x

Sarjana

Iklan

Acha Hallatu

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 23 November 2021

Rabu, 11 Oktober 2023 07:04 WIB

Dimana Sarjanaku

Ingatan masa lalu kembali terputar.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Seusai tamat SMA, aku mau kemana?

Dulu bercita-cita ingin masuk jurusan seni. Karna memang ingin jadi seniman. Namun terhalang restu orangtua jadinya ku kubur mimpi indahku itu.

Hingga sekarang hari-hariku terasa seperti mimpi buruk. Entah kapan aku bisa terbangun dari mimpi burukku ini? Atau mungkin tidak akan pernah aku terbangun. Selamanya aku bermimpi buruk.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Aku usap airmataku.

Aku cari jurusan lain. Kubandingkan diriku dengan saudara kandungku yang lainnya.

Tuhan, aku bingung sekali.

Aku mau jadi apa nanti? Padahal udah kubayangkan kelak aku jadi sesuatu yang ku dambakan.

Ku kubur dalam-dalam. Tanahnya bergerak kuperhatikan. Dia tidak benar-benar mati. Kadang ku dengar suara dari dalam.

Ya, itu jeritan hatiku paling dalam.

Apa kabar? Masih baik-baik saja?

Aku coba mendengarkan suaranya. Lebih peka lagi. Lalu dia bertanya, mau sampai kapan aku mengubur semuanya? Apapun yang ku inginkan, ku kubur.

Kubur lagi. Bermimpi. Lalu menguburkannya.

Apakah tidak ada sedikit keberanian untuk memperjuangkannya?

Dimana sarjanaku? Aku memilih jurusan yang tidak sesuai dengan peminatanku. Aku lakukan demi sebuah kebanggaan untuk menyenangkan orang rumah.

Namanya juga manusia biasa, aku pun bisa merasakan jenuh. Perlahan aku bosan. Lama-lama aku tertekan. Karna ini bukan inginku.

Ah, melelahkan.

Aku menarik napasku dalam-dalam. Setiap hari di dalam mobil, di sepanjang jalan aku terus berpikir. Aku melihat jalanan itu. Mau sampai kapan? Tanyaku pada diriku sendiri.

Banyak uang yang udah dihabiskan. Dan aku memilih untuk mengakhiri semua ini. Aku tahu mereka pasti kecewa. Tapi diriku lebih prihatin.

Katanya, uang bisa dicari. Bagaimana dengan diriku yang kehilangan kepercayaan diri? Rusak semua bagian terindah dari diriku. Permanen.

Aku tidak mengenali diriku lagi. Berhentilah bertanya dimana sarjanaku. Aku udah berusaha keras. Tapi memang itu bukan inginku.

Bisakah aku hidup di jalan yang aku inginkan? Aku tidak butuh tuntunan. Padahal aku tahu itu pasti berkedok. Jadinya sebuah tuntutan.

Aku tak sanggup memenuhi ekspektasi kalian.

Aku tidak iri. Aku tidak akan iri. Semua orang ada bagiannya masing-masing. Temanku sudah sarjana, dan aku belum.

Tidak apa, dimana sarjanaku? Nanti aku akan sarjana.

Ikuti tulisan menarik Acha Hallatu lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler