x

Iklan

Nadira Salsabila Tamara

Nadira Salsabila Tamara
Bergabung Sejak: 23 Februari 2022

Senin, 9 Oktober 2023 06:11 WIB

Penutupan TikTok Shop: Big Data, Kunci Kesuksesan atau Kegagalan TikTok Shop?

Penggunaan big data dapat membantu perusahaan seperti TikTok Shop dalam mengambil keputusan strategis untuk menghadapi perubahan dalam ekosistem bisnis mereka.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kasus TikTok Shop yang menghilangkan fitur keranjang kuning dan akhirnya menutup fitur TikTok Shop memiliki banyak implikasi yang terkait dengan penggunaan big data. Big data adalah istilah yang merujuk pada jumlah data yang sangat besar dan beragam yang dapat dianalisis untuk mengungkap tren, pola, dan wawasan yang tidak dapat diakses dengan metode analisis data konvensional. Dalam konteks TikTok Shop, penggunaan big data memiliki peran yang signifikan dalam pengambilan keputusan dan perubahan strategi bisnis. Berikut adalah analisis lebih lanjut:

 

Jenis Big Data

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

TikTok Shop, seperti platform e-commerce modern lainnya, mengumpulkan dan memanfaatkan berbagai jenis big data, termasuk:

 

  1. Data Pengguna: TikTok memiliki akses ke data pengguna yang sangat besar, termasuk preferensi pengguna, interaksi, dan aktivitas mereka di platform. Ini termasuk data demografis, perilaku pengejaran, durasi tontonan, dan banyak lagi.
  2. Data Transaksi: TikTok Shop menggunakan data transaksi, seperti pembelian produk dan metode pembayaran, untuk melacak aktivitas belanja pengguna.
  3. Data Konten: TikTok juga memiliki data tentang jenis konten yang disukai oleh pengguna, termasuk video yang mereka tonton dan like.
  4. Data Demografis: TikTok Shop mengumpulkan informasi tentang usia, jenis kelamin, lokasi geografis, dan preferensi konsumen berdasarkan aktivitas dan interaksi mereka di platform TikTok.

  5. Data Transaksi: Informasi mengenai pembelian, preferensi produk, jumlah pembelian, metode pembayaran, dan lainnya merupakan data penting yang digunakan untuk menganalisis perilaku belanja konsumen.

  6. Data Sosial: Data ini mencakup informasi mengenai interaksi sosial pengguna di TikTok, seperti like, komentar, dan berbagi produk atau ulasan produk.

  7. Data Navigasi: Informasi tentang cara pengguna menavigasi dan berinteraksi dengan aplikasi TikTok Shop, seperti waktu yang dihabiskan pada halaman produk, produk yang ditelusuri, dan produk yang dilihat.

  8. Data Perilaku Online: Ini termasuk data mengenai perilaku online di luar platform TikTok Shop, seperti situs web yang dikunjungi oleh pengguna, aktivitas media sosial, dan lainnya yang dapat memberikan wawasan tambahan tentang preferensi dan kebiasaan konsumen.


 

Kekuatan Big Data:

Kekuatan big data dalam konteks TikTok Shop adalah sebagai berikut:

 

  1. Personalisasi: TikTok menggunakan big data untuk memberikan pengalaman yang lebih personal kepada pengguna. Mereka dapat merekomendasikan produk yang relevan berdasarkan preferensi dan aktivitas pengguna.
  2. Analisis Tren: TikTok dapat menganalisis tren belanja yang sedang berlangsung dan menyesuaikan penawaran produk mereka untuk mencocokkan tren tersebut.
  3. Peningkatan Retensi Pengguna: Dengan memahami preferensi pengguna, TikTok dapat meningkatkan retensi pengguna dengan menawarkan konten dan produk yang sesuai dengan minat mereka.
  1. Peningkatan Retensi Konsumen: Dengan memahami lebih baik perilaku dan preferensi konsumen, TikTok Shop dapat merancang program loyalitas dan promosi yang lebih efektif untuk meningkatkan retensi konsumen.

