x

Kapan Ngobrol Lagi Pak

Iklan

Acha Hallatu

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 23 November 2021

Minggu, 24 September 2023 14:14 WIB

Kapan Ngobrol Lagi, Pak

Setelah Bapak memutuskan keluar dari kartu keluarga.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Sepeda pertama milikku. Dibelikan oleh Bapak saat aku ulang tahun. Walau bukan sepeda mahal dan terlihat biasa aja tapi aku sangat senang.

Bapak mengangkat piala itu dan dengan bangga menggandengku karna aku juara tiga mewarnai saat berada di taman kanak-kanak.

Aku sering dikusuk oleh Bapak setiap kali aku memintanya. Tak pernah dia menolak. Kurasa memang enak sekali. Badanku jadi segar. Bapak juga doyan ke tempat kusuk, aku juga pernah diajak. Ya, salah seorang temannya berprofesi tukang kusuk.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Aku pernah meminum ramuannya. Dan aku masih ingat jelas rasanya. Aku hanya suka dikusuk tapi tidak suka meminum ramuannya sesudah dipijat.

Aku merasakan kasih sayang Bapak hanya sampai umurku 14 tahun saja.

Berawal dari ponsel Bapak yang sering dibalikkan agar layarnya tidak kelihatan. Ternyata Bapak memasang foto seorang wanita yang tak pernah ku lihat sebelumnya.

Siapa wanita itu? Aku masih terlalu kecil dan sangat polos saat itu. Aku tidak berpikir yang aneh. Tapi aku jadi penasaran dan bertanya pada diriku sendiri. Siapa wanita itu?

Hingga akhirnya keadaan berubah menjadi mimpi buruk. Buruk sekali. Aku tidak menduga itu akan terjadi di dalam hidupku. Ibuku tahu kejadian ini setelah aku memberitahunya.

Aku sedih. Karna semenjak itu Bapak dan Ibu sering bertengkar. Tak jarang Ibu menangis ku lihat tanpa sengaja.

Aku tahu Ibu sangat sedih.

Kenangan indah itu? Hanya tinggal memori. Bapak sering bercanda. Memang tipe humoris. Dulu rumah indah dan hangat di dalamnya. Kini aku susah membedakan antara rumah dan neraka. Rumahku kaya neraka sekarang. Orang-orang di dalamnya juga kaya bukan saudara.

Entahlah...

Aku sedih karna sampai sekarang umurku terus bertambah seiring berjalannya waktu, aku merasa hidupku tidak lagi "hidup" semenjak hidupku yang pernah ku miliki dulu telah pupus. Gugur semua satu per satu asa dan anganku.

Apa tujuan sekarang aku hidup? Untuk apa? Siapa juga yang peduli denganku?

Dulu sering makan mie bersama Bapak. Sekarang tidak bisa lagi di ulangi. Udah kadaluarsa. Terimakasih. Setidaknya aku masih bisa melihat Bapak hanya dari foto profil media sosialnya.

Apalagi saat Bapak memutuskan pergi dari rumah dan meninggalkanku.

Kadang aku bingung menyampaikan rasa rindu pada siapa? Aku mencari jiwa Bapak yang dulu. Walau tubuhnya masih bisa diajak bertemu. Tapi semakin hari semakin terasa jarak itu. Lagian pula Bapak tidak lagi seatap denganku.

Urusan orang dewasa emang serumit ini, ya? Aku sering bertanya dalam hatiku. Mataku terbuka dan memandang luas sekarang. Ternyata aku tidak sendirian. Ada banyak di luar sana yang merasakan ini juga.

Tapi ada kalanya aku merasa hancur saat melihat anak dan bapak nya bersama. Walau katanya aku masih punya Ibu, tapi banyak orang yang tidak tahu kalau aku pun kurang kasih sayang dari Ibu.

Serumit itu. Aku tumbuh menjadi anak yang parah dan tidak becus dalam hal kasih sayang. Aku butuh. Aku ingin disayang. Sedangkan orangtua yang ku miliki sekarang pun membagi kasih sayangnya tidak begitu adil.

Namanya juga hidup, kaya kata oranglain begitu.

Aku merasa iri dengan anak itu. Anak yang sekarang lebih diperhatikan oleh Bapak. Semoga kamu tidak merasakan yang aku rasakan, ya. Belajar yang rajin dan sungguh. Dulu aku penuh luka, trauma dan sangat kurang kasih sayang. Entah seperti apa dulu pendidikanku.

Aku juga bingung sekarang.

Aku tidak punya teman ngobrol. Dulu pernah ngobrol dengan Bapak sehangat itu. Pernah setakut itu terhadap Bapak atas nama hormat pada orangtua. Tapi begitu sayang pada dirinya. Semoga sehat disana.

Aku sendiri disini setelah Bapak memutuskan keluar dari kartu keluarga secara diam-diam. Aku tahu. Aku diam.

Ikuti tulisan menarik Acha Hallatu lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 jam lalu

Terpopuler