Puisi Jon Fosse: Sesosok Manusia Ada Disini
Minggu, 8 Oktober 2023 08:11 WIBSesosok manusia ada di sini dan kemudian menghilang
Pemenang Hadiah Nobel Sastra 2023 Jon Fosse, menulis tentang tokoh-tokoh yang mencoba melampaui kehidupan duniawi mereka. Menurut panitia Nobel, ia menerima hadiah untuk drama dan prosa inovatifnya yang menyuarakan hal-hal yang tak tersampaikan.
Jon Fosse, tidak hanya menulis novel, drama yang membawa namanya kian moncer di mancanegara, juga puisi. Tulisannya didasari oleh sebuah keterbukaan pencarian terhadap yang kekal: terhubung dengan yang lain, makhluk yang hidup.
Berikut sebuah puisi Jon Fosse bertajuk A Human Being is Here atau Sesosok Manusia Ada Disini yang saya kutip dari laman poetryinternational.com. Puisi ini diterbitkan pertama kali di PIW ( 2010) dan diterjemahkan oleh May-Brit Akerholt.
Sesosok Manusia Ada Disini *)
Sesosok manusia ada di sini
Sesosok manusia ada di sini
dan kemudian menghilang
dalam angin
yang lenyap
ke dalam
dan bertemu dengan gerakan batu
dan menjadi makna
dalam kesatuan yang selalu baru
dari apa yang ada
dan apa yang tidak
dalam keheningan
angin
menjadi angin
makna
menjadi makna
dalam gerakan yang hilang
dari segala sesuatu yang telah
dan sekaligus adalah
dari sebuah asal
suara membawa makna
sebelum kata membagi dirinya sendiri
dan sejak itu tidak pernah meninggalkan kita
Tapi itu adalah
di semua masa lalu dan di semua masa depan
dan itu adalah
dalam sesuatu
yang tidak ada
di perbatasannya yang lenyap
antara apa yang telah
dan apa yang akan datang
Tidak terbatas dan tanpa jarak
dalam gerakan yang sama
Ini membersihkan
dan menghilang
dan tetap ada
sementara itu menghilang
Dan itu menyala
kegelapannya
sementara ia berbicara
tentang keheningannya
"Tidak ada di mana-mana
Itu ada di mana-mana
Sudah dekat
Itu jauh
dan tubuh dan jiwa bertemu
di sana sebagai satu
dan itu kecil
dan sebesar
sebagai segala sesuatu
yang sekecil apa pun
dan semua kebijaksanaan berada
dan tidak ada yang tahu
di dalam dirinya yang paling dalam
tidak ada yang terbagi
dan segala sesuatu sekaligus dirinya sendiri dan segala sesuatu yang lain
di dalam yang terbagi
yang tidak terbagi
dalam batas tak berujung cara membiarkannya sirna
dalam kehadiran yang jelas
dalam gerakan menghilang
dan berjalan-jalan di siang hari
pohon adalah pohon
batu adalah batu
angin adalah angin
dan kata-kata adalah kesatuan yang tidak dapat dipahami
dari segala sesuatu yang telah
dari segala sesuatu yang lenyap
dan dengan demikian tetap
sebagai kata-kata yang mendamaikan
________________________________________
*) terjemahan: Slamet Samsoerizal
Penulis Indonesiana
4 Pengikut
Ngek-ngok Cikicik
11 jam laluBaca Juga
Artikel Terpopuler