul dengan orang-orang yang lebih dewasa, sharing pengalaman hidup mereka, hal yang kurang umum di usianya, senang baca apa saja, buku, kadang koran bekas, majalah bekas, itu pun ia baca, dan juga setelah remaja merantau ke Jakarta, mengikuti jejak-jejak saudaranya, di saat orang seusianya asik sekolah, karena tak sanggup sekolah..hingga punya kesempatan bisa ikut sekolah paket B, lalu lanjut paket C, cuma kepingin merasakan kesetaraan pendidikan seperti teman- teman yang lain, sedih rasanya tapi berputus asa itu dalam agama kami, Islam, sangat tidak di anjurkan, karena tugas manusia sejatinya adalah belajar dari lahir hingga akhir hayat.

Pendidikan Literasi masa kini dan kehadiran AI, ini tentu sangat membantu, terutama kami yang awam, yang semula tidak tahu apa -apa, walau sekolah-sekolah dalam gedung itu sudah sangat bagus, tapi kehadiran tekhnologi AI, itu pasti sangat membantu mereka yang sudah hebat apalagi kami yang awan, misal orang mau tulis apa saja orang bisa tinggal ngomong dan dalam sekejap sudah menjadi tulisan yang rapi, atau misal artis luar negeri contoh Justine Biber  yang biasa nyanyi pop dan berbahasa Inggris, tiba-tiba bisa bernyanyi dangdut  dan berbahasa Indonesia, dan banyak lagi, itu keren banget dan seolah-olah nyata.

Tapi kehadiran tekhnologi AI, baik buruknya pasti ada, bagaimana kita harus menyikapinya dengan bijak. Baiknya dalam Literasi kita bisa belajar online tanpa harus di gedung sekolah atau kursus, tapi cukup dengan zoom  atau cara daring lainya, dan orang akan dapat semua materi yang telah di pelajari dari para mentor- mentor benar- benar ajaib dan keren.
Tapi buruknya juga ada, misal orang menjadi malas untuk seni tulis (menulis manual ) dan interaksi antar manusia secara langsung menjadi berkurang bahkan bukan tidak mungkin akan hilang di kemudian hari karena semua serba digital.

Tapi kita harus jadi masyarakat yang merdeka  jangan kita di bodohi alat dan tekhnologi yang akhirnya bumerang, kita harus bisa tempatkan pada porsinya bahwa alat itu yang harus membantu kita bukan kita yang di perbudak alat.

Kita bangsa Indonesia, harus  benar- benar Merdeka, harus jadi bangsa yang berkepribadian tidak bergantung, kita sudah di jajah ratusan tahun, dan jangan sampai otak kita, hati kita, juga terjajah oleh yang katanya kemajuan zaman.

#Cinta Indonesia, itu harus terus ditanamkan dalam jiwa-jiwa anak-anak Indonesia, agar jiwa patriotik terus tumbuh dari generasi ke generasi, dan maju mundur dan berkembangnya bangsa Indonesia, dan bisa menjaga, Agama,bahasa, adat,budaya, dan toleransi, itu ada di tangan para pemuda -pemudi Indonesia yang harus di tanamkan kuat Kita Harus Mau Berubah"  sebagai generasi penerus bangsa  Indonesia...Merdeka...!!! sekali MERDEKA  tetap  MERDRKA...!!!

#CINTA INDONESIA

Jakarta 14 September 2023
By: KARAN FIGO (Kasiran) cah Sikayu.

 

Ikuti tulisan menarik Karan Figo lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler