Pengen jadi Penulis meskipun Mamaku pengen aku jadi orang kantoran.

Papaku Sebuah Takdir untuk Wahyu

Minggu, 15 Oktober 2023 06:18 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Anak kecil yang aku liat jadi wallpaper notebook milikku.

Aku butuh sesuatu tapi bukan laptop. Ukuran yang lebih kecil dari laptop. Dan itu adalah notebook. Hadiah dari Papaku.

Niatku adalah akan menggunakan notebook itu untuk berkarya. Aku suka menulis, dan bercerita. Tapi aku tidak terlalu suka bercerita pada manusia. Aku lebih senang menyendiri dan mengobrol berdua dengan penaku.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Betul, aku introvert. Susah sekali rasanya untuk membuka diri pada oranglain. Apalagi aku cukup trauma dengan manusia.

Awalnya aku pernah merasa aku ini aneh. Mau sampai kapan aku menyendiri terus? Ku buka hatiku dan ku izinkan oranglain menyapa diriku. Ku beri izin diri ini untuk berbaur.

Entah aku yang terlalu polos dan tulus dalam berteman, atau apa? Kupikir semua orang baik adanya. Atau apa?

Karna tidak sesuai ekspektasiku, jadinya aku memutuskan untuk menutup diri. Ku asingkan diriku dari yang lainnya. Berulang kali kutemukan seorang yang tidak baik. Tapi aku jadi belajar karenanya, agar tidak terlalu bodoh lagi.

Itu kenapa sekarang aku jadi nyaman sendiri hanya ditemani alat elektronik kesayanganku ini. Hingga akhirnya aku menemukan sesuatu yang ganjal di dalamnya.

Ini apa?

Aku melihat sebuah foto Papaku selfie menggunakan kamera notebook ini dengan seorang anak kecil. Aku memperhatikan secara detail. Anak kecil ini masih terbilang bayi, mungkin. Aku melihat bayi ini kenapa (agak terlihat) mirip dengan foto kecil abang kandungku?

Dan aku melihat di foto itu ada seorang wanita sedang sibuk bercermin. Ya, mungkin sedang berdandan.

Apakah yang aku lakukan pada saat itu? Aku terus memperhatikan foto itu di notebook milikku. Aku pun bingung harus bereaksi apa.

Aku terbengong aja.

Ha? Aku kaget dalam diam. Ini beneran? Berarti Papaku udah punya anak lagi. Dan kalau itu aku anggap, berarti dia adik tiriku.

Aku menghela napasku. Takdir mungkin nih, pikirku begitu.

Papaku pasti punya alasan sendiri kenapa memilih pergi dari rumah. Dan aku yakin Papaku tau persis kok seperti apa kehidupan yang dia jalani sekarang. Walau sangat menyakitkan, aku tak bisa melawan takdir jika memang Wahyu ditakdirkan memiliki Papaku. Dan pada ending ceritanya, aku kehilangan selamanya Papaku yang pernah aku miliki.

Anak kecil bernama Wahyu, anak Papaku yang lahir dari wanita lain bukan Mama kandungku.

Bagikan Artikel Ini
img-content
Acha Hallatu

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

img-content

Pengin Punya Rumah di Jakarta

Senin, 3 Juni 2024 08:38 WIB
img-content

Aku Kembali

Minggu, 2 Juni 2024 06:48 WIB

Baca Juga











Artikel Terpopuler











Terpopuler di Peristiwa

img-content
img-content
img-content
img-content
img-content
Lihat semua