Oleh : Ismail Nurdin
Indonesia, dengan kekayaan budayanya yang tak tertandingi, memperingati Hari Batik Nasional setiap tanggal 2 Oktober. Sebagai salah satu simbol kebanggaan nasional, batik tidak hanya memikat mata dengan keindahan motifnya, tetapi juga menyiratkan pesan mendalam tentang keberagaman dan toleransi.
Jejak Sejarah Batik: Persilangan Budaya yang Mempesona
Batik, seni tekstil dengan corak indah yang dihasilkan melalui teknik pewarnaan khusus, telah membawa jejak sejarah panjang di Nusantara. Kesenian ini bukan hanya sekadar hiasan, melainkan mencerminkan keanekaragaman etnis dan kebudayaan yang mendiami kepulauan Indonesia.
Sejarah mencatat, batik muncul pada masa Kerajaan Majapahit di abad ke-13. Namun, kemudian berkembang pesat di masa Kesultanan Mataram dan Pesisir Pantai Utara Jawa pada abad ke-18. Batik menjadi bagian tak terpisahkan dari upacara adat, upacara keagamaan, dan busana sehari-hari.
Batik: Bahasa Bisu yang Merangkul Berbagai Identitas
Salah satu pesan dalam batik adalah tentang kebersamaan di tengah perbedaan. Setiap motif dan pola batik mengandung makna yang dalam, mewakili identitas etnis, sosial, dan geografis. Dalam setiap kain batik, kita menemukan cerita tentang asal-usul dan kekayaan budaya yang terus diwariskan dari generasi ke generasi.
Misalnya, motif "Parang" dari Jawa Tengah dan Yogyakarta melambangkan kekuatan dan keberanian. Sementara itu, motif "Larasati" dari Solo memiliki pesan tentang kecantikan dan keharmonisan. Dengan begitu banyak motif dan variasi, batik menjadi medium yang menghubungkan berbagai kelompok masyarakat Indonesia, membentuk kesatuan harmonis di tengah keanekaragaman.
Simbol Toleransi dan Persatuan
Hari Batik Nasional membangkitkan kesadaran akan pentingnya toleransi dalam memelihara persatuan. Batik, dengan kekayaan warna dan motifnya, mengajarkan kita untuk menghargai perbedaan. Ini adalah pengingat bahwa meskipun kita memiliki latar belakang dan keyakinan yang berbeda, kita dapat hidup bersama dalam harmoni dan damai.
Melalui proses pembuatan batik yang kompleks, di mana setiap warna dan motif disusun dengan cermat, kita belajar tentang kesabaran dan kerja sama. Inilah yang seharusnya juga terjadi dalam kehidupan masyarakat, di mana setiap individu dan kelompok dapat saling melengkapi dan mendukung satu sama lain.
Menginspirasi Generasi Muda: Melestarikan Warisan, Membangun Masa Depan
Merayakan Hari Batik Nasional adalah juga tentang memberikan warisan berharga kepada generasi mendatang. Dengan memahami nilai-nilai dan makna di balik batik, generasi muda akan terinspirasi untuk menjaga dan mengembangkan budaya Indonesia.
Pendidikan tentang batik, baik di sekolah maupun di rumah, menjadi langkah penting dalam melestarikan kesenian ini. Mengajarkan anak-anak tentang teknik pembuatan batik, arti dari setiap motif, dan sejarah di baliknya adalah investasi dalam mempertahankan akar budaya yang kuat.
Mengakhiri Catatan: Batik sebagai Cerminan Kebhinekaan
Momentum Hari Batik Nasional untuk kita sebagai anak negeri merenungkan pentingnya toleransi dan keberagaman dalam membangun masyarakat yang inklusif, apalagi menjelang tahun pemilu 2024, boleh berwarna-warni bendera partai dan berbeda pilihan, tapi kita tetap satu Indonesia. Batik, dengan keindahan dan makna yang terkandung di dalamnya, adalah cerminan dari keberagaman Indonesia yang mempesona.
Mari kita terus mengenakan dan merayakan batik dengan bangga, sambil menginternalisasi pesan toleransi dan persatuan yang terkandung di dalamnya. Melalui batik, kita dapat memperkuat fondasi kebhinekaan Indonesia, menciptakan masa depan yang lebih baik untuk semua warga negara.
Ismail Nurdin
BDO, 021023
Ikuti tulisan menarik Kerjakan Ismail lainnya di sini.
