Pengen jadi Penulis meskipun Mamaku pengen aku jadi orang kantoran.
Kata Fathir Coba Lagi
Rabu, 18 Oktober 2023 13:26 WIBCurhatan yang ke berapa kali ini?
"Jujur, aku trauma..."
Aku mulai membuka ceritaku pada Fathir.
Bulan Oktober menjadi bulan patah hati terhebat. Ini yang paling hebat dari sekian patah hati yang pernah aku rasakan.
Apakah ini akan membuatku menjadi pribadi yang berbeda?
Kayanya aku mulai merasa jatuh cinta itu tidak penting. Hanya sebuah kamuflase. Seseorang hanya ingin dicintai. Datang karna ingin menerima sesuatu. Setelah mendapatkan apa yang dia inginkan, lalu pergi. Perginya pun tanpa pamit.
"Kenapa kok murung banget, Boy?"
Aku malu sebenarnya menceritakannya pada Fathir. Wanita ini sama (lagi).
Aku patah lagi, lagi, dan lagi.
Meskipun kami selalu menghadapi dengan canda tawa, jelas dalam hati terasa sangat miris. Sejak kapan aku bisa memperlihatkan airmataku di depan Fathir?
Ya, aku malu. Masa cowo nangis sih? Walau sebenarnya Fathir pun pernah menangis di depanku karna wanita. Tapi aku akan merasa sangat gengsi untuk itu.
Ku tahan saja.
Cowo gak boleh nangis, begitu kata-kata orang. Padahal hati cowo seperti diriku begitu lembut dan sangat rapuh. Aku mudah menangis sebenarnya. Tapi gak banyak orang yang tau soal itu.
"Coba lagi... Pasti ada kok wanita baik."
Aku benci setiap kali Fathir menenangkanku dengan kalimat seperti itu. Itu hanya kalimat penenang aja.
Aku mulai skeptis perihal cinta. Jangan-jangan emang gak ada cinta sejati?
Sikap baik wanita pun mulai ku pandang sebagai kamuflase. Datang saat ada inginnya. Lalu pergi begitu saja, tanpa pamit pula.
Fathir bilang, coba lagi
Coba lagi... coba lagi...
Ku tatap seseorang yang ada di cermin itu. Ya, diriku sendiri.
Masih percaya cinta?
Aku mengajak berbicara seseorang yang ada di dalam cermin itu.
Semua wanita sama saja, aku mulai mempercayai itu.
Pengalaman ini akan mengubahku. Membuatku tidak percaya lagi cinta atau malah berhasil membuat diriku mengasingkan diri setiap kali berada di antara lautan manusia.
Mulai merasa tidak ingin berbaur dengan siapapun. Karna tak pernah ku temui seseorang yang tau caranya menghargai.
Aku punya Fathir sekarang, aku bersyukur.
Penulis Indonesiana
2 Pengikut
Lo Memang Harus Pergi
5 hari laluBoboknya Jam 10 Ya Sayang
5 hari laluBaca Juga
Artikel Terpopuler