  2. Prediksi Permintaan: Analisis big data dapat membantu TikTok Shop dalam memprediksi permintaan untuk produk tertentu, menghindari overstock atau kekurangan stok, dan mengoptimalkan rantai pasokan.
  1. Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik: Dengan mengumpulkan dan menganalisis data besar tentang perilaku konsumen, TikTok Shop dapat membuat keputusan yang lebih baik dalam merancang strategi pemasaran, menyusun portofolio produk, dan menyesuaikan pengalaman pengguna.

 

Dilema Big Data:

Namun, penggunaan big data juga memiliki sejumlah dilema yang perlu diatasi:

 

Penurunan Aktivitas Pedagang Offline:

 

Jika data menunjukkan penurunan signifikan dalam aktivitas pedagang offline di daerah seperti Tanah Abang dan Pasar Senen, ini dapat menjadi sinyal perubahan perilaku belanja konsumen. Big data dapat digunakan untuk melacak perubahan ini dan memahami apakah pengguna TikTok lebih beralih ke belanja online atau platform lain.

 

Pembohongan angka pembeli saat live TikTok Shop

 

  1. Privasi Pengguna: Penggunaan data yang besar ini seringkali menimbulkan masalah privasi. Pengguna mungkin merasa khawatir tentang bagaimana data pribadi mereka digunakan dan dibagikan oleh platform.
  2. Ketergantungan pada Data: TikTok Shop dan bisnis serupa dapat menjadi sangat tergantung pada data. Jika terjadi masalah dalam pengumpulan atau analisis data, ini dapat mengganggu strategi bisnis mereka.
  3. Regulasi: Regulasi privasi data semakin ketat di berbagai negara. Platform seperti TikTok harus mematuhi peraturan tersebut, yang dapat membatasi penggunaan data mereka.
  1. Privasi Pengguna: Pengumpulan dan penggunaan data pribadi pengguna menimbulkan masalah privasi. TikTok Shop perlu mematuhi peraturan privasi data yang berlaku dan memastikan bahwa data pribadi pengguna dilindungi dengan baik.
  2. Keamanan Data: Data konsumen adalah aset berharga dan menjadi target serangan siber. TikTok Shop harus menginvestasikan dalam keamanan data yang kuat untuk melindungi data konsumen dari ancaman siber.

  3. Ketergantungan: Terlalu bergantung pada big data bisa menjadi risiko jika analisis data tidak akurat atau jika ada perubahan dalam preferensi konsumen yang tidak dapat dideteksi dengan cepat.

  4. Transparansi: TikTok Shop perlu transparan tentang bagaimana mereka mengumpulkan, mengolah, dan menggunakan data konsumen. Ketidaktransparan dapat merusak kepercayaan pengguna.

 

Penting untuk diingat bahwa alasan penutupan TikTok Shop mungkin sangat kompleks dan melibatkan berbagai faktor, termasuk data pasar, perubahan perilaku konsumen, dan kompetisi. Namun, penggunaan big data dapat menjadi alat yang sangat berguna dalam membantu perusahaan seperti TikTok Shop dalam mengambil keputusan strategis untuk menghadapi perubahan dalam ekosistem bisnis mereka. Analisis data yang tepat dapat membantu mereka merespons perubahan pasar dengan lebih cepat dan efektif.

 

Dalam kasus TikTok Shop, penggunaan big data dalam pengambilan keputusan bisnis mungkin telah menimbulkan dilema yang berkaitan dengan privasi pengguna. Menghilangkan fitur keranjang kuning dan menutup TikTok Shop mungkin merupakan respons terhadap kekhawatiran ini atau perubahan dalam peraturan privasi yang berlaku.

Ikuti tulisan menarik Nadira Salsabila Tamara lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu

Bingkai Kehidupan

Oleh: Indrian Safka Fauzi (Aa Rian)

Sabtu, 27 April 2024 06:23 WIB

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu

Bingkai Kehidupan

Oleh: Indrian Safka Fauzi (Aa Rian)

Sabtu, 27 April 2024 06:23 WIB