x

Perihal Melepaskan

Iklan

Acha Hallatu

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 23 November 2021

Senin, 25 September 2023 12:10 WIB

Perihal Melepaskan

Lepaskan jika 10 jari ini tidak bisa meraihnya.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Lagi ada yang dipikirin ya? Begitu menggebu-gebu menginginkan sesuatu? Udah sampai mana perjalanan dalam meraihnya? Udah sekeras apa usaha mendapatkan?

Sudah terbiasa.

Memaksa sempurna lalu kecewa. Sampai kapan terikat jerat pikiran?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Satu per satu terlepas. Karna memang tidak ditakdirkan atau bukan bagian milikmu.

Kau pandai merasa tapi tidak dalam hal mengontrol. Lalu kecewa lagi karna terlalu berharap.

Sepuluh jarimu tidak bisa meraihnya. Menggenggam terlalu erat hanya memberi ketidaknyamanan bahkan luka.

Merasa capek, bukan?

Kehilangan adalah satu-satunya jalan. Dengan cara begitu sesuatu yang lebih baik akan datang. Dipersilahkan. Agar dia datang maka lepaskan sesuatu yang bukan menjadi milikmu.

Kalau hilang bukan berarti pribadimu tidak becus. Ini tentang apa yang seharusnya menjadi milikmu. Akan datang maka jangan halangi. Dipersilahkan.

Ini perihal melepaskan.

Mulai hari ini melepaskan bukan hal berat lagi. Karna sepuluh jari tidak bisa meraihnya. Memang bukan itu. Bukan yang itu. Tapi yang ini. Segera datang. Dipersilahkan.

Bersiaplah...

Perihal melepaskan membuatmu belajar tentang keikhlasan. Kedamaian akan menjadi milikmu setelah jarimu tidak lagi menuntut. Memaksakan sesuatu untuk menjadi milikmu adalah sia-sia.

Buka lebar jari-jari, tangan terbuka, mata tertutup sambil mulut berbicara. Doakan yang dikerjakan. Hasilnya adalah yang terbaik walau hati tidak merasa puas.

Kehidupan banyak memberi pelajaran. Salah satunya perihal melepaskan.

Mulai hari ini, janji dengan diri sendiri. Tidak lagi menuntut. Jari-jari tidak lagi menggeram lalu mengepal sambil menahan emosi yang memuncak.

Mau merelakan walau berat. Tarik napas dalam-dalam perlahan hati merasa tenang. Ulang lagi...

Diri berharga. Diri istimewa. Diri juga berhak bahagia.

Lalu apa sekarang? Melepaskan.

Katanya, sesuatu yang memang untukmu akan menemukan jalannya sendiri. Sejauh apapun pergi, tidak akan pernah tertukar. Kembali dengan cara ajaib.

Berhenti memikirkan bukan berarti tidak peduli. Jangan ambil pusing.

Jiwa ini apa tak kasihan?

Mulai hari ini...

Bagi porsinya. Yang berlebihan memang tidak baik. Udah tahu sekarang harus apa?

Perihal melepaskan memang bukan hal yang mudah. Itulah alasan kenapa banyak orang mudah mengatakan lewat bibirnya bahwa dirinya sudah melepaskan namun masih terikat di dalam hati.

Terjerat bayangnya. Mau sampai kapan? Tanya pada diri, renungkan setiap hari.

 

Ikuti tulisan menarik Acha Hallatu lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 jam lalu

Terpopuler